Laba Bersih Itama Ranoraya Naik 86 Persen pada 2021

Liputan6.com, Jakarta - Laba bersih perusahaan penyedia peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions), PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) tumbuh 86 persen menjadi Rp 112,16 miliar pada 2021 (audited) dari sebesar Rp 60,29 miliar pada 2020.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Senin, 7 Maret 2022.

Pertumbuhan laba bersih tersebut dihasilkan dari lonjakan penjualan 134 persen menjadi sebesar Rp 1,32 triliun pada 2021, dari sebelumnya Rp 563,89 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut membuat Earning Before Tax Depreciation & Amortization (EBITDA) meningkat sebesar 84 persen menjadi sebesar Rp 149,62 miliar di 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 81,35 miliar pada 2020.

"Naiknya laba bersih membuat laba bersih per saham juga meningkat sebesar 82,2 persen menjadi Rp 70 per saham, sementara tahun lalu laba bersih per saham hanya sebesar Rp 38," kata dia.

Total aset perseroan juga tercatat meningkat sebesar 46,1 persen menjadi sebesar Rp 782,04 miliar pada 2021, dari sebelumnya sebesar Rp 535,27 miliar.

Kenaikan aset tersebut bersumber dari melonjaknya ekuitas perseroan sebesar 107,2 persen menjadi sebesar Rp 502,05 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 242,33 miliar pada 2020. Sementara total liabilitas perseroan tercatat menurun sebesar 4,4 persen menjadi sebesar Rp 279,99 miliar pada 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 292,94 miliar.

"Meningkatnya ekuitas dan turunnya liabilitas perseroan membuat rasio utang terhadap modal (debt to equity) turun dari 1,21 kali di 2020 menjadi 0,56 kali di tahun 2021," kata Heru.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pada Senin, 7 Maret 2022, saham IRRA ditutup di Rp 1.820 per saham, turun sebesar Rp 30 dibanding sebelumnya di hari Jumat, 4 Maret 2022, yaitu di Rp 1.850 per saham. Harga saham IRRA terendah hari ini ada di Rp 1.795 dan tertinggi ada di Rp 1.875 per saham.

Reporter: Elizabeth Brahmana