Indika Energy Gandeng Alpha Kembangkan Motor Listrik

PT Indika Energy Tbk melalui anak usahanya teken perjanjian investasi dengan Alpha untuk kembangkan motor listrik.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Mei 2022, 09:38 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2022, 09:38 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Solusi Mobilitas Indonesia dan PT Indika Energy Infrastructure menandatangani perjanjian investasi dengan Alpha JWC III, LP  (Alpha) pada 19 Mei 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (21/5/2022), PT Indika Energy Tbk melalui anak usahanya teken perjanjian investasi dengan Alpha untuk sektor kendaraan listrik roda dua melalui investasi pada PT Ilectra Motor Group (IMG).

Perseroan menyatakan, rencana transaksi ini dilakukan melalui mekanisme pinjaman yang dapat dikonversikan sejumlah USD 7,5 juta atau sekitar Rp 110 miliar (asumsi kurs Rp 14.667 per dolar Amerika Serikat) pada tanggal penarikan pinjaman oleh IMG kepada Alpha.

“Tanggal jatuh tempo dari perjanjian pinjaman yang dapat dikonversikan ini adalah enam tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman yang dapat dikonversikan tersebut, dan dapat diperpanjang sampai dengan 10 tahun sejak tanggal perjanjian tersebut,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.

Perseroan mengatakan, transaksi itu selaras dengan strategi diversifikasi perseroan terutama dalam rangka ekspansi sektor usaha kendaraan listrik di Indonesia.

Pada penutupan perdagangan, Jumat, 20 Mei 2022, saham INDY naik 11,33 persen ke posisi Rp 2.850 per saham. Saham INDY dibuka stagnan ke posisi Rp 2.560 per saham. Saham INDY berada di level tertinggi Rp 2.910 dan terendah Rp 2.560 per saham. Total frekuensi perdagangan 20.669 kali dengan volume perdagangan 1.093.786 saham. Nilai transaksi Rp 302,2 miliar.

Sepanjang 2022, saham INDY melambung 84,47 persen ke posisi Rp 2.850 per saham. Saham INDY berada di level tertinggi Rp 3.120 dan terendah Rp 1.460 per saham. Total volume perdagangan 5.064.716.400 saham dan nilai transaksi Rp 11,4 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.014.613 kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) mengumumkan kinerja perseroan dan entitas anak untuk periode tiga bulan pertama 2022. Pada periode tersebut, perseroan mengukuhkan pendapatan sebesar USD 830,8 juta atau setara Rp 12,2 triliun (kurs Rp 14.631 per USD).

Pendapatan naik 58,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar USD 525,2 juta. Melansir laporan keuangan Indika Energydalam keterbukaan informasi bursa, Jumat (20/5/2022), pendapatan berasal dari kontrak dan jasa sebesar USD 86,6 juta. Rinciannya, dari BP Berau Ltd sebesar USD 63 juta, PT Exxon Mobil Indonesia USD 6,6 juta, CSTS Joint Operation USD 12,3 juta.

Lalu pendapatan dari penjualan batu bara dengan total mencapai USD 737,4 juta. Disumbang dari pelanggan luar negeri senilai USD 590,5 juta dan pelanggan dalam negeri USD 146,9 juta.

Serta perdagangan lainnya dari pelanggan di dalam negeri menyumbang USD 6,8 juta pada total pendapatan perseroan pada kuartal I 2022.

Sejalan dengan kenaikan tersebut, beban pokok penjualan dan pendapatan tercatat naik menjadi USD 570 juta dibanding USD 106,4 juta di kuartal I 2021. Sehingga perseroan mencatatkan laba bruto sebesar USD 260,8 juta, naik 145,3 persen dibanding kuartal I 2021 sebesar USD 106,4 juta.

Pada periode ini, bagian laba bersih entitas asosiasi tercatat sebesar USD 5,9 juta dan pendapatan investasi USD 1,2 juta. Di saat bersamaan, beban penjualan umum dan administrasi tercatat sebesar USD 40,1 juta, beban keuangan USD 26,6 juta, amortisasi aset tidak berwujud USD 34 juta, dan lain-lain USD 9,4 juta


Kinerja Selanjutnya

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Dari rincian tersebut, perseroan mencatatkan laba sebelum pajak USD 155,5 juta. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan mengukuhkan laba bersih periode berjalan sebesar USD 84,93 juta atau sekitar Rp 1,24 triliun. Berbanding terbalik dari posisi kuartal I 2021 yang catatkan rugi tahun berjalan sebesar USD 3,2 juta.

Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 75 juta atau setara Rp 1,1 triliun. Berbaik dibanding posisi kuartal I 2021 yang catatkan rugi Rp 9,4 juta. Laba per saham dasar tercatat sebesar USD 0,0144 dari sebelumnya rugi USD 0,0019.

Dari sisi aset perseroan hingga Maret 2022 tercatat sebesar USD 3,99 miliar, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 3,7 miliar. Terdiri dari aset lancar USD 2,3 milia dan aset tidak lancar USD 1,7 miliar.

Liabilitas perseroan sampai dengan Maret 2022 tercatat sebesar USD 2,99 juta, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 1,7 miliar. Terdiri dari liabilitas lancar USD 1,3 miliar, dan liabilitas tidak lancar USD 1,7 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan Maret 2022 tercatat sebesar USD 1 miliar. Naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 883,7 juta.


Bikin Perusahaan Diler

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usaha yaitu PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) dan PT Electra Distribusi Indonesia (EDI) mendirikan dua perusahaan yang terkait pengembangan kendaraan listrik.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (11/5/2022), PT Indika Energy Tbk melalui anak usaha yang secara tidak langsung dimiliki 100 persen oleh perseroan yaitu PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) dan PT Electra Distribusi Indonesia (EDI) mendirikan perusahaan bernama PT Electra Auto Indonesia (EAI) pada 28 April 2022.

Indika Energy menyatakan EAI merupakan perusahaan dealership untuk kegiatan perseroan dalam mengembangkan dan ekspansi usaha ke sektor kendaraan listrik, terutama roda dua di Indonesia.

Perseroan mendirikan kegiatan usaha EAI ini antara lain melakukan usaha perdagangan eceran sepeda motor baru mencakup usaha penjualan eceran sepeda motor baru termasuk motor sepeda atau moped.

Kemudian untuk usaha perdagangan eceran sepeda motor bekas, termasuk motor sepeda atau moped, dan melakukan usaha perdagangan eceran suku cadang sepeda motor dan aksesorisnya mencakup usaha penjualan eceran suku cadang sepeda motor dan aksesorisnya.

Selain itu melakukan usaha reparasi dan perawatan sepeda motor mencakup usaha pemeliharaan dan reparasi sepeda motor, termasuk pencucian sepeda motor dan usaha perawatan lainnya.

“Penyertaan saham dalam anak usaha perseroan di EAI merupakan langkah perseroan untuk melakukan ekspansi usaha ke sektor kendaraan listrik di Indonesia,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk Adi Pramono.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya