Energi Mega Persada Kantongi Restu Kontrak Kerja Sama Blok Gas Sengkang

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan menyediakan pendanaan yang diperlukan untuk mengembangkan KKS Sengkang, Sulawesi Selatan.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Feb 2022, 17:20 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 17:20 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT  Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menyatakan pemerintah telah menyetujui perubahan pengendalian secara langsung atau pengalihan seluruh saham PT Energi Maju Abadi (EMA) kepada perusahaan dan anak usahanya.

EMA memiliki 49 persen participating interest di wilayah kerja kontrak kerja sama Sengkang (KKS Sengkang) yang terletak di Sulawesi Selatan. Sisa 51 persen participating interest pada KKS Sengkang dimiliki oleh Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd (EEES).

Hal ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian jual beli bersyarat yang telah ditandatangani oleh EMP dan anak usahanya pada Agustus 2021 untuk akuisisi EMA.

KKS Sengkang memiliki sekitar 420 miliar kaki kubik gas dalam bentuk cadangan terbukti dan terukur. Blok gas tersebut juga memproduksi rata-rata 40 juta kaki kubik gas per hari saat ini. Gas yang diproduksikan oleh KKS Sengkang dijual ke beberapa proyek pembangkit listrik di Sulawesi Selatan.

KKS Sengkang telah mendapatkan perpanjangan 20 tahun pada 2018 dari pemerintah yang berlaku efektif sejak 24 Oktober 2022-2042.

"Perusahaan akan menyediakan pendanaan yang diperlukan untuk mengembangkan KKS Sengkang,” ujar Direktur Keuangan PT Energi Mega Persada Tbk, Edoardus Windoe dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (18/2/2022).

Ia menuturkan, beberapa rencana pengembangan tersebut antara lain studi geologi, survei 2D seismic (sepanjang 800 KM), survei 3D seismic (seluas 100 KM2) dan pemboran di 13 sumur eksplorasi.

Direktur Utama Energi Mega Persada, Syailendra Bakrie menambahkan, pihaknya yakin KKS Sengkang memiliki prospek bagus.

"Kami berharap rencana pengembangan tersebut dapat segera direalisasikan untuk menambah jumlah cadangan dan volume produksi gas di masa mendatang,” ujar dia.

Ia mengatakan, peningkatan produksi gas akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham ENRG

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Februari 2022, saham ENRG naik 1,13 persen ke posisi Rp 179 per saham. Saham ENRG dibuka stagnan di posisi Rp 177 per saham.

Saham ENRG berada di level tertinggi Rp 182 dan terendah Rp 168 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.717 kali dengan volume perdagangan 1.832.031. Nilai transaksi Rp 32,3 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya