Produsen Air Minum Kemasan CLEO Bidik Penjualan Tumbuh 30 Persen pada 2022

Kontribusi pendapatan terbesar PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), berasal dari penjualan produk segmen non-botol.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2022, 20:37 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2022, 20:37 WIB
Ilustrasi pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)  (Dok: Sariguna Primatirta)
Ilustrasi pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (Dok: Sariguna Primatirta)

Liputan6.com, Jakarta - Produsen  Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menargetkan  penjualan hingga mencapai double digit atau tumbuh sekitar 30 persen pada  2022 dibandingkan capaian perseroan pada 2021.

Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Utama Sariguna Primatirta Melisa Patricia melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Sabtu,(12/2/2022).

Optimisme tersebut tidak lepas dari pencapaian perseroan yang berhasil mencatatkan penjualan bersih pada kuartal III-2021 senilai Rp802,94 miliar atau naik 11,55 persen dari periode yang  sama pada 2021.

Melisa mengatakan, target tersebut cukup realistis karena melihat prospek pertumbuhan industri AMDK yang bertumbuh positif, karena meningkatnya daya beli masyarakat, kepedulian masyarakat tentang kesehatan, dan tingginya permintaan produk  berkualitas karena masyarakat memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sehingga berpengaruh  terhadap tingkat konsumsi air minum dalam kemasan meningkat.

Kontribusi pendapatan  terbesar perseroan, berasal dari penjualan produk segmen non-botol.

"Sebelumnya pada kuartal III-2021, kami berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp136,60 miliar atau meningkat sebesar  44,88 persen," kata Melisa.

Untuk mencapai target pertumbuhan penjualan tersebut, baru-baru ini Sariguna Primatirta telah membangun tiga pabrik pengolahan AMDK dan menambah 88 cabang distribusi dengan 383 mitra di seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut untuk meningkatkan market share dari produk-produk perseroan sehingga dapat memenuhi  permintaan dan kebutuhan air minum kemasan yang masih sangat tinggi di masyarakat.

Melalui langkah tersebut, Perseroan bisa terus mengembangkan produk-produk  berkualitas dan ramah lingkungan yang memag sudah sejak lama diterapkan sebagai antisipasi dan memastikan keamanan kemurnian air, termasuk pada penggunaan material untuk semua kemasan, khususnya produk galon isi ulang yang sudah memenuhi standar kesehatan.

Produk galon isi ulang perseroan dibuat dari biji plastik murni (bebas bahan daur ulang) yang tidak mengandung BPA (Bisphenol A), sehingga dapat  dipastikan sangat aman bagi kesehatan  untuk dikonsumsi setiap hari. Hal tersebut dibuktikan  dengan adanya label BPA FREE pada setiap kemasan produk galon isi ulang CLEO.

Selain itu untuk memastikan kualitas air agar tidak terkontaminasi, pendistribusian produk dilakukan dengan menggunakan armada dengan wadah tertutup.

Pada kemasan galon perseroan juga diberikan lapisan plastik eksternal untuk memberikan perlindungan ganda, sehingga produk dipastikan benar-benar steril dan aman hingga sampai ke tangan konsumen.

Melisa menambahkan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) yang pergerakannya sangat cepat, Sariguna Primatirta fokus pada pemenuhan AMDK khususnya pada produk galon yang saat ini cenderung meningkat permintaannya pada masa pandemi COVID-19 ini.

“Permintaan meningkat, karena itu kami terus fokus dalam meningkatkan kapasitas untuk  dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat AMDK, dan terus berkomitmen dengan kualitas produk. Kami juga berkomitmen untuk keamanan kemasan seperti kemasan galon yang BPA FREE agar dapat terus mempertahankan kinerja lebih baik lagi," kata Melisa.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham CLEO

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 11 Februari 2022, saham CLEO stagnan di posisi Rp 432 per saham. Saham CLEO berada di level tertinggi Rp 438 dan terendah Rp 430 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.409 kali dengan volume perdagangan 56.784. Nilai transaksi Rp 2,5 miliar.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya