Kapitalisasi Pasar Saham BEI Tembus Rp 9.433 Triliun, Bagaimana Prediksi Akhir 2022?

Kapitalisasi pasar saham BEI tembus Rp 9.433 triliun atau naik sekitar Rp 43 triliun dari perdagangan sebelumnya Rp 9.390 triliun.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Apr 2022, 09:06 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2022, 09:06 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Kapitalisasi pasar saham BEI tembus Rp 9.400 triliun pada 13 April 2022. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor pada perdagangan Rabu, 13 April 2022. Hal tersebut juga diikuti kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.400 triliun.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (14/4/2022), IHSG naik 0,67 persen ke posisi 7.262,77. IHSG berada di level tertinggi 7.266,39 dan terendah 7.212,85.

Adapun volume perdagangan mencapai 26,70 miliar saham dan nilai transaksi harian Rp 17 triliun. Sementara itu, total frekuensi perdagangan 1.563.532 kali. Dengan kenaikan IHSG tersebut, secara year to date, IHSG tumbuh 10,35 persen.

Kenaikan IHSG tersebut juga mendorong kapitalisasi pasar saham di BEI. Tercatat kapitalisasi pasar saham BEI tembus Rp 9.433 triliun atau naik sekitar Rp 43 triliun dari perdagangan sebelumnya Rp 9.390 triliun.

Di tengah kenaikan IHSG dan kapitalisasi pasar saham BEI tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan kapitalisasi pasar terbesar di BEI yang mencapai Rp 952 triliun.

Kemudian disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 692 triliun, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 465 triliun. Lalu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar Rp 443 triliun, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 357 triliun.

Selanjutnya PT Astra International Tbk (ASII) membukukan kapitalisasi pasar saham Rp 282 triliun. Diikuti PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebesar Rp 229 triliun, PT Bank Jago Tbk (JAGO) sebesar Rp 178 triliun, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sebesar Rp 165 triliun dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 156 triliun.

Total 10 emiten kapitalisasi pasar terbesar itu mencapai Rp 3.919 triliun atau 41,5 persen dari total kapitalisasi pasar BEI.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Faktor Pendorong

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis menilai sejumlah faktor pendorong kapitalisasi pasar BEI yang tembus rekor didukung fundamental ekonomi Indonesia. Selain itu, penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) perusahaan besar juga angkat kapitalisasi pasar.

William menambahkan, kenaikan IHSG yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada April juga mendorong kapitalisasi pasar saham.

"Jika ekonomi mampu tumbuh dengan baik, maka kapitalisasi pasar BEI berpotensi bisa terus tumbuh seiring dengan meningkatnya investor yang berinvestasi di pasar modal. Apalagi jika dapat dibarengi oleh IPO-nya perusahaan besar di BEI,” tutur Senior Equity Research Analyst Emtrade William Siregar saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Kamis (14/4/2022).

Selain itu, kehadiran GoTo di pasar modal Indonesia juga angkat kapitalisasi pasar BEI.

“Dengan kehadiran GOTO, seharusnya kapitalisasi pasar saham BEI bisa kembali mencetak rekornya di tahun 2022, mengingat size market cap GOTO yang cukup dominan, atau mencapai Rp410 triliun,” kata dia.

Prediksi Kapitalisasi Pasar pada 2022

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

William prediksi, kapitalisasi pasar saham BEI pada 2022 akan lebih baik ketimbang 2021. Apalagi didukung kenaikan IHSG.

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, kapitalisasi pasar BEI berpotensi mengalami kenaikan seiring dengan masifnya perusahaan melakukan IPO.

"Potensi kapitalisasi pasar di BEI masih memiliki potensi kenaikan seiring masifnya perusahaan yang melakukan IPO,” ujar Abdul.

Ia menambahkan, terdapat faktor lainnya dalam kenaikan kapitalisasi pasar BEI. Salah satunya aksi beli saham oleh investor asing turut dongkrak IHSG yang berdampak terhadap kapitalisasi pasar.

"Selain itu asing yang terus melakukan net buy pada beberapa saham big caps seiring dengan pemulihan ekonomi membawa indeks ke level 7.000 hal ini menjadi faktor kenaikan pada market cap BEI saat ini,” pungkasnya.

 

Penutupan IHSG pada Rabu 13 April 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin perkasa pada perdagangan Rabu, 13 April 2022. Penguatan IHSG tersebut dipicu aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melambung 0,67 persen ke posisi 7.262,77. IHSG kembali sentuh posisi tertinggi sepanjang masa. Indeks LQ45 menguat 0,76 persen. Seluruh indeks acuan kompak menghijau.

Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.266,39 dan terendah 7.212,85. Sebanyak 274 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 256 saham melemah dan 157 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.589.046 kali dengan volume perdagangan 27,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,07 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.368.

Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Indeks sektor saham IDXenergy melonjak 3,46 persen, dan catat penguatan terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur menanjak 2,05 persen dan indeks sektor saham IDXindustry mendaki 1,77 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXindustry melemah 0,66 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXbasic dan IDXsiklikal melemah 0,11 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya