Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan Senin (11/4/2022). Namun, investor asing masih melakukan aksi beli saham dalam jumlah signifikan.
Pada penutupan perdagangan awal pekan ini, IHSG melemah tipis 0,10 persen ke posisi 7.203,79. IHSG sempat sentuh rekor tertinggi sepanjang masa secara intraday di 7.355,30. IHSG sempat bertahan di zona hijau selama sesi perdagangan. Namun, memasuki penutupan perdagangan, IHSG melemah tipis. IHSG sempat ke posisi terendah 7.194,60.
Sebanyak 412 saham melemah sehingga menekan IHSG. 154 saham menguat dan 128 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.845.704 kali dengan volume perdagangan 46,2 miliar saham.
Advertisement
Baca Juga
Nilai transaksi harian Rp 21,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,02 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.374.
Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXbasic melemah 3,11 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy susut 1,95 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 1,55 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 5,51 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno melonjak 0,97 persen dan indeks sektor saham IDXindustry naik 0,31 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham WIRG melonjak 24,55 persen
-Saham CSMI melonjak 24,44 persen
-Saham IATA melonjak 21,19 persen
-Saham BSML melonjak 20,21 persen
-Saham IBST melonjak 14,62 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham TOYS melemah 6,98 persen
-Saham SUPR melemah 6,98 persen
-Saham TOBA melemah 6,95 persen
-Saham DMMX melemah 6,94 persen
-Saham ESSA melemah 6,93 persen
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham TLKM senilai Rp 161,2 miliar
-Saham ASII senilai Rp 155,9 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 81,4 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 51,4 miliar
-Saham ADMR senilai Rp 42,2 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham SMGR senilai Rp 43 miliar
-Saham TOWR senilai Rp 34,4 miliar
-Saham SRTG senilai Rp 31,4 miliar
-Saham INCO senilai Rp 26 miliar
-Saham ARTO senilai Rp 15,4 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia kompak melemah. Indeks Hang Seng turun 3,03 persen, indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,27 persen, indeks Jepang Nikkei susut 0,61 persen, indeks Thailand merosot 0,44 persen. Selain itu, indeks Shanghai tersungkur 2,61 persen, indeks Singapura tergelincir 0,58 persen dan indeks Taiwan susut 1,37 persen.
Mengutip yahoo finance, bursa saham China anjlok pada awal pekan ini. Hal ini seiring kenaikan kasus COVID-19 dan potensi kenaikan suku bunga global.
Sektor saham teknologi alami koreksi tajam dengan indeks Hang Seng teknologi turun 5,2 persen. Indeks Hang Seng dan CSI 300 melemah tiga persen.
“Bursa saham China hadapi banyak tantangan di dalam dan luar negeri menyebabkan investor menjual saham lagi meski pun pada pertengahan Maret janji dari pihak berwenang untuk mendukung ekonomi, sektor properti dan teknologi yang babak belur.
Selain itu, rekor kasus COVID-19 di Shanghai, lonjakan harga pabrik lebih tinggi dari perkiraan, kekhawatiran tentang peraturan teknologi dan kenaikan imbal hasil surat berharga Amerika Serikat telah menekan bursa saham China.
“Sangat sedikit yang bisa optimis,” ujar Analis Senior Shanghai PD Fortune Asset Management, Zhang Fushen.
Ia menuturkan, situasi di Shanghai memudarkan dampak dari janji kebijakan beberapa minggu lalu. “Ada suasana yang suram,” kata dia.