Efek Koreksi Harga Saham GOTO terhadap TLKM, Ini Kata Analis

Analis menilai saham TLKM masih menarik seiring ekspansi bisnis yang dilakukan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 17 Mei 2022, 19:54 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2022, 19:54 WIB
IHSG Menguat
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Analis menilai saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) masih menarik meski di tengah koreksi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Analis PT Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis menuturkan, koreksi saham GoTo berdampak ada unrealized loss atau kerugian investasi yang belum terealiasi terhadap anak usaha Telkom yaitu Telkomsel. Berdasarkan laporan keuangan Telkom kuartal I 2022 disebutkan, kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo per 31 Maret 2022 sebesar Rp 881 miliar.

"Dampak dari penurunan saham GOTO bagi TLKM ialah membuat emiten memiliki kerugian investasi yang belum atau unrealized lost sebesar Rp 881 M," kata Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (17/5/2022).

Dia menambahkan, hal tersebut dapat mempengaruhi pergerakan harga saham TLKM. Ia menilai, investor bisa melakukan aksi ambil untung. Namun, Abdul mengatakan, prospek saham TLKM masih positif seiring pengembangan bisnis yang dilakukan.

"Walaupun memiliki kerugian investasi pada GOTO, prospek saham TLKM masih memiliki potensi positif, di mana TLKM sendiri sedang mengembangkan bisnis Hypespace Data Center (HDC) sebesar 75MW. Di mana hal ini akan membuat kinerja TLKM berpotensi positif," ujar dia.

Abdul juga menegaskan, saham TLKM saat ini masih cukup menarik.

"Walaupun saat ini dalam penurunan bisa dilakukan wait and see terlebih dahulu, atau bisa melakukan buy on support, dengan potensi upside 10-15 persen," ungkapnya.

Tak hanya itu, Abdul menyebutkan, perlu mewaspadai saham GOTO yang tekanan jualnya masih tinggi. "Yang perlu diwaspadai adalah masih tingginya tekanan jual membuat saham GOTO masih memiliki potensi penurunan jadi untuk GOTO bisa dilakukan wait and see terlebih dahulu," ungkapnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham GOTO

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mengutip data RTI, periode 9-13 Mei 2022, saham GOTO merosot 28,68 persen ke posisi Rp 194 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 270 dan terendah Rp 194 per saham. Total volume perdagangan 4.626.921.996 saham. Nilai transaksi harian Rp 1,1 triliun.

Total frekuensi perdagangan 102.613 kali. Pada pekan tersebut, saham GOTO alami koreksi terbesar pada 13 Mei 2022 dengan turun 6,73 persen ke posisi Rp 194 per saham.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 17 Mei 2022, saham GOTO naik 3,09 persen ke posisi Rp 200 per saham. Saham GOTO dibuka melemah tujuh poin ke posisi Rp 187 per saham.

Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 224 dan terendah Rp 181 per saham. Total frekuensi perdagangan 72.324 kali. Total volume perdagangan 36.793.527 saham. Nilai transaksi Rp 759 miliar.

Penutupan IHSG pada Selasa 17 Mei 2022

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Selasa (17/5/2022) meski penguatan terbatas. Penguatan IHSG juga didukung aksi beli investor asing.

IHSG menghijau ini juga didukung data ekonomi yaitu neraca perdagangan catat surplus signifikan pada April 2022. Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 0,70 persen ke posisi 6.644,46. Indeks LQ45 naik 0,82 persen ke posisi 1.004,12. Seluruh indeks acuan kompak menghijau.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG kembali tembus posisi 6.700. IHSG berada di posisi tertinggi 6.703,05 dan terendah 6.574,13. Sebanyak 317 saham menguat sehingga angkat IHSG. 223 saham melemah dan 156 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.475.498 kali dengan volume perdagangan 26 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 169,59 miliar di seluruh pasar.  Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.602.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin indeks sektor saham energi. Indeks sektor saham energi melambung 3,34 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 1,13 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal menguat 1,09 persen.

Sedangkan indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,89 persen dan indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,12 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) mengalami surplus berturut-turut selama 2 tahun terakhir. Per April 2022, NPI mencetak surplus sebesar USD 7,56 miliar.

"Jadi (neraca perdagangan) surplus kita cukup tinggi dan ini beruntun selama 24 bulan (2 tahun)," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Mei 2022.

Margo menuturkan, surplus NPI bulan April 2022 terbesar disumbang sektor non migas. Antara lain dari lemak dan minyak hewan atau nabati, kemudian disusul bahan bakar mineral.

Adapun negara penyumpang surplus terbesar yakni Amerika Serikat (AS), India dan Filipina. NPI Indonesia dengan AS mengalami surplus sebesar USD 1,6 miliar. Komoditas penyumbang utamanya dari pakaian dan aksesorisnya, atau rajutan dan alas kaki.

 

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih sejalan bursa Asia yang juga bergerak menguat meski bursa Amerika Serikat bervariasi.

“Penguatan IHSG juga karena lagging periode atas pergerakan bursa global yang menguat kemarin saat global menguat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Adapun rilis neraca perdagangan April 2022 yang surplus, Herditya menilai, hal tersebut juga menjadi salah satu pendorong oleh tingginya ekspor sektor tambang. Hal ini karena harga komoditas dunia yang menguat.

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham FORU melonjak 24,76 persen

-Saham KOBX melonjak 23,86 persen

-Saham INDX melonjak 22,50 persen

-Saham HOPE melonjak 20,20 persen

-Saham SLIS melonjak 20,11 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham CMNT melemah 6,99 persen

-Saham BNBA melemah 6,98 persen

-Saham AMOR melemah 6,93 persen

-Saham INPS melemah 6,91 persen

-Saham ENZO melemah 6,90 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 352,7 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 218,9 miliar

-Saham ADMR senilai Rp 75,7 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 61,9 miliar

-Saham INDF senilai Rp 34,4 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 200,5 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 193,4 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 162,5 miliar

-Saham INTP senilai Rp 95,8 miliar

-Saham MTEL senilai Rp 54,5 miliar

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya