Alasan Pratama Abadi Nusa Industri Rambah Bisnis Properti

PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 13.120.000.000 saham baru dalam rangka rights issue.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Mar 2022, 21:01 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2022, 18:01 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI), emiten bergerak di industri kemasan kaleng akan merambah bisnis properti. Salah satu langkah yang dilakukan perseroan dengan menambah modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 13.120.000.000 saham baru dalam rangka rights issue. Dana rencana rights issue ini untuk investasi dan mengembangkan bisnis melalui pengambilalihan PT Bangun Kosambi Sukses (BKS) dengan menyetor atas saham baru sebanyak 51 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor yang akan dikeluarkan oleh BKS yang merupakan transaksi material dan afiliasi.

Kemudian BKS akan investasi dan mengembangkan bisnis dengan mengambilalih PT Mega Andalan Sukses (MAS) dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC) dengan melakukan penyetoran atas saham baru sebanyak 51 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor yang akan dilekukan oleh MAS dan CGIC. Selain itu, dana rights issue untuk modal kerja perseroan.

Presiden Direktur PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk,Prili Soetantyo menuturkan, pihaknya melakukan strategi pertumbuhan anorganik. Hal ini dilakukan dengan peluang bisnis yang dapat mengoptimalkan investasi.

Selain itu menambah kegiatan usaha dengan investasi dan mengembangkan bisnis di bidang real estate. Kemudian investasi pada perusahaan terafiliasi yaitu BKS, MAS dan CGIC sehingga tercipta sinergi bisnis yang optimal dengan bisnis PT Multi Artha Pratama (MAP).

Ia menambahkan, pihaknya juga merambah sektor properti seiring pertumbuhan jumlah penduduk, daya beli dan peran pemerintah mendukung sektor properti sehingga mengeluarkan berbagai stimulus bahkan saat pandemi COVID-19. Stimulus tersebut berupa relaksasi PPN, insentif PBB dan suku bunga kredit rendah.

"Dengan investasi kembangkan di real estate sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan dan pemangku kepentingan," ujar dia saat paparan publik insidentil, Senin (7/3/2022).

Hal senada dikatakan Direktur II PT Multi Artha Pratama (MAP) Edmond Budiman.

"Banyak insentif pemerintah tahun ini dan tahun berikutnya. Masuknya MAP expertise di bidang properti dengan proyek sukses di PIK dan PIK 2 kami yakin kembangkan bisnis real estate mampu meningkatkan potensi kami dan meningkatkan pendapatan PANI secara signifikan," ujar dia.

Untuk masuk ke bisnis properti tersebut, Edmon menuturkan, pembiayaan akan berasal dari rights issue. Pelaksanaan aksi korporasi oleh Pratama Abadi Nusa Industri diharapkan selesai paling lambat kuartal III 2022.

"Rencana akuisisi 100 persen berasal dari rights issue. Penerbitan saham baru sebanyak 13 miliar lemabr saham. Jadi murni dari rights issue," ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham PANI

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Senin, 7 Maret 2022, saham PANI melemah 6,95 persen ke posisi Rp 4.550 per saham. Saham PANI dibuka melemah 40 poin ke posisi Rp 4.850.

Saham PANI berada di level tertinggi Rp 4.850 dan terendah Rp 4.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 45 kali dengan volume perdagangan 802 saham. Nilai transaksi Rp 365,3 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya