IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Investor Asing Lepas Saham MDKA hingga ANTM

Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 8 poin ke posisi 6.944,31. Namun, penguatan IHSG sementara. IHSG berbalik arah ke zona merah.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jun 2022, 12:22 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2022, 09:32 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan Senin (20/6/2022). Namun, investor asing melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 8 poin ke posisi 6.944,31. Namun, penguatan IHSG sementara. IHSG berbalik arah ke zona merah pada pukul 09.29 WIB. IHSG susut 0,77 persen ke posisi 6.883.

Indeks LQ45 bertambah 0,17 persen ke posisi 999. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada awal pekan ini, IHSG berada di zona tertinggi 6.958,22 dan terendah 6.918,56. Sebanyak 178 saham menguat dan 183 saham melemah. 202 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 92.930 kali dengan volume perdagangan 2,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 899,1 miliar. Investor asing jual saham Rp 115,07 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.811. Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXhealth menanjak 0,74 persen dan indeks sektor saham IDXtechno mendaki 0,07 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy susut 1,12 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 1,12 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 0,95 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXsiklikal turun 0,55 persen, indeks sektor saham IDXindustry tergelincir 0,54 persen.

Mengutip riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, Investor mulai mencermati dampak disparitas suku bunga BI dan the Fed, yang telah menyempit hingga 175-200 Bps. Dalam sepekan, IHSG melemah lebih dari 2 persen, dengan aksi jual saham oleh investor asing senilai Rp 1,4 triliun, dan depresiasi rupiah ke level 14.800.

Pelemahan rupiah sejalan dengan tekanan pasar SBN, dengan yield SUN Benchmark 10Y FR91 naik 15 bps pasca kenaikan signifikan FFR 75 bps. Pada akhir pekan, semua sektor melemah kecuali healthcare, di tengah sejumlah isu kesehatan saat ini. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak menguat dengan kisaran 6.850-7.150 pada Senin, 20 Juni 2022.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah ke posisi 6.936 pada Jumat, 17 Juni 2022 seiring kekhawatiran investor terhadap koreksi global.

Hal ini karena bank sentral terus memperketat kebijakan untuk meredam inflasi yang tinggi. Sektor saham bahan baku, industri dan konsumer non siklikal menjadi penghambat utama. Aksi beli asing terjadi atas saham BRMS, ADRO. Sedangkan aksi jual terjadi di saham MDKA, BBCA, dan BBRI.

Di sisi lain, saham emiten perkebunan melemah meski ekspor CPO didorong pemerintah tetapi harga minyak kelapa sawit merosot ke level terendah sejak pertengahan Februari 2022. Hal ini terjadi di tengah harapan kenaikan pengiriman dari Indonesia dan peningkatan produksi di Malaysia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aksi Investor Asing dan Top Gainers-Losers Senin 20 Juni 2022

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham FPNI menguat 16,36 persen

-Saham KBLV menguat 8,26 persen

-Saham INPS menguat 8,23 persen

-Saham INRU menguat 8,26 persen

-Saham BOSS menguat 7,02 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SLIS melemah 6,96 persen

-Saham PALM melemah 6,94 persen

-Saham PTDU melemah 6,94 persen

-Saham DFAM melemah 6,90 persen

-Saham POLU melemah 6,90 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham TBMS melemah 7 persen

-Saham SLIS melemah 6,95 persen

-Saham PTDU melemah 6,93 persen

-Saham DFAM melemah 6,90 persen

-Saham POLU melemah 6,9 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 54 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 10,4 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 8,1 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 5,3 miliar

-Saham ADMR  senilai Rp 4 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MDKA senilai Rp 57,6 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 33,3 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 27,7 miliar

-Saham ASII senilai Rp 9,3 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 6,1 miliar.

Bursa Saham Asia Senin 20 Juni 2022

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Senin pagi (20/6/2022), seiring investor menantikan rilis suku bunga pinjaman acuan terbaru China.

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,58 persen di awal perdagangan sementara indeks Topix naik 0,45 persen. Namun, penguatan sementara, indeks Nikkei susut 0,52 persen dan indeks Topix merosot 0,41 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga menguat 0,14 persen. Akan tetapi, indeks Kospi berbalik arah ke zona merah dengan merosot 1,77 persen. Saham Samsung Electronics tergelincir lebih dari dua persen.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun secara fraksional. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,11 persen lebih tinggi. Demikian mengutip laman CNBC, Senin pekan ini.

Adapun suku bunga pinjaman China bertenor satu tahun dan lima tahun tetap. Sebagian besar responden dalam jajak pendapat singkat Reuters memperkirakan tidak ada perubahan pada LPR satu tahun atau lima tahun.

 

Investor Pantau Saham Alibaba

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Investor juga akan memantau saham Alibaba di Hong Kong setelah Reuters melaporkan pada Jumat bahwa bank sentral China telah menerima aplikasi Ant Group yang berafiliasi dengan Alibaba untuk membentuk perusahaan induk keuangan, menghidupkan kembali harapan untuk potensi listing untuk Ant.

Pasar di AS tutup pada Senin karena libur. Indeks S&P 500 pekan lalu mengalami minggu terburuk sejak 2020 karena investor bergulat dengan prospek potensi resesi di depan karena bank sentral utama seperti Federal Reserve AS menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.

Indeks USD berada di 104,639 setelah pemantulan baru-baru ini dari level di bawah 104. Yen Jepang diperdagangkan pada 135,29 per dolar Amerika Serikat, lebih lemah dibandingkan dengan level di bawah 132 yang terlihat terhadap greenback minggu lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada 0,6949 setelah turun akhir pekan lalu dari di atas 0,70.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya