Induk Usaha Indomaret Absen Tebar Dividen 2021

Presiden Direktur Indoritel Makmur Internasional (DNET), Haliman Kustedjo mengatakan, perseroan belum membagikan dividen karena dananya dialokasikan untuk investasi lain.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 19 Jul 2022, 13:49 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2022, 13:49 WIB
Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) absen bagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2021. Keputusan tersebut diperoleh berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Indoritel Makmur Internasional yang digelar pada 19 Juli 2022.

Presiden Direktur Indoritel Makmur Internasional, Haliman Kustedjo mengatakan, perseroan belum membagikan dividen karena dananya dialokasikan untuk investasi lain. 

"Untuk tahun buku 2021, kami masih belum membagikan dividen karena kami sedang mengupayakan untuk investasi di tempat yang lain,” kata Haliman dalam paparan publik DNET, Selasa (19/7/2022).

Sementara itu, Direktur Indoritel Makmur Internasional, Kiki Yanto mengungkapkan, dividen tidak dibagikan karena belum terdapat surplus kas yang cukup.

"Kami pada tahun ini masih belum membagikan dividen karena belum terdapat surplus kas yang cukup setelah dikurangi karena dari entitas anak masih membutuhkan ekspansi dan gelaran tahap kedua,” kata Kiki Yanto.

Dia menambahkan, setelah 7 tahun beroperasi Mega Akses Persada (MAP/FiberStar) berhasil mencapai 1 juta home-passed pada tahun lalu dan 2022 ini mereka berencana menggelar 1 juta home-passed pada tahap kedua.

"Jadi dananya masih diperlukan untuk capital expenditure (belanja modal). Begitu pula pada entitas asosiasi seperti di Indomaret masih disimpan dananya untuk ekspansi pembukaan gerai, penambahan armada, dan sumber daya manusia," ujar dia. 

Kemudian, pada akhir 2021 pendapatan dari kontrak dengan pelanggan meningkat 72,72persen menjadi Rp844,41 juta dibandingkan tahun sebelumnya (2020) sebesar Rp488,88 juta.

Untuk kinerja bottom line atau laba bersih, investasi pada entitas asosiasi terbukti tepat dan menjadi kontributor terbesar pada kinerja laba bersih. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2021 tumbuh 186,81persen menjadi Rp943,11 miliar. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Entitas Asosiasi

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Haliman Kustedjo mengatakan, optimisme Perseroan pada kinerja topline atau pendapatan berdasarkan keberhasilan realisasi home-connected pada 2021 yang telah mencapai 269.727 pelanggan, dengan didukung oleh 31.035 km gelaran kabel fiber optik untuk layanan internet berkecepatan tinggi dengan tingkat reliabilitas tinggi. Layanan prima tersebut bahkan sudah menjangkau 135 kota/ kabupaten per 31 Desember 2021. 

Adapun optimisme pada pertumbuhan kinerja berdasarkan kondisi pandemi COVID-19 terkini yang berangsur pulih dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan ketat.

Pulihnya aktivitas masyarakat baik untuk bekerja, sekolah maupun aktivitas lain akan mendorong kembali roda perekonomian. Hal ini diharapkan berdampak positif pada entitas asosiasi yang bergerak di sektor konsumen dan ritel tersebut. 

Pertumbuhan kinerja ini tidak lepas dari strategi Perseroan yang fokus pada investasi di tiga entitas asosiasi yakni PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) dan PT Nippon Indosari Corpindo (ROTI) serta entitas anak yakni PT Mega Akses Persada (MAP).

Kebijakan investasi pada entitas asosiasi dan kinerja entitas anak berjalan pada jalur yang tepat, sebagaimana tercermin pada laporan keuangan pada kuartal I-2022, Perseroan membukukan kinerja positif. 

Kinerja Entitas Anak MAP pada Kuartal I 2022

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Secara konsolidasi, pendapatan Indoritel pada tiga bulan pertama 2022 tumbuh 66,2 persen menjadi Rp225 miliar, dibandingkan kinerja periode yang sama 2021 sebesar Rp135 miliar.

Haliman Kustedjo mengatakan, pencapaian tersebut tidak lepas dari kinerja entitas anak, PT Mega Akses Persada (MAP) dengan merek dagang jaringan serat optik pita lebar, FiberStar. Dalam hal ini, Perseroan berhasil meningkatkan penetrasi pasar di Indonesia sehingga sambungan pelanggan terus meningkat secara eksponensial. 

FiberStar pada 2022 ditargetkan memiliki gelaran kabel sepanjang 37.803 km dengan target home connected yang berkontribusi terhadap pendapatan sebesar 327.000-unit atau tumbuh 21,23persen yoy. 

Haliman Kustedjo menambahkan, pencapaian tersebut membuat Indoritel sebagai perusahaan induk memiliki sumber pendapatan yang solid. Masuknya teknologi baru 5G dan potensi pertumbuhan bisnis berbasis Internet of Things (IoT) berdampak positif terhadap Perseroan.

