Liputan6.com, Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia (Eastspring Indonesia) meresmikan kerja sama dengan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).
Kerja sama keduanya bertujuan untuk mendistribusikan produk reksa dana saham Eastspring Investments Value Discovery dan reksa dana pendapatan tetap Eastspring Investments Yield Discovery kepada nasabah ritel Bank Neo Commerce.
Baca Juga
"Harapan kami dengan terjalinnya kerja sama antara BNC dan Eastspring Indonesia dapat memberikan pilihan investasi yang lebih luas bagi nasabah BNC dengan menyediakan pilihan investasi reksa dana," kata Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan dalam keterangan resmi, ditulis Minggu (31/7/2022).
Advertisement
Untuk fase awal, produk reksa dana tersebut mulai ditawarkan kepada nasabah ritel BNC melalui beberapa kantor cabang aktif BNC yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ke depannya, produk ini akan dapat dinikmati seluruh nasabah melalui aplikasi neobank setelah proses integrasi selesai.
Presiden Direktur, Eastspring Indonesia, Alan J. Tangkas Darmawan menyambut baik kerja sama yang dilakukan dengan BNC dan berharap produk–produk reksa dana besutan Eastspring Indonesia dapat mendukung nasabah BNC untuk mencapai tujuan investasi mereka dan memberikan hasil investasi jangka panjang yang kompetitif kepada investor.
"Reksa dana Eastspring Investments Value Discovery melakukan penempatan saham maksimum 70 persen pada blue chip atau big cap stock dan diversifikasi atas sektor dan tema investasi. Reksa dana ini memilih fokus pada “Best Ideas” dan memanfaatkan peluang investasi dari semua sektor untuk memberikan hasil investasi yang optimal,” ungkap Alan.
Sementara reksa dana Eastspring Investments Yield Discovery berfokus pada portofolio obligasi berkualitas baik dengan mengalokasikan 80-100 persen pada obligasi pemerintah yang berdurasi di bawah 5 tahun. Reksa dana ini juga telah dilengkapi fitur pembayaran dividen berkala.
"Kerja sama dengan Bank Neo Commerce akan memperluas jaringan distribusi kami dan menguatkan komitmen kami untuk turut mengembangkan industri pasar modal Indonesia," ujar Alan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kini Beli Emas Bisa Melalui Aplikasi Neo Bank
Sebelumnya, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Laku Emas Indonesia (Lakuemas). Yakni sebuah perusahaan teknologi yang menyediakan platform digital di mana pengguna dapat melakukan pembelian, penyimpanan, dan penjualan emas kapanpun dan di manapun hanya melalui aplikasi.
BNC menyadari kebutuhan nasabah untuk mengatur keuangan dengan lebih leluasa dan tanpa batasan semakin beragam. Terlebih untuk generasi muda yang saat ini dinilai sudah cukup melek investasi. Ke depannya, BNC menyediakan fitur Neo Emas di aplikasi neobank yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi pembelian dan penjualan emas melalui aplikasi neobank.
"Melalui kerja sama dengan Lakuemas ini, kami berharap nasabah dapat memiliki pilihan investasi yang lebih aman, stabil, dan menguntungkan, yang dapat diakses dengan mudah dalam satu aplikasi neobank,” kata Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan dalam keterangan resmi, Kamis, 23 Juni 2022.
Direktur Utama Lakuemas, Bayu Saputra, mengatakan, harga emas yang stabil membuatnya menjadi instrumen investasi yang menguntungkan. Keberadaan emas digital sendiri ke depan diproyeksi semakin digemari seiring dengan makin mudahnya akses ke komoditas ini.
"Melalui kerja sama dengan BNC ini, kami berharap dapat memberikan akses yang lebih praktis dan aman untuk para nasabah dan calon nasabah BNC sehingga semakin banyak orang yang dapat berinvestasi emas dengan mudah,” kata dia.
Fitur Neo Emas dalam aplikasi neobank ini akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan ke depan sesama nasabah Bank Neo Commerceakan dapat melakukan transfer emas dan penarikan emas dalam aplikasi neobank.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Cara Beli Emas di Aplikasi Neobank
Tidak seperti membeli emas dalam bentuk fisik yang bernilai minimal cukup tinggi, di Neo Emas nasabah dapat membeli emas dengan harga mulai dari Rp 10 ribu saja. Selain aman dan terpercaya, fitur Neo Emas juga praktis, serta efisien.
Cara berinvestasi emas di aplikasi neobank sangatlah sederhana, aman, dan teregistrasi. Nasabah BNC hanya perlu membuka menu saving, kemudian pilih menu Neo Emas.
Dalam proses registrasi di aplikasi, verifikasi data dilakukan dengan mengunggah KTP dan NPWP nasabah untuk menjamin keamanan transaksi. Semua kegiatan transaksi jual beli emas nasabah akan terekam dengan jelas dan lengkap dalam aplikasi, menghadirkan kemudahan bagi nasabah untuk melihat track record investasi mereka.
RUPS Bank Neo Commerce Restui Rights Issue 5 Miliar Saham
Sebelumnya, pemegang saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menyetujui rencana perseroan untuk menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Persetujuan diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Neo Commerce yang diselenggarakan pada 21 Juli 2022.
"RUPS menyetujui perseroan untuk melakukan PMHMETD, sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham. Dana dari PMHMETD akan digunakan untuk memperkuat modal inti serta untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya," ujar Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan dalam keterangan resmi, Sabtu (23/7/2022).
Sebelumnya, perseroan berencana menerbitkan 5 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 per saham melalui rights issue. dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp 5 triliun dari aksi tersbeut. Usai rights issue, perseroan akan mengantongi modal sekitar Rp 7 triliun.
Sejalan dengan kenaikan modal perseroan, Tjandra mengatakan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) bisa mencapai di atas 70 hingga 80 persen. Per Desember 2021 CAR perseroan masih di kisaran 50 persen dengan modal sekitar Rp 2,5 triliun.
"Dengan modal Rp 7 triliun, membuat kami lebih cepat lari karena setiap investasi yang dilakukan, naik dari sisi teknologi maupun SDM membutuhkan dana. Kami sudah hitung angka yang dibutuhkan,” kata Tjandra.
Advertisement