Triniti Land Garap Proyek Tanamori NTT

CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN), Ishak Chandra mengatakan, proyek baru di Tanamori, Labuan Bajo ini menjadi proyek baru ke tiga Triniti Land.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Mar 2022, 14:38 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 14:38 WIB
Penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan proyek di Tanamori, NTT pada 25 Februari 2022 (Dok: PT Perintis Triniti Properti Tbk/TRIN)
Penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan proyek di Tanamori, NTT pada 25 Februari 2022 (Dok: PT Perintis Triniti Properti Tbk/TRIN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perintis Triniti Properti Tbk bersama PT Tanamori Makmur Indonesia dan PT Flores Prosperindom mengembangkan proyek Tanamori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ketiga perusahaan ini akan melakukan kerja sama operasi untuk mengembangkan tanah tersebut menjadi kawasan pariwisata kelas dunia. Pengembangan proyek ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama di Jakarta  pada 25 Februari 2022.

Presiden Direktur dan CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk, Ishak Chandra mengatakan, proyek baru di Tanamori, Labuan Bajo ini menjadi proyek baru ke tiga Triniti Land dalam 6 bulan ini.

“Proyek tersebut merupakan salah satu proyek terbesar Triniti Land setelah proyek Sentul,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (1/3/2022).

Beberapa pertimbangan juga menjadi alasan dipilihnya kawasan ini menjadi proyek terbaru Triniti Land salah satunya adalah rencana pengembangan kawasan pariwisata yang masif di wilayah ini.

Apalagi wilayah ini tengah dalam proses dalam mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Special Economic Zone (SEZ).

Selain itu, wilayah ini tengah dipersiapkan sebagai lokasi G20 Ceremonial Event pada Oktober 2022 dan ASEAN Leadership Summit pada 2023.

Tak hanya itu, wilayah Tanamori ini juga digadang-gadang untuk menjadi The First Sustainable Tourism Destination di Indonesia dan telah mendapatkan pendanaan sebesar AUD 590.000 dari pemerintah Australia untuk melakukan Sustainability Study.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dua Fase Pengembangan

Ilustrasi Triniti Land (Dok: Triniti Land)
Ilustrasi Triniti Land (Dok: Triniti Land)

Proyek yang akan dikembangkan berluas 246 hektare yang terdiri dari dua fase pengembangan. Fase pengembangan pertama adalah seluas 87 hektar sementara fase pengembangan kedua memiliki luas sebesar 159 hektar.

Kawasan ini selanjutnya akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata berkelas dunia dan akan mengundang banyak developer Nasional dan Internasional untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan projek ini.

Proyek ini diharapkan akan memiliki total Gross Development Value (GDV) sebesar Rp 10 triliun dan akan dikerjakan dalam waktu 10 hingga 12 tahun yang akan datang. Dengan itu, diperkirakan perusahaan akan dapat mengantongi net margin dari proyek ini sekitar sebesar 19 persen dari total GDV tersebut.

Saat ini perkembangan pembangunan tengah dalam proses finalisasi masterplan dan persiapan pengembangan infrastruktur. Dalam proyek ini, perseroan akan berkolaborasi dengan berbagai konsultan kelas dunia seperti ARUP, WATG, Pdw-Indonesia dan Colliers International.

Gerak Saham TRIN

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan Selasa, 1 Maret 2022 pukul 14.28 WIB, saham TRIN melemah 6,36 persen ke posisi Rp 515 per saham.

Saham TRIM dibuka melemah 35 poin ke posisi Rp 515 per saham. Saham TRIM berada di level tertinggi Rp 560 dan terendah Rp 515 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.154 kali dengan volume perdagangan 448.781. Nilai transaksi Rp 23,9 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya