Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan dua indeks saham baru berbasis ESG (environment, social, and good governance). Kedua indeks tersebut yakni Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI, yang merupakan kerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menuturkan, peluncuran indeks berbasis ESG ini sejalan dengan pelaksanaan roadmap keuangan berkelanjutan tahap II periode 2021-2025 yang telah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga
Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI dan ESG Sector Leaders IDX KEHATI diharapkan dapat mendorong perusahaan tercatat untuk terus meningkatkan praktik keuangan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek-aspek ESG dalam proses bisnisnya
Advertisement
"Di masa yang akan datang indeks-indeks ini dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks ESG, seperti reksa dana indeks maupun exchange traded fund sehingga dapat memberikan kemudahan bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham perusahaan dengan praktek-praktek ESG yang baik,” ujar Inarno dalam Peluncuran Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI, Senin (20/12/2021).
Inarno menilai, saat ini investasi berbasis ESG telah menjadi perhatian utama di pasar keuangan. Investor maupun manajer investasi mulai menerapkan aspek-aspek investasi bertanggung jawab dalam menyusun portfolionya.
Sebagai contoh, di Eropa seluruh manajer investasi wajib untuk mengembangkan kebijakan tentang integrasi risiko terkait keberlanjutan ke dalam proses pengambilan keputusan investasi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertumbuhan Reksa Dana Berbasis ESG Besar
Kebutuhan akan investasi berbasis ESG salah satunya tercermin dari besarnya animo investor lokal terhadap produk investasi berbasis ESG. Hal ini dapat terlihat dari total dana kelolaan reksa dana yang mengacu kepada indeks saham bertema ESG adalah sebesar Rp 3,4 triliun pada Oktober 2021 yang naik 80 kali lipat dari total dana kelolaan di tahun 2016 sebesar Rp 42,2 miliar.
Di tingkat global, animo tersebut dapat terlihat dari dana kelolaan investasi dari 3.826 investor institusi global tergabung dalam United Nations of Principle of Responsible Investment (UNPRI) yang pada tahun 2021 tercatat sebesar USD 121,3 triliun yang menunjukkan kenaikan sebesar 96 persen dari nilai dana kelolaan di tahun 2016 sebesar USD 62 triliun.
"Sementara itu pertumbuhan Reksadana dan ETF indeks berbasis ESG di Indonesia juga sangat besar,” kata Inarno.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2014, jumlah produk dan besaran dana yang dikelola Reksadana dan ETF bertema ESG mengalami peningkatan drastis.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2021, terdapat 15 produk reksadana dan ETF pasif atas indeks saham bertema ESG dengan nilai dana mencapai Rp 3,38 triliun atau meningkat 362 persen dibandingkan 3 tahun yang lalu atau dari 2017 dari sebanyak hanya 7 produk senilai Rp 730 miliar.
Advertisement