Sumber Tani Agung Tawarkan Kisaran Harga IPO Rp 470-Rp605 per Saham

PT Sumber Tani Agung Resources menawarkan saham IPO 877,07 juta saham ke publik dalam rangka IPO.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Feb 2022, 17:11 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 17:11 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta -- PT Sumber Tani Agung Resources akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip laman e-ipo.co.id, Rabu (9/2/2022), PT Sumber Tani Agung Resources melepas sebanyak-banyaknya 877.072.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembarnya. Harga yang ditawarkan dalam aksi ini sekitar Rp 470-605 per saham.

Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar Rp 412,22 miliar hingga Rp 530,63 miliar. Adapun masa penawaran awal berlangsung mulai Rabu, 9 Februari 2022 hingga 15 Februari 2022.

Bersamaan dengan itu, perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 0,81 persen saham dari saham yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak-banyaknya 7.072.000 saham untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA).

Perseroan juga mengadakan program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1,28 persen saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, atau sebanyak-banyaknya 141.176.000 saham.

Perseroan bermaksud untuk menggunakan keseluruhan dana yang diperoleh dari IPO untuk belanja modal (capital expenditure/capex) pembangunan industri hilir oleh PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF).

Rinciannya, sekitar 54 persen akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT CPO per hari. Kemudian sekitar 23 persen akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga. Sisanya, sekitar 23 persen digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT.

Ketiga proyek tersebut akan digarap selama 22 bulan dan diperkirakan rampung pada Oktober 2023.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Grup Sumber Tani Agung

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Sumber Tani Agung Resources adalah grup usaha kelapa sawit swasta yang berkantor pusat di Sumatera Utara.

Grup Perseroan telah melakukan kegiatan usaha sejak tahun 1970 dan telah memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam menjalankan pembudidayaan tanaman kelapa sawit yang terintegrasi.

Proses produksi dari Grup Perseroan dimulai dari penanaman dan pemanenan perkebunan kelapa sawit, serta pengolahan kelapa sawit Tandan Buah Segar (TBS) untuk menghasilkan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), inti sawit (Palm Kernel/ PK), minyak inti sawit (Palm Kernel Oil/PKO), bungkil kelapa sawit (Palm Kernel Expeller/PKE”), dan Palm Kernel Meal (PKM).

Produk utama Grup Perseroan adalah CPO, CPO merupakan hasil pengolahan kelapa sawit yang diproses untuk digunakan dalam industri minyak goreng nabati dan juga dalam industri Oleokimia.

Industri Oleokimia adalah industri hilir yang menghasilkan beragam produk turunan yang memiliki beragam aplikasi terutama dalam produk konsumen, mulai dari produk makanan, kosmetik, obat, sabun, dan lainnya.

Pada 1996, Perseroan melalui PT Sumber Tani Agung pertama kali mendirikan pabrik pengolahan kelapa sawit. Saat ini, Grup Perseroan telah memiliki 9 pabrik pengolahan kelapa sawit untuk dapat diolah menjadi CPO, PK, PKO, PKE dan PKM.

Pada pabrik tersebut, Perusahaan Anak mengolah TBS yang dihasilkan dari perkebunan milik sendiri, perkebunan plasma dan pembelian dari pihak ketiga. Melalui Perusahaan Anak, PT Karya Serasi Jaya Abadi (KSJA) juga fokus pada pengembangan energi terbarukan (renewable energy) dengan membangun pembangkit listrik biogas, yang mengolah limbah cair kelapa sawit untuk menghasilkan biogas untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik operasional KSJA.

Perseroan dan Perusahaan telah memiliki 13 perkebunan, 9 pabrik pengolahan CPO, 1 pabrik kernel crushing, dan 1 pabrik solvent extraction yang seluruhnya tersebar di 4 provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya