Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) resmi membuka Kegiatan Kurasi Sampel Produk dalam rangka acara UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2022 yang dilakukan sejak 2019. Kegiatan kurasi ini dilakukan mulai 31 Mei-2 Juni 2022.
Dalam kegiatan kurasi ini, hasil karya dan produk UMKM akan dikurasi oleh para kurator profesional. Adapun dalam kegiatan ini ada beberapa kategori yang akan dikurasi yaitu Home Decor & Craft, Food & Beverages, Accessories & Beauty, Fashion & Wastra, Healthcare/Wellness, dan Digital Technology (Startup).
Baca Juga
Dari total 1.317 peserta UMKM yang sampel produknya dikurasi, akan dipilih sebanyak 500 UMKM yang produknya akan ditampilkan pada acara UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2022 pada Desember 2022.
Advertisement
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto menuturkan, dalam proses kurasi ini ada empat tahap.
"Setelah UMKM melewati tahap administrasi, kemudian ada tahap kurasi berdasarkan data. Ini tahapan ketiga mengkurasi sampel-sampel produk. Dari hasil kurasi ini akan dilakukan kurasi final dalam bentuk video conference dengan para UMKM langsung," ujar Amam di Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Amam mengatakan, 500 peserta UMKM terpilih juga akan dikurasi ketat untuk ditampilkan dalam showcase acara Presidensi G20 di Bali pada November 2022.
"Tahun ini kita melakukan showcase dua kali yaitu Desember di JCC secara hybrid kemudian saat presidensi G20 di Bali yang akan diikuti 100 UMKM yang telah dikurasi dari 500 UMKM terpilih," tutur Amam.
Dengan adanya event tahunan ini, BRI berkomitmen untuk terus membina UMKM lokal agar bisa bersaing dan mendapatkan tempat di pasar Global.
"Kami berkomitmen untuk membina UMKM dan menumbuhkembangkan UMKM untuk bisa bersaing di pasar global dan juga lokal," ujar Amam
Amam mengungkapkan meskipun Brilianpreneur merupakan acara tahunan, tetapi BRI selalu evaluasi setiap tahunnya agar acara ini selalu menampilkan hal baru. Salah satunya dalam tahun ini ada penambahan dua kategori yaitu Healthcare/Wellness dan Digital Technology (Startup).
"Pulihnya ekonomi nasional merupakan momentum kita untuk memberikan panggung pada UMKM Indonesia untuk perluas akses ke pasar domestik dan global," pungkas Amam.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Salurkan 34,23 Persen KUR hingga April 2022
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI terus menyiapkan banyak strategi untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas. Segmen ini mengambil peranan penting dalam memperkuat pondasi dan mengeskalasi ekonomi nasional.
Seperti diketahui, Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan pelaku UMKM di Tanah Air mencapai 65,46 juta atau sekitar 99,99 persen dari total usaha nasional.
Dengan serapan tenaga kerja mencapai sekitar 119,5 juta orang atau setara 96,92 persen dari total tenaga kerja, UMKM mampu menyumbang lebih dari 60 persen dari total PDB.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, semakin banyak UMKM naik kelas dan berkualitas, maka semakin kokoh perekonomian nasional.
BRI sendiri sebagai perseroan yang fokus terhadap UMKM telah memiliki framework yang mapan untuk mendorong mereka meningkatkan skala usaha.
“Journey UMKM pada tahap pertama, yakni bagaimana kita dapat mendorong UMKM menguasai pasar domestik. Berikutnya, UMKM dapat menggantikan produk impor. Setelah itu, UMKM juga akan diarahkan untuk merambah ranah ekspor. Tiga fase ini harus dikerjakan bersama seluruh stakeholder,” kata Supari.
Adapun salah satu instrumen BRI untuk menaikkelaskan UMKM, yakni melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). BRI dengan jejaring terluas di Indonesia selalu mendapatkan amanah untuk menyalurkan program tersebut dengan porsi terbesar.
Diketahui, pemerintah pada tahun ini telah menaikkan plafon KUR menjadi Rp 373 triliun dari Rp 290 triliun pada 2021.
Alokasi penyaluran KUR BRI pada 2021 tercatat 67 persen dari total plafon secara nasional atau setara Rp 195,59 triliun dengan realisasi sekitar Rp 194,9 triliun.
Kemudian untuk tahun ini, BRI kembali mendapat tugas menyalurkan 70 persen KUR dari total alokasi nasional atau setara Rp 260 triliun.
Realisasinya, hingga April 2022 KUR sebesar Rp 88,99 triliun sudah disalurkan. Angka ini mencapai sekitar 34,23 persen dari total target penyaluran KUR tahun ini.
Advertisement
Digitalisasi
Dengan porsi penyaluran KUR yang besar, lanjut Supari, digitalisasi menjadi kunci penting. Nasabah KUR pun akan memperoleh pendampingan melalui literasi membangun ‘proses digital’ serta mengakses pasar yang lebih besar.
“Ketika pasar yang besar sudah diraih, UMKM tersebut akan didampingi melalui proses literasi bisnis,” tambah dia.
Strategi BRI ini selaras dengan aspirasi pemerintah. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki juga mengatakan, UMKM dapat memanfaatkan KUR untuk kepentingan usaha.
“Selain bunganya yang rendah, yakni 6 persen dan karena pandemi disubsidi 3 persen juga ada yang tanpa agunan, untuk pinjaman sampai Rp100 juta supaya UMKM dapat berkembang,” tutur Teten.
Menurutnya, terbukti dari setiap krisis, UMKM selalu menjadi segmen yang menunjang pemulihan ekonomi. Pengembangan UMKM harus terus dilakukan karena sekaligus menyediakan lapangan kerja yang produktif.
Ke depan, pemerintah terus menargetkan untuk memperbesar kapasitas usaha UMKM.
BRI Bidik 5 Juta Nasabah Ultra Mikro Baru pada 2022
Sebelumnya, holding ultra mikro menargetkan 5 juta nasabah baru pada 2022. Adapun holding ultra mikro terdiri dari tiga entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
"Di tahun 2022, kita tetapkan targetnya di 2022 ini bsa melayani 5 juta nasabah baru di segmen ultra mikro dan kita layani dengan layanan gabungan," kata Direktur Utama BRI, Sunarso dalam paparan kinerja BRI kuartal I 2022, Senin (25/4/2022).
Dalam rangka penggabungan layanan, dibentuklah kantor untuk kolokasi holding ultra mikro yang dinamakan SENYUM, atau sentra layanan ultra mikro. Sunarso mengatakan, jumlah sentra layanan ultra mikro juga akan terus diperbanyak seiring dengan bertambahnya nasabah.
"Jadi sekarang kita sudah punya 143 colocation SENYUM, dan di 2022 ini kita ingin naikkan 1.000 kantor sentra layanan ultra mikro," kata dia.
Untuk mencapai target-target tersebut, dibentuk tim gabungan antara BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM), yakni Brigade Madani.
Tim ini akan mengakselerasi pencapaian target bisnis dan strategic initiatives, serta memperkuat ketangguhan UMKM dan mengakselerasi inklusi keuangan. Ditargetkan sinergi Ultra Mikro akan mampu melayani 55 juta nasabah baru hingga 2024, sehingga dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan.
Advertisement