Inilah 10 Saham Paling Lesu pada 10-14 Januari 2022

Berikut adalah daftar 10 saham yang mencetak kerugian terbesar selama sepekan pada 10-14 Januari 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2022, 13:29 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2022, 13:29 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja negatif pada periode 10-14 Januari 2022 ke level 6.693,40. Pada periode itu ada 10 saham yang mencetak rugi terbesar (top losers).

Selama periode 10-14 Januari 2022, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG melemah sebesar 0,12 persen dari posisi pekan lalu 6.701,32.

Selama sepekan kemarin, pasar modal Indonesia sedang lesu ditandai dengan hampir sebagian besar sektor saham berada di zona merah. Hanya lima sektor ini  yang berada di zona hijau, yaitu sektor energi, sektor industri, sektor kesehatan, sektor keuangan dan sektor transportasi.

Berikut adalah daftar 10 saham yang mencetak kerugian terbesar selama sepekan kemarin, dikutip dari data BEI, Sabtu (15/1/2022)yaitu:

1.PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC)

Saham FLMC menempati daftar tertinggi pencetak rugi terbesar dengan koreksi sebesar 35,50 persen menjadi Rp 218 per saham, dari pekan lalu sebesar Rp 338 per saham.

2.PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL)

Saham POLL menempati daftar tertinggi kedua pencetak rugi terbesar dengan 29,15 persen menjadi Rp 705 per saham, dari pekan lalu Rp 995 per saham.

3.PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF)

Saham INCF menurun 29,08 persen menjadi Rp 139 per saham, dari pekan lalu Rp 196 per saham.

4. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY)

Saham MSKY melemah 28,64 persen menjadi Rp 304 per saham, dari pekan lalu Rp 426 per saham.

5.PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV)

Saham IPTV terkoreksi 25,00 persen menjadi Rp 90 per saham, dari pekan lalu Rp 120 per saham.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Saham GSMF-SAMF

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

6.PT Equity Development Investment Tbk (GSMF)

Saham GSMF turun 22,01 persen menjadi Rp 124 per saham, dari pekan lalu Rp 159 per saham.

7. PT Protect Mitra Perkasa Tbk (OASA)

Saham OASA terkoreksi 21,38 persen menjadi Rp 625 per saham, dari pekan lalu Rp 795 per saham.

8.PT Multipolar Tbk (MLPL)

Saham MLPL melemah 21,34 persen menjadi Rp 258 per saham, dari pekan lalu Rp 328 per saham.

9.PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE)

Saham FIRE turun 20,93 persen menjadi Rp 340 per saham, dari pekan lalu Rp 430 per saham.

10.PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF)

Saham SAMF melemah 20,81 persen menjadi Rp 875 per saham, dari pekan lalu Rp 1.105 per saham.

Sepekan kemarin, nilai kapitalisasi pasar bursa tercatat melemah sebesar 0,87 persen menjadi Rp 8.360,735 triliun dari Rp 8.433,792 triliun pada penutupan pekan lalu.

Pergerakan IHSG pekan lalu disupport oleh pergerakan 768 perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan, dari total sebanyak 771 perusahaan tercatat. Transaksi perdagangan melibatkan 94 perusahaan broker.

Selama sepekan ini, Bursa Efek Indonesia mencatat, investor asing melakukan pembelian sebesar Rp 15,30 triliun, lebih tinggi dari aktivitas penjualan sahamnya yang sebesar Rp 12,73 triliun.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya