Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure Rp 210 miliar pada 2022.
Direktur Keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Leonard menuturkan, dana belanja modal untuk perawatan atau maintenance. Selain itu, perseroan juga menyelesaikan sejumlah proyek yang sedang berjalan seperti green house bioethanol dan lainnya.
Perseroan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 15 persen. Ada sejumlah strategi yang dilakukan untuk mencapai target itu. Perseroan akan meningkatkan distribusi domestik dan mengembangkan fokus pengembangan produk baru.
Advertisement
Baca Juga
"Salah satunya upscaling domestic distribution dan fokus pada pengembangan produk baru,” ujar Leonard saat acara MNC Group Investor Forum 2022 secara virtual, Senin (14/3/2022).
Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan skala bisnis internasional dengan mengincar negara ekspor baru. Target utama perseroan antara di Asia Tenggara dan Economic Community of West African States(ECOWAS).
Perseroan juga mengembangkan bisnis minyak atisiri dan fokus pada research and development (R&D). Langkah ini untuk mengembangkan kualitas minyak esensial lebih tinggi dan eksplorasi pasar potensial di Uni Eropa dan Amerika Serikat.
"Ekspansi produk baru akan dimulai kembali setelah sempat tertunda beberapa saat karena pandemi,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham SIDO
Advertisement
Gerak Saham SIDO
Pada penutupan perdagangan Senin, 14 Maret 2022, saham SIDO naik 2 persen ke posisi Rp 1.020 per saham. Saham SIDO dibuka stagnan Rp 1.000 per saham.
Saham SIDO berada di level tertinggi Rp 1.035 dan terendah Rp 1.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.436 kali dengan volume perdagangan 230.870. Nilai transaksi Rp 23,6 miliar.