Analis Sebut Sektor Otomotif Alami Tantangan Capai Target Produksi

Analis menyatakan kesukaran mencapai target jumlah produksi tidak hanya dirasakan Toyota saja, tetapi juga mayoritas perusahaan kendaraan lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jan 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2022, 17:00 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - - Saham Toyota Motor Corp menyusut 4,7 persen pada Rabu pagi (19/1/2022) usai perusahaan memproyeksikan jumlah produksi tahun ini meleset dari target. Penurunan saham Toyota Motor Corp itu sekaligus menjadi penurunan intraday terbesar sejak Maret 2020.

Head of Purchasing Toyota Kazunari Kumakura mengatakan, kondisi buruk itu lantaran rantai pasokan termasuk minimnya semikonduktor. Hal ini lantas menyebabkan perusahaan sukar memenuhi target 9 juta kendaraan pada 2022.

Kendati demikian, pembuat mobil asal Jepang ini tidak menetapkan target baru untuk tahun ini. perusahaan hanya akan memangkas produksi pada Februari kurang lebih 150 ribu unit.

Imbas pengumuman, saham Toyota harus susut 2,8 persen saat awal perdagangan di bursa saham Jepang. Angka ini menjadi penurunan terbesar sejak 20 Desember 2021 dan memangkas kenaikan 12 persen pada 2022.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mayoritas Perusahaan Otomotif Masih Sulit Capai Target

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Analis SMBC Nikko Securities Toshihide Kinoshita menyampaikan kesukaran mencapai target jumlah produksi tidak hanya dirasakan Toyota saja, tetapi juga mayoritas perusahaan kendaraan lainnya. Walaupun nantinya rantai pasokan berubah relatif kuat.

"Situasi di perusahaan lain pasti lebih menantang," ujarnya. Demikian mengutip laman Yahoo Finance, Rabu (19/1/2022).

Pada Selasa, 18 Januari 2022, Toyota menyampaikan untuk sementara waktu sedang berupaya memproduksi sejumlah besar mobil untuk Maret. Produksi unit mobil tahun ini baru mulai pada April.

"Hal ini masih ada risiko dari COVID-19 yang terus menyebar. Situasi ini terbukti sulit untuk dibaca,” tambah perusahaan.

Saham pembuat mobil Jepang kian bergerak turun pada Rabu, 19 Januari 2022. Saham Nissan Motor Co, Honda Motor Co dan Mazda Motor Corp semuanya kompak anjlok lebih dari 1 persen.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya