Liputan6.com, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) investasi pada perusahaan AtriaDC. AtriaDC saat ini telah mengoperasikan purpose built data center yang berlokasi di dekat major internet exchange dan end user, sehingga memungkinkan konektivitas dengan latensi rendah yang mampu menciptakan pengalaman terbaik bagi end-user.
Adapun AtriaDC merupakan perusahaan penyedia layanan data center ramah lingkungan, fokus mengembangkan aset data center dengan jaringan transmisi berkecepatan tinggi dan handal (reliable) di dalam kota (edge).
Baca Juga
Pengembangan AtriaDC sebagai data center ramah lingkungan akan mendapat dukungan penuh dari Saratoga Investama Sedaya atau SRTG sebagai pemegang saham utama.
Advertisement
Dukungan terhadap AtriaDC ini menjadi bukti konsistensi Saratoga sebagai perusahaan investasi aktif untuk mengambil inisiatif di depan dalam mengembangkan dan mewujudkan kemajuan ekonomi digital di Indonesia.
Dukungan penuh dari Saratoga akan memungkinan AtriaDC untuk mengeksekusi rencana bisnisnya secara terukur, disiplin, dan optimal.
Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Michael William P. Soeryadjaya mengatakan, partisipasi Saratoga dalam mengembangkan AtriaDC menjadi bentuk komitmen perusahaan untuk selalu aktif dalam pengembangan sektor-sektor bisnis strategis yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dalam jangka panjang dan berdampak besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia.
"Saratoga dengan pengalaman dan sumber daya yang dimiliki akan terlibat aktif mendukung AtriaDC menjadi perusahaan yang mengembangkan Edge data center berkonsep purpose built ramah lingkungan dan menjadi solusi digitalisasi di Indonesia,” ujar Presiden Direktur Saratoga Investama Sedaya, Michael William P. Soeryadjaya dalam keterangan resminya, Senin (15/8/2022).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terhubung Ekosistem Digital
Semantara itu, Presiden Direktur AtriaDC Angelo Syailendra menuturkan, perusahaan telah mengoperasikan data center yang memungkinkan pelanggan dapat terhubung dengan ekosistem global secara cepat dan fleksibel.
Oleh karena itu, AtriaDC akan terus fokus mengembangkan data center di dalam kota yang menjadi pusat interaksi ekonomi dan bisnis. Dengan konsep data center ramah lingkungan, AtriaDC juga ingin mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mewujudkan net zero emission di tahun 2060.
"Komitmen kami adalah membangun dan mengembangkan data center ramah lingkungan di dalam kota untuk menjadi partner strategis para pelanggan dalam mencapai target bisnisnya melalui transformasi digital,” ujar Angelo.
Perseroan percaya dengan dukungan SDM dan teknologi yang dimiliki. “Data center AtriaDC dapat menjadi solusi bagi kebutuhan perusahaan untuk colocate, interkoneksi, serta menyediakan pengalaman digital kelas dunia bagi mitra, pelanggan, dan end-user,” kata Angelo.
Perseroan percaya dengan dukungan SDM dan teknologi yang dimiliki. “Data center AtriaDC dapat menjadi solusi bagi kebutuhan perusahaan untuk colocate, interkoneksi, serta menyediakan pengalaman digital kelas dunia bagi mitra, pelanggan, dan end-user,” kata Angelo.
AtriaDC juga mengusung konsep purpose built, di mana bangunan dirancang khusus sebagai data center. Data center AtriaDC ini memiliki lahan untuk menjadi data center dengan konsep “purpose built di dalam kota" yang terbesar di Indonesia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Dikembangkan Standar Kelas Dunia
Kemudian, didesain dan dikembangkan dengan standar kelas dunia, data center AtriaDC memiliki service level yang sangat agresif dengan tingkat uptime hingga 99,999 persen dan standar keamanan tertinggi.
"Proses digitalisasi di Indonesia berlangsung sangat cepat dan itu membutuhkan dukungan data center yang besar dengan standar layanan kelas dunia. Di AtriaDC kami berusaha untuk terus meningkatkan dan menjaga service level sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” kata Angelo.
Untuk mendukung strategi bisnisnya, AtriaDC telah akuisisi aset data center yang sudah beroperasi di dalam kota yang berada di wilayah Jakarta Barat dengan ketersediaan lahan (landbank) yang menyanggupi total kapasitas sekitar 30 megawatt (MW).
Ke depan AtriaDC akan terus membangun atau mengakuisisi aset data center ramah lingkungan di dalam kota dengan menganut prinsip ESG (environmental, social, and governance) melalui penciptaan green data center serta penggunaan teknologi energi terbarukan yang efisien.
Angelo mengatakan, akuisisi ini merupakan langkah awal untuk memperkuat posisi AtriaDC sebagai penyedia data center di dalam kota dengan mempertimbangkan besarnya populasi end-user di wilayah sekitar serta tingkat kerapatan jaringan (network density) yang merupakan kriteria utama dari bisnis Edge data center.
Potensi
"Kami percaya, strategi ini akan mendukung target jangka panjang AtriaDC untuk menjadi perusahaan data center terbaik, terdepan dan menjadi solusi bagi pelaku bisnis dan juga masyarakat digital Indonesia,” katanya.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia saat ini belum diimbangi dengan kapasitas pusat data terpasang yang mumpuni. Dibandingkan lima negara utama di ASEAN (Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina), Indonesia memiliki porsi kapasitas pusat data terpasang sebesar 12,7 persen.
Padahal pengguna seluler (43,8 persen) dan pengguna internet (41,2 persen) di Indonesia merupakan yang terbesar.
Dengan populasi masyarakat Indonesia lebih dari 270 juta jiwa, kapasitas terpasang data center Indonesia saat ini baru 0,6 watt per kapita atau rata-rata agregat sekitar 167 megawatt, jauh lebih rendah dibandingkan Jepang yang dengan populasi 126 juta jiwa memiliki kapasitas terpasang data center sekitar 15 watt per kapita.
"Ini merupakan sebuah potensi yang sangat menjanjikan. Jumlah pengguna internet Indonesia yang sudah mencapai 73,7 persen dari jumlah populasi tentunya membutuhkan dukungan data center dengan jaringan yang handal, cepat, dan stabil. Kami berusaha mengoptimalkan peluang digitalisasi ini dengan layanan terbaik yang didukung infrastruktur dan SDM yang handal,” ujar Angelo.
Advertisement