Simak Strategi Saham ASII Usai Akuisisi Bank Jasa Jakarta

Simak ulasan strategi saham PT Astra International Tbk (ASII) usai akuisisi 49,5 persen saham Bank Jasa Jakarta.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Jul 2022, 20:33 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2022, 20:33 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usaha PT Sedaya Multi Investama (SMI) akuisisi 49,56 persen saham PT Bank Jasa Jakarta atau setara 1.138.088 lembar saham senilai Rp 3,87 triliun. Analis menilai hal tersebut adalah langkah bagus bagi Astra International.

"Bagus ya, setelah bisnis kesehatan sekarang ASII juga investasi ke bisnis perbankan digital,” kata Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (6/7/2022).

Cheryl menuturkan, langkah tersebut yang dilakukan Astra International ini bisa memperkuat jaringan bisnis Astra International.

"Hal ini bisa memperkuat jaringan bisnis Astra. Tindakan ini menunjukan bahwa Astra ekspansif dan visioner dengan bisnis di masa depan,” ungkapnya.

Untuk strategi saham, Cheryl merekomendasikan buy on weakness untuk saham ASII. "ASII buy on weakness 5.900 TP 6.400,” ujar dia.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan buy on weakness untuk saham ASII.

"ASII bisa direkomendasikan buy on weakness, karena saat ini masih berada pada fase downtrendnya, hal ini juga masih terlihat pada pergerakan MACD yang masih berada di area negatif dengan kecenderungan stochastic yang sideways di area oversold,” kata Herditya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Akuisisi 49,56 Persen Saham Bank Jasa Jakarta

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usaha PT Sedaya Multi Investama (SMI) mengambil alih 49,56 persen saham PT Bank Jasa Jakarta. Jumlah itu setara 1.138.088 lembar saham senilai Rp 3,87 triliun.

Usut punya usut, aksi itu merupakan bagian dari rencana perseroan untuk menjajaki bank digital. Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti mengatakan, perusahaan berencana mengembangkan penawaran perbankan digital yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia dan pelanggan dalam ekosistem Astra.

"Betul, kami ingin menjadikan BJJ sebagai bank digital karena kami melihat prospek positif pada industri perbankan digital," ungkap Tira kepada Liputan6.com, Selasa (5/7/2022).

Salah satu pemegang saham PT BJJ, Welab Sky Limited juga akan meningkatkan kepemilikannya di PT BJJ menjadi sebesar 49,56 persen.

Melansir laman Businesstimes, Welab memang berencana menyulap PT BJJ untuk menjadi bank digital. Welab menjadi pemegang saham PT BJJ pada akhir tahun lalu dengan kepemilikan saat itu 24 persen.

Sebelumnya, Astra Indonesia dan Welab telah bekerja sama membentuk perusahaan patungan (joint venture/jv) yakni PT Astra Welab Digital Arta dengan aplikasi pinjaman online Maucash.

Astra akan terus memantau perkembangan portofolio bisnisnya dan secara aktif dan mencari peluang untuk pertumbuhan bisnis yang baik dalam jangka panjang. Astra sendiri membidik sejumlah sektor yang dinilai potensial untuk pertumbuhan perusahaan ke depannya.

"Sektor sektor yang menjadi perhatian kami adalah sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi domestik termasuk pada sektor infrastruktur, logistik, properti, dan digital. Kami juga akan aktif mengembangkan bisnis di sektor EBT," ujar Tira.

 

Jajaki Bank Digital

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usaha PT Sedaya Multi Investama (SMI) mengambil alih 49,56 persen saham PT Bank Jasa Jakarta. Jumlah itu setara 1.138.088 lembar saham senilai Rp 3,87 triliun.

Usut punya usut, aksi itu merupakan bagian dari rencana perseroan untuk menjajaki bank digital. Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti mengatakan, perusahaan berencana  mengembangkan penawaran perbankan digital yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia dan pelanggan dalam ekosistem Astra.

"Betul, kami ingin menjadikan BJJ sebagai bank digital karena kami melihat prospek positif pada industri perbankan digital,” ungkap Tira kepada Liputan6.com, Selasa, 5 Juli 2022.

Salah satu pemegang saham PT BJJ, Welab Sky Limited juga akan meningkatkan kepemilikannya di PT BJJ menjadi sebesar 49,56 persen.

 

 

Selanjutnya

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Melansir laman Businesstimes, Welab memang berencana menyulap PT BJJ untuk menjadi bank digital. Welab menjadi pemegang saham PT BJJ pada akhir tahun lalu dengan kepemilikan saat itu 24 persen.

Sebelumnya, Astra Indonesia dan Welab telah bekerja sama membentuk perusahaan patungan (joint venture/jv) yakni PT Astra Welab Digital Arta dengan aplikasi pinjaman online Maucash.

Astra akan terus memantau perkembangan portofolio bisnisnya dan secara aktif dan mencari peluang untuk pertumbuhan bisnis yang baik dalam jangka panjang. Astra sendiri membidik sejumlah sektor yang dinilai potensial untuk pertumbuhan perusahaan ke depannya.

"Sektor sektor yang menjadi perhatian kami adalah sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi domestik termasuk pada sektor infrastruktur, logistik, properti, dan digital. Kami juga akan aktif mengembangkan bisnis di sektor EBT," ujar Tira.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya