Liputan6.com, New York - Tekanan pasar kripto berdampak besar kepada pialang online Robinhood dan Coinbase. Ini ditunjukkan dari dua saham tersebut terjun bebas pada Senin, 24 Januari 2022 hingga akhirnya bangkit kembali.
Saham Robinhood menutup perdagangan Senin pekan ini dengan tergelincir 1 persen sebelum akhirnya pasar ikut anjlok secara bersamaan. Saham Robinhood mencatatkan penurunan lebih dari 25 persen pada 2022 dan susut 85 persen dari rekor tertinggi.
Baca Juga
Pada hari yang sama, saham Coinbase juga susut 15 persen. Pada 2022, pialang kripto ini telah anjlok hampir 25 persen. Bahkan penurunannya sudah mencapai 55 persen dari rekor harga tertinggi.
Advertisement
Coinbase adalah platform pertukaran aset kripto murni. Semenatara Robinhood menghasilkan sekitar 20 persen dari pendapatan perdagangannya dari kripto pada kuartal III. Ini merupakan kemerosotan lanjutan dari penurunan pada kuartal II sebanyak 41 persen.
Saham lain terkena imbas dari kripto adalah Square Block (SQ), sahamTesla milik Elon Musk (TSLA ) dan perusahaan perangkat lunak MicroStrategy ( MSTR ) yang dijalankan Michael Saylor. semuanya kompak jatuh dan awal yang buruk untuk 2022.
Volatilitas pasar yang lebih luas sangat buruk bagi Robinhood. Lantaran Robinhood terkenal sebagai aplikasi untuk perdagangan saham.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Efek Domino
Harga Bitcoin mengalami sedikit kenaikan pada Senin, 24 Januari 2022 usai turun hampir 25 persen tahun ini. alhasil mengindikasikan kemerosotan harga sekitar 50 persen di bawah harga tertinggi sejak November.
Kondisi ini otomatis merugikan perusahaan seperti Robinhood dan Coinbase. Lantaran memungkinkan trader untuk membeli dan menjual bitcoin, ethereum, dan aset kripto lainnya.
Saham penambang bitcoin Marathon Digital (MARA) , Hive (HVBT ) dan Riot Blockchain (RIOT) reli pada penutupan perdagangan dan mengakhiri hari lebih tinggi dalam perdagangan volatil. Meskipun masing-masing telah kehilangan hampir sepertiga dari nilai pasar sepanjang tahun ini.
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement