Liputan6.com, Jakarta - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) akan membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar Rp 219,19 miliar. Jumlah dividen itu setara Rp 6 per saham.
Dividen yang dibagikan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk sektiar 51,60 persen dari laba bersih tahun buku 2021. Pada 2021, Garudafood membukukan laba bersih Rp 424,82 miliar. Selain itu, sisa laba bersih sebesar Rp 2 miliar untuk cadangan wajib dan Rp 203,62 miliar dipakai untuk cadangan umum yang belum ditentukan penggunaannya.
Berikut jadwal pembagian dividen:
Advertisement
Baca Juga
-Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen)
Pasar regular dan pasar negosiasi pada 8 April 2022
Pasar tunai pada 12 April 2022
-Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen)
Pasar regular dan negosiasi pada 11 April 2022
Pasar tunai pada 13 April 2022
-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen (recording date) pada 12 April 2022
-Tanggal pembayaran dividen tunai pada 26 April 2022
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belanja Modal 2022
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 350 miliar pada 2022.
Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Paulus Tedjosutikno menyebutkan, belanja modal tersebut sudah termasuk belanja modal anak perusahaan.
"Alokasi capex tahun ini, Garudafood beserta anak perusahaan total merencanakan sekitar Rp 350 miliar,” ungkap Paulus dalam paparan publik perseroan, Kamis, 31 Maret 2022.
Ia menjabarkan, belanja modal tahun ini sebagian besar akan dialokasikan untuk menjaga kualitas dan kapasitas yang ada. Selain itu, juga untuk melakukan penambahan kapasitas untuk lini-lini di mana produknya memang mengalami peningkatan permintaan, baik di Garudafood maupun di anak perusahaan salah satunya PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU).
“Untuk rencana ke depannya, perseroan akan melakukan pengembangan bisnis melalui tiga pilar utama yaitu pengembangan pasar domestik, internasional dan bisnis baru,” ungkap Paulus.
Ketiga pilar ini dilandasi oleh keandalan, efektivitas, dan efisiensi operasional secara end-to-end serta sistem yang dibangun secara berkesinambungan.
Perseroan juga akan meningkatkan produktivitas melalui beberapa pengembangan sistem berbasis teknologi baik dari sisi penerimaan order dari pelanggan serta dari sisi produksi dan supply chain management. Implementasi teknologi digital diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis Perseroan.
Advertisement
Kinerja 2021
Sebelumnya, laba bersih perusahaan makanan dan minuman kemasan, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) sepanjang 2021 meningkat 63,77 persen menjadi Rp 424,83 miliar dari periode 2020 yaitu Rp 259,41 miliar.
Hal tersebut disampaikan manajemen Garudafood melalui keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 7 Maret 2022.
Meningkatnya laba bersih dihasilkan dari pendapatan perseroan yang meningkat 13,99 persen menjadi Rp 8,80 triliun pada 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 7,72 triliun pada 2020. Meski beban penjualan dan biaya lainnya meningkat, perseroan mampu menurunkan beban umum dan Administrasi, biaya keuangan dan beban lainnya.
Perseroan juga diuntungkan dari penghasilan lainnya. Laporan keuangan perseroan mencatat penghasilan lainnya meningkat menjadi sebesar Rp 90,94 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 67,68 miliar.
Peningkatan laba bersih Garudafood tersebut membuat laba bersih per saham perseroan naik sebesar 64,77 persen menjadi Rp 11,60 per saham pada 2021, dari sebelumnya Rp 7,04 per saham.
Total aset Garudafood juga tercatat meningkat menjadi sebesar Rp 6,77 triliun pada 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 6,67 triliun. Jumlah ekuitas perseroan mencapai sebesar Rp 3,03 triliun, sementara jumlah liabilitasnya sebesar Rp 3,73 triliun.
Total kas dan setara kas Garudafood Putra Putri Jayaper 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp 904,33 miliar, naik dari 2020 yang mencapai Rp 859,34 miliar.