IHSG Menguat 1 Persen, Investor Asing Beli Saham BMRI hingga ITMG

Pada pembukaan perdagangan, Jumat, 20 Mei 2022, IHSG naik 16 poin ke posisi 6.839,01.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Mei 2022, 09:36 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2022, 09:36 WIB
IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (20/5/2022). Hal ini di tengah bursa saham global seperti wall street melemah dan investor asing masih melakukan aksi jual saham.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 16 poin ke posisi 6.839,01. Pada pukul 09.33 WIB, IHSG naik 1,06 persen ke posis 6.891. Indeks LQ45 menguat 0,41 persen ke posisi 1.012. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.895,79 dan terendah 6.804,90. Sebanyak 235 saham menguat sehingga angkat IHSG.

Sementara itu, 86 saham melemah dan 185 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 64.949 kali dengan volume perdagangan 1 miliar saham.

Nilai transaksi harian Rp 775, miliar. Investor asing jual saham Rp 88,6 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.700.

Seluruh sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtechno menguat 2,47 persen, dan memimpin penguatan di indeks sektor saham. Diikuti indeks sektor saham IDXnonsiklikal melonjak 1,44 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,83 persen. Lalu indeks sektor saham IDXenergy menanjak 0,73 persen dan indeks sektor saham IDXfinance menguat 0,54 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik ke posisi 6.823 pada Kamis, 19 Mei 2022. IHSG ungguli indeks saham di regional seiring kenaikan saham GOTO dan ARTO.

Namun, sebagian besar kapitalisasi besar non teknologi melemah. Indeks LQ45 pun tergelincir. Investor asing melakukan aksi jual saham USD 18 juta. Sementara itu, rupiah menembus level 14.700 meski pemerintah akan cabut larangan ekspor minyak sawit Indonesia pada 23 Mei 2022.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing pada 20 Mei 2022

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang membukukan top gainers antara lain:

-Saham GZCO melonjak 14,43 persen

-Saham FORU melonjak 11,84 persen

-Saham YULE melonjak 9,52 persen

-Saham NZIA melonjak 9,94 persen

-Saham POLL melonjak 13,40 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham WINR melemah 6,76 persen

-Saham BSML melemah 6,76 persen

-Saham INPS melemah 6,67 persen

-Saham INDX melemah 6,43 persen

-Saham BEBS melemah 6,86 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 11,2 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 10,5 miliar

-Saham AMRT senilai Rp 7 miliar

-Saham INCO senilai Rp 4 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 2,5 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 36,4 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 31,7 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 15,3 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 8,1 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 3,3 miliar

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia menghjijau menyambut akhir pekan. Indeks Hang Seng naik 1,48 persen, indeks Korea Selatan Kospi menguat 1,48 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 0,90 persen.

Selain itu, indeks Shanghai menanjak 0,63 persen, indeks Singapura menguat 1,4 persen dan indeks Taiwan melambung 0,78 persen.

Sementara itu, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah cukup signifikan 0,75 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 0,58 persen sementara indeks Nasdaq Composite mencatat penurunan yang lebih rendah sebesar 0,26 persen.

“Penurunan indeks terjadi akibat kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga the Fed untuk mengatasi inflasi yang tinggi dapat mengarahkan ekonomi menuju resesi,” ujar Maxi.

 

 

Penutupan IHSG pada 19 Mei 2022

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis, 19 Mei 2022. Namun, investor asing masih melakukan aksi jual saham.

Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 0,44 persen ke posisi 6.823,33. Indeks LQ45 melemah 0,77 persen ke posisi 1.008,29. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan.

Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.851,71 dan terendah 6.620,68. Sebanyak 338 saham melemah sehingga menekan IHSG. 190 saham menguat. 149 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.508.360 kali dengan volume perdagangan 26,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 263,90 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.664.

Sebagian besar sektor saham melemah kecuali indeks sektor saham IDXfinance naik 0,90 persen dan indeks sektor saham IDXtechno mendaki 1,8 persen, dan pimpin penguatan. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy merosot 1,63 persen, dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 1,3 persen dan indeks sektor saham DIXbasic susut 0,89 persen. Indeks sektor saham IDXindustry melemah 0,67 persen, indeks sektor saham IDXnonsikllikal turun 0,66 persen,  indeks sektor saham IDXproperty tergelincir 0,63 persen, indeks sektor saham siklikal susut 0,61 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya