Berkat Lonjakan Harga Saham, Ini 4 Pendatang Baru di Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia

Selain kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia yang meningkat pada 2021, Forbes juga mencatat nama baru dalam daftar orang terkaya 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Des 2021, 20:36 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 16:57 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya Indonesia terbaru pada 2021. Forbes mencatat kekayaan bersih gabungan dari 50 orang terkaya Indonesia tersebut naik 21 persen menjadi USD 162 miliar atau setara Rp 2.323 triliun (asumsi kurs Rp 14.340 per dolar AS) dari USD 133 miliar atau sekitar Rp 1.907 triliun pada tahun lalu.

Selain kekayaan 50 orang terkaya Indonesia yang meningkat pada 2021, Forbes juga mencatat nama baru dalam daftar orang terkaya 2021 berkat kenaikan harga saham.

Nama baru yang masuk daftar orang terkaya itu antara lain salah satu pendiri PT DCI Indonesia Tbk Otto Toto Sugiri, lalu ada Marina Budiman,dan Han Arming Hanafia. Kemudian pendatang baru keempat yaitu John Kusuma, yang memiliki saham di Bank Aladin Syariah.

Salah satu pendiri PT DCI Indonesia Tbk, Otto Toto Sugiri mencatat kekayaan USD 2,5 miliar, dan berada di posisi 19 dari daftar 50 orang terkaya Indonesia. Kemudian Marina Budiman berada di posisi 30 dari daftar 50 orang terkaya Indonesia, dan memiliki kekayaan USD 1,5 miliar.

Selanjutnya Han Arming Hanafia mencatat kekayaan USD 1,19 miliar dan berada di posisi 37 dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Sementara itu, John Kusuma berada di posisi dari daftar 50 orang terkaya Indonesia dan membukukan kekayaan USD 1,4 miliar.

Empat pendatang baru tersebut masuk jajaran 50 orang terkaya di Indonesia karena lonjakan harga saham yaitu adanya aksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IPO DCI Indonesia dan Bank Aladin Syariah

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Penawaran perdana saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII)  telah menghadirkan nama-nama Toto Sugiri, Marina Budiman dan Han Arming Hanafia dalam jajaran 50 orang terkaya Indonesia. Harga perdana saham DCII Rp 420 dengan nilai nominal Rp 125.

Harga saham DCII pun meroket sejak pencatatan perdana pada 6 Januari 2021. Saham DCII meroket 9.304,76 persen ke posisi Rp 39.500 per saham sepanjang 2021.

Saham DCII berada di level tertinggi Rp 60.300 dan terendah Rp 525 per saham. Total volume perdagangan 2.374.271.961 dengan nilai transaksi Rp 3,3 triliun. Total frekuensi perdagangan 20.732 kali.

Selain itu, pengusaha Anthoni Salim juga mendapatkan manfaat dari lonjakan harga saham DCII. Kekayaan Salim naik 44 persen menjadi USD 8,5 miliar. Salah satu pendorongnya dari investasi di DCI Indonesia.

 Sementara itu, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Februari 2021 juga berimbas terhadap kekayaan John Kusuma.

 Saham BANK melonjak 2.268,93 persen ke posisi Rp 2.440 per saham sepanjang 2021. Saham BANK berada di level tertinggi Rp 3.980 dan terendah Rp 139 per saham. Total volume perdagangan 14.194.320.819 dan nilai transaksi Rp 39,1 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.998.007.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya