Alkindo Naratama Bidik Laba Bersih Tumbuh 40 Persen pada 2022

Alkindo Naratama melihat peluang yang semakin besar pada bisnis kemasan ramah lingkungan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 10 Jun 2022, 06:55 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 06:55 WIB
Pabrik PT Alkindo Naratama Tbk (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)
Pabrik PT Alkindo Naratama Tbk (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak pada bisnis kemasan kertas coklat dan bahan kimia yang terintegrasi, optimistis menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 30 persen dan laba bersih sebesar 40 persen pada 2022. 

Alkindo Naratama melihat peluang yang semakin besar pada bisnis kemasan ramah lingkungan  sehingga diharapkan melalui inovasi-inovasi yang dilakukan dapat turut mengerek pertumbuhan kinerja perseroan.

“Kami terus berupaya untuk menghasilkan kinerja yang terbaik, terlebih dengan prospek bisnis kemasan ramah lingkungan yang semakin cerah. ALDO terus berinovasi pada bisnis berkelanjutan untuk membuat produk-produk ramah lingkungan berkualitas. Misalnya produk terbaru kami ialah paper bag sebagai tas belanja dan paper box untuk wadah makanan, obat-obatan, kosmetik, dan sebagainya,” Presiden Direktur Alkindo Naratama, H. Sutanto  melalui keterangan resminya, Jumat (10/6/2022).

Dia menambahkan, perseroan juga baru meluncurkan inovasi produk berkelanjutan Hexa Wrap yang pertama di Indonesia.

Hexa Wrap dapat mengurangi  sampah plastik dalam industri e-commerce sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) yang terbuat dari kertas coklat (recycled paper) berbentuk  struktur sarang lebah.

Ke depan, perseroan optimistis dapat meraih  kinerja yang maksimal dengan melihat potensi bisnis pada 2022. Terlebih pada sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), Food and Beverages (F&B), serta adanya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seiring dengan berkembangnya e-commerce.

"Melihat prospek bisnis ini diharapkan ALDO dapat memperoleh    pertumbuhan kinerja pada tahun 2022. Kami akan terus berinovasi dan melihat peluang yang ada untuk terus mengembangkan bisnis dengan terus  memperhatikan aspek berkelanjutan,” ujar Sutanto.

Selain itu, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 2,08 miliar yang diambil dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2021 sebesar Rp75,9 miliar. Keputusan ini diperoleh dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ALDO yang digelar pada 9 Juni 2022.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Kuartal I 2022

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) produksi brown paper dari bahan daur ulang (Dok: Alkindo Naratama)
PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) produksi brown paper dari bahan daur ulang (Dok: Alkindo Naratama)

Sebelumnya, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) melanjutkan kinerja positif pada awal 2022. Sepanjang kuartal I 2022, perseroan membukukan kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 70,8 persen yoy.

Alkindo Naratama meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 24,97 miliar selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,61 miliar. Sementara itu, laba bersih tumbuh 33,93 persen menjadi Rp 25,18 miliar hingga kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,80 miliar.

Perseroan juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp 407,3 miliar atau naik 19,6 persen yoy pada kuartal I 2022.

Hal ini didorong oleh inovasi berkelanjutan ALDO pada bisnis kertas untuk sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), Food and Beverages (F&B), dan maraknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seiring dengan berkembangnya e-commerce. Melihat peluang ini ALDO terus berinovasi untuk membuat produk-produk berkelanjutan.

Dengan melihat kinerja itu, perseroan membukukan laba bersih per saham dasar Rp 18,97 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,29.

 

 

Aset Perseroan

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) kembali meluncurkan green product sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) pertama di Indonesia, yaitu Hexcel Wrap (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)
PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) kembali meluncurkan green product sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) pertama di Indonesia, yaitu Hexcel Wrap (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)

Perseroan mencatat ekuitas Rp 726,98 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 703,40 miliar. Total liabilitas perseroan Rp 611,34 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 507,40 miliar. 

Perseroan membukukan aset Rp 1,33 triliun hingga Maret 2022 jika dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 1,21 triliun. Perseroan kantongi kas dan bank mencapai Rp 99,37 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 96,16 miliar.

"Kami terus membuat terobosan baru dengan produk-produk ramah lingkungan dari ALDO. Melalui strategi yang kami jalankan ini, kami bangga dapat meraih kinerja yang optimal pada awal tahun ini,” ujar Presiden Direktur Alkindo Naratama Tbk, H. Sutanto, dikutip Kamis (26/5/2022).

Adapun pertumbuhan pendapatan pada kuartal I 2022 didorong oleh dua bisnis sub-grup ALDO, yaitu kertas dan kimia.

Faktor yang menjadi kontribusi terutama disumbangkan oleh bisnis sub-grup kertas. Diharapkan dengan sudah mulai pulihnya berbagai industri dan perekonomian ini menjadi peluang yang lebih besar bagi ALDO untuk terus meningkatkan kinerjanya.

 

Produk Perseroan

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) kembali meluncurkan green product sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) pertama di Indonesia, yaitu Hexcel Wrap (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)
PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) kembali meluncurkan green product sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) pertama di Indonesia, yaitu Hexcel Wrap (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)

Perseroan mencermati, adanya kemajuan bisnis online mengakibatkan perdagangan antar-pulau di Indonesia juga meningkat. Hal itu diikuti dengan permintaan kemasan sebagai wadah pengiriman barang yang diperdagangkan.

"Melihat hal ini ALDO hadir untuk mendukung industri FMCG dan e- commerce dalam rangka kegiatan bisnis online melalui produk kemasan ALDO," imbuh Sutanto.

Perseroan menyediakan produk kemasan kertas coklat yang ramah lingkungan. Produk terbaru ALDO, yakni paper bag sebagai tas belanja dan paper box untuk wadah makanan, obat-obatan, kosmetik, dan sebagainya.

ALDO juga baru saja meluncurkan inovasi produk berkelanjutan Hexcel Wrap untuk mengurangi sampah plastik di industri e-commerce. Hexcel Wrap ini merupakan pengganti gelembung plastik (bubble wrap) yang pertama di Indonesia yang terbuat dari dari kertas coklat (recycled paper) berbentuk struktur sarang lebah.

"Semoga melalui inovasi produk yang kami inisiasi ini dapat mendukung industri e-commerce diiringi dengan komitmen kami dalam lingkungan berkelanjutan, serta dapat memberikan kinerja yang optimal bagi ALDO,” kata Sutanto.

Sebagai informasi pada kuartal I 2022 pada sub-grup bisnis kertas ALDO memperoleh pertumbuhan yang secara kolektif naik sebesar 17,6 persen yoy. Di sisi lain, pada bisnis sub-grup kimia juga mengalami pertumbuhan pada kuartal I 2022 sebesar 23,1 persen yoy.

Melihat potensi yang cerah pada 2022 ini ALDO menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 30 persen dan laba bersih sebesar 40 persen.

"Ke depannya melalui berbagai inovasi berkelanjutan yang dimiliki, ALDO optimis dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik. Kami juga akan terus memperluas pasar dan melihat berbagai peluang yang ada untuk terus berkembang dan bertumbuh lebih baik," ujar Sutanto.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya