Bursa Saham Eropa Bakal Lesu Setelah Serangan Rusia ke Ukraina

Bursa saham global akan benar-benar terguncang pada Kamis, 24 Februari 2022 di tengah Rusia meluncurkan serangan ke Ukraina

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Feb 2022, 13:54 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 13:54 WIB
Ilustrasi saham di Bursa Efek London (Foto: Unsplash/Jamie Street)
Ilustrasi saham di Bursa Efek London (Foto: Unsplash/Jamie Street)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Eropa diprediksi tertekan pada perdagangan Kamis (24/2/2022) setelah laporan Rusia telah mulai serangan terhadap Ukraina.Hal ini memicu krisis diplomatic yang sudah berlangsung lama menajdi konflik militer.

Indeks FTSE Inggris akan dibuka 176 poin lebih rendah ke posisi 7.303. Indeks Jerman DAX melemah 526 poin ke posisi 14.092. Indeks Prancis CAC 40 susut 229 poin ke posisi 6.551. Indeks Italia FTSE MIB Italia merosot 921 poin lebih rendah ke posisi 25.017.

Pasar global akan benar-benar terguncang pada Kamis, 24 Februari 2022 di tengah Rusia meluncurkan serangan ke Ukraina yang dampaknya lebih luas dari yang diharapkan. Demikian dilansir dari CNBC, Kamis pekan ini.

Dilaporkan sejumlah ledakan terjadi di Ukraina pada Kamis pagi waktu setempat. Ledakan terasa di dalam dan sekitar kota Kyiv, Odessa, Kharkiv dan Mariupol. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan, invasi skala penuh ke negaranya sedang berlangsung.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutuk serangan itu. “Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Uni Eropa Bakal Gelar Pertemuan

Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat pada Kamis pekan ini untuk membahas tanggapannya terhadap perkembangan terbaru.

Pada Kamis pekan ini juga akan dirilis sejumlah laporan kinerja antara lain dari AB InBev, Axa, Bouygues, Safran,Saint-Gobain, Mercedes-Benz.

Selain itu, Deutsche Telekom, Telefonica, Anglo American, BAE Systems, WPP, Rolls-Royce dan Llyods Banking Group. Di depan data, angka kepercayaan konsumen Prancis untuk Februari akan dirilis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya