Liputan6.com, Jakarta PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) berencana kembali menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) melalui penawaran umum terbatas (PUT) VI atau rights issue.
Dalam aksi tersebut, Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan Perseroan mengincar dana segar Rp 5 triliun.
Baca Juga
Semula, aksi ini direncanakan untuk digelar pada kuartal I 2022, namun karena sejumlah hal, right issue akan digelar pada kuartal II 2022.
Advertisement
“Rencananya kami lakukan di kuartal pertama. Tapi karena satu dan lain hal, kami mundurkan di awal kuartal II, kemungkinan April atau Mei,” kata Tjandra dalam webinar Indonesia Investment Education - Bank, Above and Beyond, Sabtu (22/1/2022).
Lebih lanjut, Tjandra menyebutkan terdapat sejumlah investor atau pemegang saham pengendali perseroan yang berkomitmen untuk turut melaksanakan tight issue.
Bahkan, pihaknya juga tengah dalam pembicaraan dengan investor strategis baru dalam aksi ini.
“Sala satu pemegang saham kami, Provident Grup bersama dengan Akulaku dan Gozco, dan ada investor eksisting komit untuk ikutan lagi right issue kali ini,” kata Tjandra.
Siapa Investor?
“Lalu, apakah memperbesar kapasitas investor baru? ya, kemungkinannya sangat besar. Kita ada pembicaraan dengan beberapa inv strategis,” imbuhnya.
Namun demikian, Tjandra enggan membeberkan siapa investor strategis dalam right issue BBYB kali ini.
Namun sebagai gambaran, Tjandra menjelaskan jika right issue perseroan sebelumnya (PUT V) mengalami oversubscribed hingga 400 persen.
“Jadi buat next, very good opportunity kalau misla mau ikut invest di BBYB,” ujarnya.
Tak jauh berbeda dengan PUT V, dana hasil PUT VI rencananya sebagian besar juga akan dialokasikan untuk investasi di bidang teknologi, yakni sekitar 50-60 persen.
Advertisement