Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Libur Imlek

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Senin, (31/1/2022). Bursa saham utama lainnya sudah libur jelang Imlek.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Jan 2022, 09:15 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2022, 09:15 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin pagi (31/1/2022).  Jelang libur Imlek, bursa saham China dan Korea Selatan sudah libur.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,39 persen, sementara itu, indeks Topix menguat 0,39 persen. Di Australia, indeks ASX 200 melemah. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,09 persen. Demikian dikutip dari CNBC, Senin pekan ini.

Di bursa Hong Kong dan Singapura juga akan tutup lebih awal pada perdagangan Senin pekan ini jelang libur Imlek. Data resmi yang dirilis Minggu ini menunjukkan pertumbuhan aktivitas pabrik China melambat pada Januari.

Indeks manajer pembelian manufaktur berada di psosii 50,1 pada Januari, tepat di atas level 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi. Namun, rilis indeks tersebut lebih rendah dibandingkan Desember 50,3.

Sementara itu, survei swasta yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan aktivitas manufaktur China mengalami kontraksi pada Januari. PMI Manufaktur Caixin/markit berada di 49,1 pada Januari.

Pasar global telah melihat perdagangan yang bergejolak dalam beberapa hari terakhir setelah the Federal Reserve pada Rabu mengindikasikan akan segera menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun.

Indeks dolar AS berada di posisi 97,20 setelah lonjakan di bawah level 97. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,39 per dolar AS.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bursa Saham Asia pada 28 Januari 2022

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia-Pasifik menguat pada perdagangan Jumat pagi 28 Januari 2022, tersengat gejolak Wall Street pada Kamis malam, 27 Januari 2022 karena reaksi investor atas pengumuman data PDB AS dan pernyataan dari the Federal Reserve AS.

Indeks Nikkei 225 naik 0,56 persen pada awal perdagangan usai anjlok 3 persen pada Kamis, 27 Januari 2022. Indeks Topix juga meningkat 0,7 persen. Sayangnya indeks saham Kospi Korea Selatan justru merosot 0,6 persen.

Pasar Australia terlihat menghijau di awal perdagangan. Indeks ASX 200 Australia meroket 0,23 persen. Pasar Taiwan belum membuka perdagangan karena libur. Menurut rencana, Hong Kong akan merilis data Pendapatan domestik Bruto (PDB) kuartal IV pada Jumat sore ini.

Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) di Wall Street bergejolak. Lantaran respons dari investor atas berita dari The Fed.

Reaksi ini juga didorong laporan Produk Domestik Bruto (PDB) terbaru negara paman Sam serta rilis pendapatan emiten. PDB AS tumbuh 6,9 persen pada kuartal IV 2021 YoY. Angka ini melampaui ekspektasi  para analis meski terjadi pula lonjakan kasus varian Omicron.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq menelusuri kembali kenaikan sebelumnya untuk ditutup lebih rendah. Indeks S&P 500 mengakhiri perdagangan dengan penyusutan 0,5 persen menjadi 4.326,51. Indeks Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi kehilangan 1,4 persen ke level 13.352,78.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 600 poin selama setengah hari perdagangan. Namun, indeks Dow Jones berakhir di posisi 34.160,78. Ketiga indeks dengan kuat berada di wilayah negatif sepanjang bulan ini.

Harga emas anjlok ke level terendah dua minggu di kisaran USD 1.790,20 pada per Kamis, 27 Januari 2022. Kemerosotan terjadi karena dolar AS menguat menyusul tanda-tanda The Fed segera menaikkan suku bunga, Reuters melaporkan. Sejak itu pulih dan terakhir diperdagangkan pada USD 1.795 di Asia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya