Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan Rabu, (15/12/2021). Hal ini seiring sentimen negatif global mulai dari wall street yang tertekan dan indeks harga produsen Amerika Serikat (AS) yang menguat.
Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, cukup banyak data dan proyeksi negatif yang membayang di wall street. Salah satunya indeks harga produsen yang naik 0,8 persen pada November 2021.
Selain itu, perkiraan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserves (the Fed) yang cukup dramatis mulai dari dipercepatnya proses tapering sebesar USD 30 miliar per bulan hingga selesai pada Maret 2022 dari semula Juni 2022.
Advertisement
Baca Juga
Ia menambahkan, dengan demikian, perkiraan kenaikan suku bunga the Fed akan mulai Juni 2022. Perkiraan kenaikan suku bunga pada 2022 sebanyak 2-3 kali dan 3-4 kali pada 2023. Sentimen lainnya juga dari peringatan WHO mengenai varian omicron.
Edwin menuturkan, selain sentimen dari wall street, harga komoditas juga tertekan antara lain harga minyak turun 1,18 persen, emas melemah 0,93 persen, nikel susut 0,82 persen dan crude palm oil (CPO) merosot 1,62 persen.
“Sentimen negatif tersebut berpotensi kembali menarik turun IHSG dalam perdagangan Rabu ini,” ujar Edwin.
Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.565-6.660 pada Rabu pekan ini.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan,IHSG berpotensi bergerak konsolidasi pada Rabu pekan ini.
Ia menilai, perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan potensi koreksi wajar yang lebih besar dibandingkan keinginan naik jelang rilis data ekonomi neraca perdagangan yang akan turut warnai pergerakan IHSG.
“Namun, fundamental perekonomian yang terlihat masih cukup kuat tentunya masih akan menopang pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi bergerak konsolidasi,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Kemudian saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Selain itu, Edwin memilih saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Saratoga Investama Tbk (SRTG), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Advertisement