Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan tambang batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) telah menjual sebanyak 7,2 juta saham hasil buyback atau treasuri dan meraup dana sebesar Rp 210,42 miliar.
Hal tersebut disampaikan Direktur Indo Tambangraya Megah Junius Prakasa Darmawan melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 8 Maret 2022.
Perseroan menjual saham treasuri tersebut di harga Rp 29.225 per saham. Harga tersebut telah diyakini sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan. Sebab harga Penjualan Saham telah mengacu pada harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek satu hari sebelum tanggal penjualan saham.
Advertisement
Baca Juga
Setelah pelaksanaan penjualan saham tersebut, Junius mengatakan, jumlah sisa saham hasil pembelian kembali Perseroan yang belum dialihkan adalah sebanyak 7.989.700 saham. Perseroan tidak mengungkapkan rinci kapan pengalihan sisa saham tersebut akan dilakukan.
Namun, Indo Tambangraya Megah menegaskan tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha ITMG.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham ITMG
Saham ITMG dimiliki oleh Banpu Minerals (Singapore) Private Limited sebesar 65 persen, Fredi Chandra selaku Komisaris sebesar 0,121 persen, dan Jusnan Ruslan selaku Direktur sebesar 0,001 persen. Saham treasury ITMG ada sebanyak 2,95 persen, sedangkan saham publiknya sebanyak 31,91 persen.
Pada perdagangan Selasa, 8 Maret 2022, saham ITMG ditutup di Rp 28.300 per saham, turun Rp 1.775 atau turun 5,9 persen dibanding penutupan Senin, 7 Maret 2022 di Rp 30.075 per saham. Pada hari Selasa ini, saham ITMG sempat ada di harga terendah di Rp 28.025 l, dan tertinggi di Rp 29.800 per saham.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement