Utama Radar Cahaya Patok Harga IPO Rp 135 per Saham

PT Utama Radar Cahaya Tbk akan raup dana IPO Rp 20,25 miliar.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jul 2022, 07:14 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2022, 07:14 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Utama Radar Cahaya Tbk, perusahaan bergerak di bidang jasa pengurusan transportasi menetapkan harga saham perdana Rp 135 dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga saham perdana tersebut  berada di batas tengah dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 110-Rp 150 per saham.

Mengutip laman e-ipo, ditulis Kamis (28/7/2022), PT Utama Radar Cahaya Tbk menawarkan 150 juta saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.Dengan harga yang ditawarkan Rp 135 per saham itu, perseroan meraup dana Rp 20,25 miliar dari IPO.

Perseroan telah menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO. Penjamin pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh atau full commitmen terhadap penawaran umum perdana saham perseroan.

Sebelumnya, Perseroan memakai dana hasil IPO antara lain sekitar 75,17 persen akan digunakan untuk pembelian kendaraan truk bekas, sekitar 9,22 persen untuk modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan.

Kemudian sekitar 7,59 persen akan digunakan untuk pembeliaan persediaan suku cadang dari pihak ketiga yang bukan merupakan pihak terafiliasi, sekitar 2,99 persen untuk pembayaran angsuran sewa lahan parkir baru selama dua tahun.

Selanjutnya sekitar 2,2 persen akan digunakan untuk biaya balik nama 27 armada truk yang dibeli dari hasil IPO, sekitar 1,7 persen untuk pembangunan fasilitas penunjang lahan parkir baru, sekitar 0,37 persen untuk pembelian alat GPS, dan sekitar 0,76 persen akan digunakan untuk pembayaran asuransi TLO untuk 27 unit truk dengan pihak ketiga.

Jadwal IPO:

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Juli 2022

-Masa penawaran umum pada 27-29 Juli 2022

-Tanggal penjatahan pada 29 Juli 2022

-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 1 Agustus 2022

-Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Agustus 2022

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IPO Perseroan

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Utama Radar Cahaya Tbk, emiten bergerak di jasa kepengurusan transportasi akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo, ditulis Minggu (10/7/2022), PT Utama Radar Cahaya Tbk melepas sebanyak-banyaknya 150 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah saham itu setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Utama Radar Cahaya Tbk setelah IPO.

Harga penawaran saham tersebut sebesar Rp 110-Rp 150 per saham. Dengan demikian, perolehan dana yang akan diperoleh dari IPO sekitar Rp 16,50 miliar-Rp 22,50 miliar.

Perseroan memakai dana hasil IPO antara lain sekitar 75,17 persen akan digunakan untuk pembelian kendaraan truk bekas, sekitar 9,22 persen untuk modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan.

Kemudian sekitar 7,59 persen akan digunakan untuk pembeliaan persediaan suku cadang dari pihak ketiga yang bukan merupakan pihak terafiliasi, sekitar 2,99 persen untuk pembayaran angsuran sewa lahan parkir baru selama dua tahun.

Selanjutnya sekitar 2,2 persen akan digunakan untuk biaya balik nama 27 armada truk yang dibeli dari hasil IPO, sekitar 1,7 persen untuk pembangunan fasilitas penunjang lahan parkir baru, sekitar 0,37 persen untuk pembelian alat GPS, dan sekitar 0,76 persen akan digunakan untuk pembayaran asuransi TLO untuk 27 unit truk dengan pihak ketiga.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kebijakan Dividen

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Elit Sukses Sekuritas. Pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain PT Gelora Rimba Jaya sebesar 77,92 persen, Adhitya Chandra Wijaya sebesar 2,08 persen dan masyarakat sebesar 20 persen.

Jadwal IPO:

-Perkiraan masa penawaran awal pada 8-12 Juli 2022

-Perkiraan tanggal efektif pada 25 Juli 2022

-Perkiraan masa penawaran umum pada 27-29 Juli 2022

-Perkiraan tanggal penjatahan pada 29 Juli 2022

-Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 1 Agustus 2022

-Perkiraan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Agustus 2022

Kebijakan Dividen

Untuk pembagian dividen, perseroan berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 50 persen dari laba bersih 2022 setelah sisihkan cadangan wajib yang dimulai dari tahun buku 2021, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan perseroan dan tanpa mengurangi jak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar perseroan.

Kinerja Keuangan 2021

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan mencatat pendapatan Rp 35,35 miliar pada 2021, atau naik 17,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,01 miliar. Laba kotor bertambah 10,33 persen menjadi Rp 8,32 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 7,54 miliar.

Sementara itu, laba usaha naik 47,53 persen dari Rp 2,48 miliar pada 2020 menjadi Rp 3,67 miliar pada 2021. Dengan melihat kondisi itu, laba bersih tumbuh 43,17 persen dari Rp 2,11 miliar pada 2020 menjadi Rp 3,02 miliar pada 2021.

Perseroan membukukan aset bertambah 53,35 persen menjadi Rp 13,22 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 8,62 miliar.  Rincian aset itu antara lain liabilitas meningkat 44,80 persen dari Rp 1,93 miliar pada 2020 menjadi Rp 3,50 miliar pada 2021. Ekuitas perseroan bertambah 31,18 persen menjadi Rp 9,71 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,68 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya