Liputan6.com, Jakarta - PT Harum Energy Tbk (HRUM) memutuskan membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar Rp 200 miliar dari laba bersih 2021. Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Harum Energy, Senin, 6 Juni 2022.
"RUPS pagi ini memutuskan membagikan dividen Rp 200 miliar dari laba bersih 2021. Sehingga dengan memperhitungkan jumlah saham beredar setelah stock split dividen itu setara Rp 15,02 per lembar saham,” ujar Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray A.Gunara saat paparan publik perseroan, Senin (6/6/2022).
Baca Juga
Mengutip paparan publik perseroan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Harum Energy Tbk catat pendapatan USD 336 juta atau sekitar Rp 4,85 triliun (asumsi kurs Rp 14.455 per dolar AS) pada 2021. Realisasi pendapatan itu naik 112,65 persen jika dibandingkan 2020 sebesar USD 158 juta atau sekitar Rp 2,28 triliun.
Advertisement
Beban pokok pendapatan dan beban langsung naik menjadi USD 162 juta pada 2021 dari USD 115 juta. Dengan demikian, laba bruto tercatat USD 175 juta pada 2021, atau naik 306,97 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 43 juta.
Perseroan mencatat laba operasional USD 132 juta pada 2021. Realisasi laba operasional itu tumbuh 2.100 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 6 juta. EBITDA perseroan naik menjadi USD 150 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 22 juta.
Laba tahun berjalan ke pemilik entitas induk tumbuh 20,27 persen menjadi USD 74 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 59 juta atau sekitar Rp 852,77 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjualan Batu Bara
Kinerja keuangan positif tersebut juga didukung dari harga rata-rata penjualan batu bara pada 2022. Tercatat harga rata-rata penjualan batu bara pada 2021 mencapai USD 92,8 per ton atau naik 74,9 persen dari USD 53,1 per ton pada 2020.
Ray mengatakan, untuk komposisi pasar penjualan batu bara perseroan pada 2021 antara lain China sebesar 82 persen, dan terbesar. Disusul Jepang 8 persen, Bangladesh sebesar 5 persen, Thailand 2 persen, dan Korea Selatan, India dan Pakistan masing-masing 1 persen.
"Dalam tiga tahun terakhir, China pelanggan terbesar. 2021, China mencapai 82 persen dari pasar penjualan batu bara. Kuartal I 2022, pasar China tetap merupakan terbesar sekitar 55 persen,” tutur dia.
Pada kuartal I 2022, pasar penjualan batu bara perseroan antara lain China sebesar 55 persen, Jepang sebesar 20 persen, Belanda 9 persen, Indonesia dan India masing-masing 8 persen.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) membukukan lonjakan kinerja keuangan selama tiga bulan pertama 2022. PT Harum Energy Tbk mencatat penjualan dan laba bersih tumbuh signifikan seiring penjualan ekspor batu bara.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (11/5/2022), PT Harum Energy Tbk mencatat pendapatan USD 152,17 juta atau setara Rp 2,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.528 per dolar AS) selama tiga bulan pertama 2022.
Realisasi pendapatan itu tumbuh 166,60 persen dibandingkan periode kuartal I 2021 USD 57,08 juta atau setara Rp 829,30 miliar.Pendapatan itu seiring kenaikan penjualan ekspor kepada pelanggan yang melebihi 10 persen dari pendapatan bersih antara lain China Huaneng Group Fuel Co Ltd menjadi USD 96,21 juta pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 26,23 juta.
Selain itu, kepada Equentia Natural Resources Pte Ltd sebesar USD 17,05 juta.Beban pokok pendapatan dan beban langsung naik signifikan 80,46 persen menjadi USD 96,91 juta pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 30,62 Juta.
Selanjutnya
Perseroan mencatat laba bruto naik 266,31 persen menjadi USD 96,91 juta pada kuartal I 2022 dari sebelumnya USD 26,45 juta.
PT Harum Energy Tbk membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 255,04 persen menjadi USD 62,80 juta atau setara Rp 912,57 miliar pada kuartal I 2022.
Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan catat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 17,68 juta atau sekitar Rp 257,02 miliar.
Total ekuitas perseroan naik menjadi USD 744,53 juta pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 650,67 juta.
Total liabilitas naik menjadi USD 245,35 juta pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 223,95 juta. Total aset naik menjadi USD 989,89 juta selama tiga bulan pertama 2022 dibandingkan periode Desember 2021 sebesar USD 874,62 juta.
Perseroan kantongi kas dan setara USD 200,21 juta pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 149,35 juta.Pada penutupan perdagangan Selasa, 10 Mei 2022, saham HRUM susut 0,73 persen ke posisi Rp 10.250 per saham.
Advertisement