 

Kinerja Entitas Asosiasi

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Indomaret

Indoritel saat ini menjadi salah-satu pemegang saham di PT Indomarco Prismatama (Indomaret), jaringan minimarket terbesar di Indonesia. Adapun total saham yang dimiliki setara 40 persen dengan total penjualan pada 2021 mencapai Rp90,6 triliun dan laba bersih Rp2 triliun menjadikan Indomaret sebagai kontributor terbesar untuk Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi. 

Indomaret yang berawal dari toko pertamanya di Ancol sebagai penyedia kebutuhan sehari-hari pada 1988 kini telah menjelma sebagai pemilik jaringan minimarket terbesar di Indonesia. Pada akhir 2021, tercatat Indomaret sudah memiliki setidaknya 19.500 lebih gerai di seluruh pelosok Indonesia. 

Dengan menggunakan system hub & spoke yang menghubungkan Distribution Center (DC) dan gerai-gerai, setiap DC dilengkapi setidaknya 100 hingga 110 kendaraan yang mengirimkan barang ke gerai-gerai. 

Haliman Kustedjo menjelaskan, sepanjang 2021 Indomaret telah melakukan penambahan lebih dari 1.000 gerai dan menambahkan 2 DC yang berlokasi di Cikokol dan Palopo. Keberadaan Indomaret selain mampu menyerap tenaga kerja setempat juga turut mengangkat perekonomian setempat, termasuk pelaku UMKM lokal yang bermitra dengan Perseroan. 

 

KFC-ROTI

Ilustrasi laporan keuangan.
Ilustrasi laporan keuangan. (Photo by Serpstat from Pexels)

Selain Indomaret, Indoritel tercatat sebagai pemilik 35,84 persen saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Emiten yang mengusung waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) serta Taco Bell tersebut sukses memperkenalkan dan membesarkan brand serta pasar KFC di Indonesia. Dan sejak 2020, mulai mengenalkan brand Taco Bell kepada masyarakat Indonesia.

Emiten dengan market cap sebesar Rp3,7 triliun tersebut merupakan salah-satu pemilik jaringan waralaba makanan cepat saji terbesar dan terpopuler di Indonesia.  Saat ini KFC memiliki 727 gerai di seluruh Indonesia serta 3 gerai Taco Bell. Masuknya jaringan Taco Bell di Indonesia pada awal pandemi 2020 mendapat sambutan hangat masyarakat. 

Pada masa pandemi, FAST melakukan beberapa inovasi dan adaptasi untuk bertahan di tengah pembatasan aktivitas. Layanan take-away, drive-thru, online ordering dan pesan antar menjadi opsi perkuatan penjualan. 

Perseroan meyakini, dengan membaiknya penanganan pandemi serta semakin pulihnya aktivitas masyarakat akan berdampak positif. Pecinta makanan cepat saji KFC dan Taco Bell akan kembali memenuhi gerai-gerai dengan mematuhi prokes yang berlaku.

Ditambahkan, sepanjang 2021 FAST menambah 10 gerai baru KFC dan 2 gerai baru Taco Bell. Sedangkan pada 2022, Perseroan menargetkan akan membuka 15 gerai baru KFC dan 5 gerai baru Taco Bell. Langkah tersebut dipercaya akan berkontribusi positif atas kinerja keuangan Perseroan di tahun-tahun mendatang. 

 

 

 

 

ROTI

RUPSLB PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), Senin, 27 Juni 2022 (Foto: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)
RUPSLB PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), Senin, 27 Juni 2022 (Foto: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)

Selain Indomaret, Indoritel juga memiliki saham sebesar 25,77persen di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI). Produsen roti dengan merek Sari Roti tersebut kini memiliki market capitalization (market cap) sebesar Rp7,9 triliun dengan pendapatan per akhir 2021 sebesar Rp3,29 triliun dan laba bersih Rp281 miliar.

ROTI merupakan produsen roti massal pertama dan terbesar di Indonesia. Total pabrik yang dimiliki tercatat 14 pabrik yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. 

Haliman Kustedjo menjelaskan, pembangunan pabrik atau penambahan kapasitas produksi sangat penting bagi Perusahaan untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, ROTI sedang membangun pabrik ke-15 yang berlokasi di Pekanbaru dan diharapkan dapat selesai akhir tahun ini. Dengan sebaran pabrik yang strategis, Perseroan mengharapkan dapat terus mengembangkan jaringan distribusi yang menjangkau lebih luas konsumen yaitu keluarga Indonesia. 

Sinergi antara entitas anak dan asosiasi akan memungkinkan Indoritel untuk terus meraih peluang-peluang yang ada. Sehingga menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan berkontribusi positif atas pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di sektor konsumer dan ritel. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya