Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana memulai pembangunan bisnis data center pada 2022.
"Data center bisa dimulai developmentnya di 2022," kata Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys
Baca Juga
Proyek data center tersebut merupakan kerja sama antara Smartfren dengan perusahaan dari Dubai. Saat ini, Smartfren tengah melakukan follow up atas hasil perjanjian yang dilakukan kedua belah pihak sebelumnya.
Advertisement
"Kami sedang follow up MOU (memorandum of understanding/mou) komplit, perencanaan kami bisa segera development data center di 2022," kata dia ditulis Rabu (29/12/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya, Sinar Mas Group bekerjsama dengan perusahaan asal Dubai dalam pengembangan data center terbesar di Indonesia dan pengembangan Smart city.
Proyek tersebut menggandeng perusahaan asal Abu Dhabi yang bergerak di sektor Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing yakni Group 42 (G42).
Proyek tersebut dilaksanakan melalui Smartfren dan Sinar Mas Land, yang telah menandatangani Mou untuk membangun pusat data berkapasitas 1000 MegaWatt (MW) di Indonesia dan berkolaborasi dalam mentransformasikan BSD City menjadi smart city.
Smartfren tetap akan berkolaborasi untuk pengembangan towernya, termasuk untuk ekspansi ke daerah-daerah baru. Hingga saat ini perseroan memiliki 40 ribu stasiun pemancar (base transceiver station/BTS).
Perseroan terus berupaya mendukung Pemerintah dalam pengembangan jaringan terutama untuk penambahan spektrum frekuensi. Hingga saat ini, Smartfren sudah mengembangkan jaringan hingga ke Indonesia Timur, yaitu sampai Sulawesi Utara, bahkan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami berupaya terus memperluas spektrum kami. Perusahaan Telekomunikasi yang menguasai spektrum lebih luas bisa terus berkembang," kata dia.
Dalam lima tahun terakhir ini, industri telekomunikasi banyak mendapat tantangan, karena pendapatan dari voice dan sms sudah lama tergerus. Perusahaan Telekomunikasi berupaya mendapatkan revenue dari data.
"Sejak awal Smartfren memang merencanakan kuat di data. Kami terus berupaya meningkatkan revenue dari data. Kami terus kembangkan layanan video, musik dan lain-lain, juga agar ada layanan baru untuk tambahan pendapatan," kata dia.
Perusahaan telekomunikasi diuntungkan dengan besarnya jumlah pengguna layanan telekomunikasi yang ada. Hal tersebut terlihat dari banyaknya pengguna Nomor kartu yang aktif yaitu 350 juta, jauh lebih banyak dari jumlah penduduk Indonesia yang jumlahnya hanya 270 juta jiwa.
"Oleh sebab itu ada tambahan revenue, karena satu orang itu bisa kantongi dua kartu, itu peluang untuk penggunaan layanan kami," kata dia.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham FREN
Pada penutupan perdagangan Selasa, 28 Desember 2021, saham FREN turun 1,14 persen ke posisi Rp 87 per saham. Saham FREN dibuka stagnan Rp 88 per saham.
Saham FREN berada di level tertinggi Rp 90 dan terendah Rp 86 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.720. Total volume perdagangan 6.626.519. Nilai transaksi Rp 58,5 miliar
Advertisement