Utama Radar Cahaya Jadi Pendatang Baru di BEI pada 2 Agustus 2022

PT Utama Radar Cahaya Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-30 di BEI pada 2022 yang mencatatkan saham perdana dengan kode saham RCCC.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Agu 2022, 08:37 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2022, 08:37 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Utama Radar Cahaya Tbk mencatatkan saham perdana di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (2/8/2022).

PT Utama Radar Cahaya Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-30 di BEI pada 2022 yang mencatatkan saham perdana dengan kode saham RCCC. Jumlah saham yang akan dicatatkan 750 juta saham yang terdiri dari 600 juta saham pendiri dan 150 juta saham dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), demikian mengutip laman BEI.

Perseroan menawarkan harga saham Rp 135 per saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Dengan demikian, perseroan meraih dana IPO Rp 20,25 miliar.

Perseroan memakai dana hasil IPO antara lain sekitar 75,17 persen akan digunakan untuk pembelian kendaraan truk bekas, sekitar 9,22 persen untuk modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan.

Kemudian sekitar 7,59 persen akan digunakan untuk pembeliaan persediaan suku cadang dari pihak ketiga yang bukan merupakan pihak terafiliasi, sekitar 2,99 persen untuk pembayaran angsuran sewa lahan parkir baru selama dua tahun.

Selanjutnya sekitar 2,2 persen akan digunakan untuk biaya balik nama 27 armada truk yang dibeli dari hasil IPO, sekitar 1,7 persen untuk pembangunan fasilitas penunjang lahan parkir baru, sekitar 0,37 persen untuk pembelian alat GPS, dan sekitar 0,76 persen akan digunakan untuk pembayaran asuransi TLO untuk 27 unit truk dengan pihak ketiga.

PT Utama Radar Cahaya Tbk telah menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO. Penjamin pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh atau full commitmen terhadap penawaran umum perdana saham perseroan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga IPO

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Utama Radar Cahaya Tbk, perusahaan bergerak di bidang jasa pengurusan transportasi menetapkan harga saham perdana Rp 135 dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga saham perdana tersebut  berada di batas tengah dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 110-Rp 150 per saham.

Mengutip laman e-ipo, ditulis Kamis (28/7/2022), PT Utama Radar Cahaya Tbk menawarkan 150 juta saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.Dengan harga yang ditawarkan Rp 135 per saham itu, perseroan meraup dana Rp 20,25 miliar dari IPO.

Perseroan telah menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO. Penjamin pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh atau full commitmen terhadap penawaran umum perdana saham perseroan.

Sebelumnya, Perseroan memakai dana hasil IPO antara lain sekitar 75,17 persen akan digunakan untuk pembelian kendaraan truk bekas, sekitar 9,22 persen untuk modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Selanjutnya

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian sekitar 7,59 persen akan digunakan untuk pembeliaan persediaan suku cadang dari pihak ketiga yang bukan merupakan pihak terafiliasi, sekitar 2,99 persen untuk pembayaran angsuran sewa lahan parkir baru selama dua tahun.

Selanjutnya sekitar 2,2 persen akan digunakan untuk biaya balik nama 27 armada truk yang dibeli dari hasil IPO, sekitar 1,7 persen untuk pembangunan fasilitas penunjang lahan parkir baru, sekitar 0,37 persen untuk pembelian alat GPS, dan sekitar 0,76 persen akan digunakan untuk pembayaran asuransi TLO untuk 27 unit truk dengan pihak ketiga.

Jadwal IPO:

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Juli 2022

-Masa penawaran umum pada 27-29 Juli 2022

-Tanggal penjatahan pada 29 Juli 2022

-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 1 Agustus 2022

-Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Agustus 2022

 

IPO Perseroan

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Utama Radar Cahaya Tbk, emiten bergerak di jasa kepengurusan transportasi akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo, ditulis Minggu (10/7/2022), PT Utama Radar Cahaya Tbk melepas sebanyak-banyaknya 150 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah saham itu setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Utama Radar Cahaya Tbk setelah IPO.

Harga penawaran saham tersebut sebesar Rp 110-Rp 150 per saham. Dengan demikian, perolehan dana yang akan diperoleh dari IPO sekitar Rp 16,50 miliar-Rp 22,50 miliar.

Perseroan memakai dana hasil IPO antara lain sekitar 75,17 persen akan digunakan untuk pembelian kendaraan truk bekas, sekitar 9,22 persen untuk modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan.

Kemudian sekitar 7,59 persen akan digunakan untuk pembeliaan persediaan suku cadang dari pihak ketiga yang bukan merupakan pihak terafiliasi, sekitar 2,99 persen untuk pembayaran angsuran sewa lahan parkir baru selama dua tahun.

Selanjutnya sekitar 2,2 persen akan digunakan untuk biaya balik nama 27 armada truk yang dibeli dari hasil IPO, sekitar 1,7 persen untuk pembangunan fasilitas penunjang lahan parkir baru, sekitar 0,37 persen untuk pembelian alat GPS, dan sekitar 0,76 persen akan digunakan untuk pembayaran asuransi TLO untuk 27 unit truk dengan pihak ketiga.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya