Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 82,91 miliar atau Rp 1,9 per lembar saham. Besaran dividen itu setara 20 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2021.
Adapun keputusan pembagian dividen itu telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 18 April 2022. PT Wijaya Karya Beton Tbk mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2021.
Baca Juga
Perseroan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 82,9 miliar di 2021. Susut 35,25 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 128,05 miliar.
Advertisement
Sementara dari sisi pendapatan susut 9,04 persen menjadi Rp 4,08 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,49 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut jadwal pembagian dividen tunai PT Wijaya Karya Tbk ditulis Kamis (21/4/2022):
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 26 April 2022
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 27 April 2022
Tanggal cum dividen di pasar tunai: 28 April 2022
Tanggal ex dividen di pasar tunai: 9 Mei 2022
Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 28 April 2022 pukul 16.00
Tanggal pembayaran dividen: 20 Mei 2022
Pada penutupan perdagangan Rabu, 20 April 2022, saham WTON stagnan di posisi Rp 214 per saham. Saham WTON berada di level tertinggi Rp 216 dan terendah Rp 212 per saham. Total frekuensi perdagangan 369 kali dengan volume perdagangan 65.876 saham. Nilai transaksi Rp 1,4 miliar.
Sepanjang 2021, saham WTON melemah 13,01 persen ke posisi Rp 214 per saham. Total volume perdagangan 618.474.700 saham. Nilai transaksi Rp 138,7 miliar. Total frekuensi perdagangan 54.487 kali.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hasil RUPST WTON
Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan membagikan dividen tunai 20 persen dari laba bersih 2021 sebesar Rp 82,91 miliar. Keputusan pembagian dividen itu telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 18 April 2022.
PT Wijaya Karya Beton Tbk akan membagikan dividen tunai Rp 16,56 miliar kepada pemegang saham. Pembagian dividen itu setara Rp 1,90 per lembar saham. Sisa 80 persen dari laba bersih atau Rp 66,35 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Pada 2021 merupakan tahun penuh tantangan seiring dengan munculnya varian baru Covid-19 yang membawa dampak signifikan bagi pergerakan ekonomi nasional. Demikian mengutip keterangan tertulis, Selasa, 19 April 2022.
WIKA Beton mencatat omzet kontrak baru Rp5,21 triliun pada 2021.Perseroan membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2021.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan membukukan penjualan Rp4,31 triliun pada 2021. Penjualan turun 10,21 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,80 triliun.
Beban pokok pendapatan susut menjadi Rp 4,08 triliun pada 2021, dan periode sama tahun sebelumnya Rp 4,49 triliun.Laba bruto turun 27,17 persen menjadi Rp 225,41 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 309,52 miliar.
Sementara itu, beban usaha susut menjadi Rp 112,73 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 125,12 miliar.Dengan demikian, laba usaha tercatat Rp 112,68 miliar pada 2021.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut sekitar 35 persen menjadi Rp82,90 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 128,05 miliar.
Laba bersih per saham dasar turun menjadi Rp 9,51 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,69.Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 3,44 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,39 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 5,48 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,11 triliun.
Total aset naik menjadi Rp 8,92 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,50 triliun. Sementara itu, arus kas WIKA Beton dari aktivitas operasi dapat mencatatkan surplus sebesar Rp44,40 miliar.
Sementara itu, arus kas dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp183,79 miliar dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp336,06 miliar. Dengan demikian, kas bersih akhir tahun 2021 sebesar Rp1,74 triliun.
Â
Advertisement
Rombak Susunan Pengurus
RUPST Perseroan juga menetapkan perubahan pengurus. RUPST PT Wijaya Karya Beton Tbk memutuskan memberhentikan dengan hormat Ade Wahyu sebagai Komisaris Utama dan Indrieffouny Indra sebagai Komisaris.
Pemegang saham dalam RUPST juga memutuskan mengangkat Mursyid sebagai Komisaris Utama. Selain itu, Dadan Tri Yudianto sebagai Komisaris Independen.
Selain itu, RUPST juga memberhentikan dengan hormat Hadian Pramudita sebagai Direktur Utama. Selain itu, Imam Sudiyono sebagai Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko serta Kuntjara sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan Wijaya Karya Beton.
RUPST PT Wijaya Karya Beton Tbk juga mengangkat Kuntjara sebagai Direktur Utama, Rija Judaswara sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan. Kemudian Ahmad Fadli Kartajaya sebagai Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko.
Dengan demikian susunan pengurus Wika Beton antara lain:
Jajaran Komisaris
1. Komisaris Utama: Mursyid
2. Komisaris: R. Permadi Mulajaya
3. Komisaris : Harno Trimadi
4. Komisaris Independen: Dadan Tri Yudianto
5. Komisaris Independen: Priyo Suprobo
Sementara susunan Direksi WIKA Beton dijabat oleh pengurus sebagai berikut :
Jajaran Direksi
1. Direktur Utama: Kuntjara
2. Direktur Pemasaran dan Pengembangan: Rija Judaswara
3. Direktur Operasi dan Supply Chain Management: Taufik Dwi Wibowo
4. Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko: Ahmad Fadli Kartajaya
5. Direktur Teknik dan Produksi : Sidiq Purnomo
Â
Kontrak Baru hingga Maret 2022
Sementara itu, hingga Maret 2022 ini WIKA Beton mencatatkan kontrak baru sebesar Rp1,66 triliun. Angka ini naik 52 persen dari perolehan omzet kontrak di periode saham pada tahun lalu yakni sebesar Rp1,09 triliun. Dari perolehan angka ini, WIKA Beton sangat optimistis dapat mencapai target omzet kontrak hingga akhir 2022.
Proyek Besar
Beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru hingga Desember 2021 didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 67,93 persen.
Disusul proyek di sektor properti sebesar 17,63 persen, kemudian sisanya berasal dari sektor energi sebesar 11,23 persen, sektor industri sebesar 2,53 persen, dan sektor pertambangan sebesar 0,58 persen.
Proyek-proyek tersebut di antaranya adalah Kereta Cepat Jakarta – Bandung, Manyar Smelter Project, Kawasan Industri Terpadu Batang, Pembangunan Sinyal dan Telekomunikasi Jalur Ganda Kereta Api antara Mojokerto – Sepanjang Lintas Surabaya Solo.
Kemudian RKEF Smelter Nikel, Bandara Internasional Kediri, Tanggul Pengaman Pantai NCICD, Tol Serpong – Balaraja, Pengaman Muara Sungai Bogowonto, dan RDMP Balikpapan.
Â
Advertisement