Satyamitra Bakal Pasang Solar Panel demi Program Nol Emisi Karbon

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) tengah bersiap menyambut era pajak karbon pada April 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2022, 19:19 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2022, 19:19 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - - Perusahaan kemasan berbahan dasar karton  atau kertas cokelat, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk  (SMKL), akan memasang solar panel untuk mendukung program nol emisi karbon (zero emission).

Hal tersebut disampaikan SMKL melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Jumat, 11 Februari 2022.

Satyamitra Kemas Lestari tengah bersiap menyambut era pajak karbon pada April 2022. Pemasangan solar panel tersebut diharapkan dapat menghemat biaya listrik sebesar 5-8 persen.

"Pemasangan solar panel guna mengurangi emisi karbon ini merupakan upaya SMKL dalam mendukung program Pemerintah," kata Direktur Marketing Satyamitra Kemas Lestari Herryanto Setiono Hidayat.

Solar panel merupakan sumber energi bersih dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi matahari. Selain mengurangi emisi karbon, solar panel ini juga dapat menghemat biaya listrik yang digunakan.

Herryanto mengatakan, solar  panel ini akan dipasang pada pabrik-pabrik perseroan di Balaraja. Selain itu, perseroan juga berencana untuk mengganti mesin boiler yang menggunakan batu bara dengan gas.

Selain untuk menyambut era pajak  karbon, upaya perseroan tersebut juga selaras dengan Perjanjian Paris untuk program ketahanan iklim dan pembangunan  rendah emisi. Perseroan juga berupaya untuk mengelola limbah kertas dengan baik.

"Kami mengumpulkan waste paper untuk dikirimkan kembali ke pabrik kertas agar dapat didaur ulang," kata dia.

Perseroan telah meraih sertifikasi keberlanjutan Forest Stewardship Council (FSC) karena produk- produk perseroan memenuhi standar, yaitu menggunakan bahan baku  yang berasal dari hutan yang sudah melalui pengelolaan dengan baik.

Strategi bisnis keberlanjutan perseroan tersebut bertujuan untuk memenuhi standar sebagai Perusahaan  kemasan global. Perseroan terus mendapatkan pertumbuhan kinerja yang baik dengan sudah mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan.

"Kaki terus berupaya meningkatkan kinerja SMKL sehingga bisa memenuhi berbagai permintaan pelanggan dengan standar  yang ditentukan sebagai penyedia kemasan dengan keahliannya dalam customized order," kata Herryanto.

Perseroan akan terus memperkuat bisnis untuk mendukung nol emisi karbon dan meningkatkan kinerja. Pada  2022 ini, diharapkan perseroan dapat mencapai target pertumbuhan kinerja 15 persen.

"Upaya kami dalam  mencapai target tersebut ialah dengan menyediakan total integrated packaging  solutions with logistics. Kami juga terus kembangkan bisnis secara berkelanjutan, baik logistik dan warehouse," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gerak Saham SMKL

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 12 Februari 2022, saham SMKL turun 1,21 persen ke posisi Rp 488 per saham. Saham SMKL dibuka stagnan Rp 494 per saham.

Saham SMKL berada di level tertinggi Rp 500 dan terendah Rp 488 per saham. Total frekuensi perdagangan 151 kali dengan volume perdagangan 2.072. Nilai transaksi Rp 101,6 juta.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya