Liputan6.com, Jakarta - PT Sillomaritime Perdana Tbk (SHIP) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 46,23 miliar.
Dividen yang dibagikan tersebut setara Rp 17 per saham. Pembagian dividen telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Sillo Maritime Perdana pada 20 Juli 2022.Demikian mengutip dari laman perseroan, Sabtu (23/7/2022).
Baca Juga
Selain pembagian dividen, laba bersih perseroan sebesar USD 15 juta pada 2021 akan digunakan untuk dana cadangan sebesar USD 100.000 atau Rp 1,49 miliar. Selain itu, sisanya sekitar USD 11,81 miliar atau setara Rp 177,10 miliar akan dipakai untuk laba ditahan untuk kegiatan operasional perseroan.
Advertisement
Untuk pembagian dividen, berikut jadwal pembagian dividen tunai:
-Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen
Pasar regular dan negosiasi pada 28 Juli 2022
Pasar tunai pada 1 Agustus 2022
-Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen)
Pasar regular dan negosiasi pada 29 Juli 2022
Pasar tunai pada 2 Agustus 2022
-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen atau recording date pada 1 Agustus 2022
-Tanggal pembayaran dividen tunai pada 19 Agustus 2022
Pada penutupan perdagangan Jumat, 22 Juli 2022, saham SHIP melemah 6,88 persen ke posisi Rp 1.490 per saham. Saham SHIP dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.605 per saham.
Saham SHIP berada di level tertinggi Rp 1.605 dan terendah Rp 1.490 per saham. Total frekuensi perdagangan 643 kali dengan volume perdagangan 18.906 saham. Nilai transaksi Rp 2,8 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Incar Pendapatan Naik 15 Persen hingga Akhir 2022
Sebelumnya, PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) membidik kenaikan pendapatan hingga 15 persen hingga akhir 2022. Keyakinan itu merujuk pada kondisi pemulihan ekonomi serta harga minyak dunia yang cukup tinggi saat ini.
Sehingga Sillo Maritime Perdana meyakini pada 2022 permintaan terhadap minyak dan gas akan meningkat sehingga mendorong perusahaan-perusahaan minyak dan gas untuk melakukan eksplorasi.
"Target pendapatan perusahaan di tahun ini bertumbuh sekitar 10-15 persen atau sekitar USD 111,82 juta," kata Direktur Utama PT Sillo Maritime Perdana Tbk, Herjati dalam paparan publik usai RUPS, Rabu (20/7/2022).
Meningkatnya permintaan minyak dan gas akan membuka peluang baru yang lebih besar akan kebutuhan armada dari pelanggan. Hal itu memberikan dampak positif bagi bisnis perseroan yang bergerak di bidang jasa perkapalan yang berfokus mendukung kegiatan hulu migas.
"Manajemen akan terus menjaga kesinambungan kontrak yang sedang berlangsung dan memantau kondisi pasar serta menjajaki berbagai peluang ekspansi dan pengembangan usaha dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian dalam mengambil peluang di tahun 2022,” imbuh Herjati.
Hingga kuartal I 2022, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar USD 24,77 juta. Dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 3,65 juta.
"Pencapaian pendapatan dan laba bersih Perseroan di kuartal pertama 2022 masing-masing telah mencapai 22,15 persen dan 22,44 persen dari target pendapatan dan laba bersih Perseroan untuk tahun 2022,” ujar Direktur Keuangan Perseroan Hans Raymond Ekajaya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Pembagian Dividen 2021
Sebelumnya, pemegang saham PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) menyetujui rencana pembagian dividen atas laba bersih perseroan tahun buku 2021. Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 17 per lembar saham.
"Hasil RUPS hari ini, perseroan berencana membagikan dividen sebesar Rp per lembar dengan dividend payout ratio sebesar 15,09 persen," ujar Direktur Utama PT Sillo Maritime Perdana Tbk dalam paparan publik usai RUPS, Rabu (20/7/2022).
Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 18,31 persen dari USD 85,72 juta pada 2020 menjadi USD 101,41 juta pada 2021. Kenaikan itu dikarenakan adanya penambahan armada kapal oleh perseroan selama 2021.
Dari raihan itu, perseroan berhasil mengantongi laba bersih USD 20,70 juta, turun 9,38 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 22,85 juta. Penurunan laba bersih itu karena kenaikan pada biaya operasional untuk menunjang penambahan kapal perseroan pada 2021.
Meski begitu, Direktur Keuangan PT Sillo Maritime Perdana Tbk, Raymond Ekajaya optimistis perseroan akan mencatatkan kinerja positif dan mencapai pendapatan serta laba bersih yang ditargetkan perseroan tahun ini.
"Hal itu dapat dilihat dari pencapaian pendapatan dan laba bersih perseroan di kuartal pertama 2022 masing-masing telah mencapai 22,15 persen dan 22,44 persen dari target pendapatan dan laba bersih Perseroan untuk tahun 2022,” ujar Hans.
Realisasi Belanja Modal
Sebelumnya, PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) optimistis dapat mencatatkan kinerja positif pada 2022. Untuk dapat mewujudkan target tersebut, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 100 juta atau sekitar 1,5 triliun (kurs Rp 14.938 per US).
"Capex tahun ini sebesar USD 100 juta. Realisasi sampai semester I 2022 kita sudah USD 10 juta (sekitar Rp 149,84 miliar). Sisanya akan dianggarkan di kuartal III sampai IV 2022," kata Direktur Utama PT Sillo Maritime Perdana Tbk, Herjati dalam paparan publik usai RUPS, Rabu, 20 Juli 2022.
Pada 2022, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh hingga 15 persen dibandingkan 2021. Keyakinan itu tercermin dari kinerja perseroan pada periode tiga bulan pertama 2022.
Pada periode tersbeut, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 24,77 juta. Dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 3,65 juta.
"Target pendapatan perusahaan di tahun ini bertumbuh sekitar 10-15 persen atau sekitar USD 111,82 juta,” kata Herjati.
Melihat kondisi pemulihan ekonomi serta harga minyak dunia yang cukup tinggi saat ini, perseroan meyakini permintaan terhadap minyak dan gas akan meningkat. Sehingga mendorong perusahaan-perusahaan minyak dan gas untuk melakukan eksplorasi.
Hal ini turut membuka peluang baru akan kebutuhan armada dari pelanggan dan memberikan dampak yang sangat positif bagi bisnis perseroan.
"Manajemen akan terus menjaga kesinambungan kontrak yang sedang berlangsung dan memantau kondisi pasar serta menjajaki berbagai peluang ekspansi dan pengembangan usaha dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian dalam mengambil peluang di tahun 2022,” Herjati menambahkan.
Advertisement