Investasi Telkom di GOTO Masih Untung meski Catat Unrealized Loss Rp 881 Miliar, Ini Penjelasannya

Investasi Telkom Indonesia pada GOTO bukan hanya sekadar untuk mendapatkan gain. Melainkan juga sebagai langkah strategis perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Mei 2022, 19:14 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2022, 19:14 WIB
Pemegang saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 14,86 triliun.
Pemegang saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 14,86 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengklaim investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih membukukan untung.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, Heri Supriadi menuturkan, unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi ini lebih kecil dibandingkan unrealized gain perseroan Rp 2,5 triliun pada akhir 2021.

Ia menuturkan, pada akhir 2021 perseroan mencatat harga per sahamnya naik dibandingkan saat awal pembelian, yakni menjadi sekitar Rp 375 per. Sehingga Telkom Indonesia mencatat unrealized gain sebesar Rp 2,5 triliun dari investasisi tersbeut pada kuartal I 2021.

"Kita terus melakukan mark to market sesuai dengan PSAK 71 maka harga saham GOTO pada saat itu refer kepada harga penawaran mereka yaitu Rp 338. Sehingga terjadi unrealized loss Rp 881 miliar. Jadi sebenarnya Rp 881 miliar ini reverse dari Rp 2,5 triliun. Jadi sebenarnya masih membukukan keuntungan dari sini,” ujar  Heri, Jumat (27/5/2022).

Di sisi lain, investasi Telkom Indonesia pada GOTO bukan hanya sekadar untuk mendapatkan gain. Melainkan juga sebagai langkah strategis perseroan untuk bekerjasama dengan ekosistem dalam bisnis di sektor digital. Perseroan juga masih akan investasi di perusahaan rintisan (startup).

Pernyataan itu datang di tengah tren restrukturisasi sejumlah startup yang marak dalam beberapa waktu terakhir.

Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia, Budi Setyawan Wijaya menuturkan, investasi di startup dilakukan dengan sangat selektif.  Telkom tidak hanya mempertimbangkan dari sisi valuasi, tetapi juga sinerginya.

"Value multiple di tahun 2021, investasi kita di start up 1,6 kali. Sehingga cukup menguntungkan dengan realized gain sekitar Rp 140 miliar. Tentunya unrealized gain jauh lebih besar," kata Budi.

Di samping itu, value sinerginya juga cukup besar. Di kuartal I saja perseroan berhasil menciptakan value sinergi yang didapatkan dari startup mencapai lebih dari Rp 500 miliar. "Jadi itu hasil yang kita lakukan di startup kita. Secara overall hasilnya bagus,” imbuh Budi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Realisasi Belanja Modal Kuartal I 2022

Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam jajaran Global 500 2022 Most Valuable Brand.

PT Telkom Indonesia (TLKM) baru merealisasikan sebagian kecil belanja modal (capital expenditure/capex) yang disiapkan pada 2022.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, Heri Supriadi menyampaikan, perseroan baru merealisasikan 16 persen capex selama tiga bulan pertama 2022.

"Sampai kuartal I sebenarnya memang masih kecil, hampir Rp 6 triliun atau sekitar 16 persen dari rencana kita,” kata Heri dalam konferensi pers usai RUPST Perseroan, Jumat (27/5/2022).

Dia menuturkan, kuartal pertama 2022 merupakan periode dengan perseroan tengah mematangkan perencanaan untuk belanja modal sampai akhir tahun. Adapun perseroan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 40 triliun yang akan difokuskan untuk pengembangan digital di Telkom Group.

"Tahun ini kita memberikan guidance sekitar 25 persen terhadap revenue yang akan kita dapat. Dengan demikian diperkirakan di kisaran Rp 40 triliun yang akan kita spend untuk tahun ini," kata Heri.

Adapun belanja modal akan dialokasikan untuk menunjang pengembangan digital connectivity, pengembangan digital platform, digital services, data center, dan penguatan kapabilitas cloud yang ada. Seiring dengan matangnya rencana perseroan ke depannya, diharapkan belanja modal mulai terakselerasi pada kuartal II 2022 dan kuartal berikutnya hingga akhir tahun.

Sebelumnya, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menyampaikan penggunaan laba bersih tahun buku 2021. 60 persen atau Rp 14,86 triliun akan dialokasikan sebagai dividen tunai.

Sisanya 40 persen atau Rp 9,9 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan dan digunakan untuk pengemabnagan usaha perseroan di bidang digital connectivity dan digital services.

Tebar Dividen 2021

Telkom Indonesia.
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom).

Sebelumnya, pemegang saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 14,86 triliun.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menguraikan, besaran itu setara 60 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2021.

“RUPS menyetujui pembagian dividen Rp 14,86 triliun atau 60 persen dari perolehan laba bersih perseroan di 2021,” ungkap Ririek dalam konferensi pers usai RUPST Perseroan, Jumat (27/5/2022).

Sisanya sebesar 40 persen atau Rp 9,9 triliun akan digunakan sebagai laba ditahan dan digunakan untuk pengemabnagan usaha perseroan di bidang digital connectivity dan digital services. Di antaranya penguatan data center dan penguatan kapabilitas cloud.

“Dengan besaran dividen tersbeut pemegang saham akan menerima 149,97 per lembar saham,” imbuh Ririek.

Telkom Indonesia meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 24,76 triliun pada 2021.

Laba tersebut naik 19,01 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,80 triliun. Perseroan mencatat laba per saham dasar naik menjadi 249,94 pada 2021 dari 2020 sebesar 210,01.

Raihan itu sejalan dengan kenaikan pendapatan sepanjang tahun lalu. Di mana perseroan berhasil meraup pendapatan Rp 143,21 triliun pada 2021. Realisasi pendapatan ini tumbuh 4,94 persen dari periode 2020 sebesar Rp 136,46 triliun.

Selain pemegang saham menyepakati tidak ada perubahan kepengurusan perseroan dalam RUPS tahunan kali ini.

 

Anak Usaha Telkom Tambah Modal ke Telkomsel Ekosistem Digital

Telkom kembali raih penghargaan.
PT Telkom Indonesia (Persero) kembali berhasil meraih penghargaan dari pihak eksternal.

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usaha PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) menyertakan modal kepada PT Telkomsel Ekosistem Digital (TED).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (21/5/2022),  PT Telkom Indonesia Tbk menyampaikan transaksi afiliasi berupa penyertaan modal oleh Telkomsel kepada TED senilai Rp 292 miliar. Transaksi tersebut merupakan transaksi afilasi seiring Telkomsel merupakan anak perusahaan yang dikendalikan langsung oleh Telkom dengan kepemilikan sebesar 65 persen.

Sedangkan TED merupakan anak perusahaan yang dikendalikan langsung oleh Telkomsel dengan kepemilikan 99,99 persen.

Manajemen Telkom menyatakan penyertaan modal ini untuk memperkuat platform digital yang dimiliki oleh TED.

Adapun transaksi ini telah melalui prosedur transaksi afilasi dan transaksi benturan kepentingan. Selain itu, transaksi ini tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan POJK 42/2020.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Mei 2022, saham TLKM melemah tipis 0,95 persen ke posisi Rp 4.170 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.230 dan terendah Rp 4.170 per saham. Total volume perdagangan 148.011.489. Nilai transaksi Rp 621,7 miliar. Total frekuensi perdagangan 14.929 kali.

Sepanjang 2022, saham TLKM menguat 3,22 persen ke posisi Rp 4.170 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.850 dan terendah Rp 4.030 per saham. Total volume perdagangan 13.325.101.591 saham. Nilai transaksi Rp 58,9 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.141.303 kali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya