Selain Saham IPPE hingga NETV, BEI Pantau Metro Healthcare Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan ada indikasi UMA tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Feb 2022, 14:08 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 14:08 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mencermati perkembangan transaksi saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE).

Hal ini seiring ada indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham CARE yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA). 

"Pengumuman tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI.

Adapun informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi pada 9 Februari 2022 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham CARE itu, BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini. Oleh karena itu, investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Selain itu, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana itu belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.

Pada perdagangan saham Jumat, 18 Februari 2022 pukul 13.51 WIB, saham CARE turun 1,74 persen ke posisi Rp 565 per saham. Saham CARE dibuka stagnan Rp 575 per saham. Saham CARE berada di level tertinggi Rp 580 dan terendah Rp 560 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.797 kali dengan volume perdagangan 3.167.306 saham. Nilai transaksi Rp 180,1 miliar.

Sebelumnya BEI juga mencermati pola transaksi sejumlah saham. Hal itu antara lain BEI menyampaikan telah terjadi peningkatan harga saham PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) yang di luar kebiasaan.

BEI juga cermati pola transaksi saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) . BEI mengatakan telah terjadi peningkatan harga saham NETV dan SUPR yang di luar kebiasaan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan IHSG pada Sesi I Jumat 18 Februari 2022

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau dan naik signifikan pada perdagangan Jumat (18/2/2022). Penguatan IHSG pun didukung aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melonjak 0,80 persen ke posisi 6.889,69. Indeks LQ45 menguat 0,79 persen ke posisi 981,05. Seluruh indeks acuan kompak menghijau.

Pada perdagangan sesi pertama Jumat pekan ini, IHSG sentuh level tertinggi baru di 6.891,02. Sementara itu, level terendah 6.812,35.

Sebanyak 281 saham menguat sehingga angkat IHSG. 209 saham melemah dan 179 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 947.357 kali dan total volume perdagangan 16,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 359,83 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.314.

Seluruh sektor saham kompak menghijau. Indeks sektor saham IDXinfrastruktur melonjak 2,52 persen, dan pimpin kenaikan. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 1,55 persen dan indeks sektor saham IDXbasics menguat 1,24 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya