Pengelola Hypermart Prediksi Cetak Laba Bersih pada 2023

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), pengelola Hypermart berharap cetak laba pada 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Agu 2022, 14:58 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2022, 14:58 WIB
Ilustrasi Hypermart (Dok: PT Matahari Putra Prima Tbk/MPPA)
Ilustrasi Hypermart (Dok: PT Matahari Putra Prima Tbk/MPPA)

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) memproyeksikan untuk bisa membukukan laba bersih pada 2023. MPPA juga telah merencanakan sejumlah strategi bisnis.

Chief Financial Officer Matahari Putra Prima, Herry Senjaya mengatakan, pandemi COVID-19  berdampak kerugian terhadap kinerja MPPA. Meskipun demikian, pihaknya menargetkan pada tahun depan bisa mendapatkan keuntungan.

"Tahun depan bisa menunjukkan profitability,” kata Herry dalam konferensi pers, Jumat (26/8/2022).

Meskipun demikian, Herry masih menargetkan pertumbuhan perseroan sekitar 10 persen dan berusaha memperbaiki kinerja selanjutnya.

"Pertumbuhan pada 2022 kita masih menargetkan sekitar 10 persen dan untuk laba berusaha untuk memperbaiki kinerja di bulan-bulan selanjutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Director Corporate Secretary and Public Affairs Matahari Putra Prima, Danny Kojongian menjelaskan terkait strategi bisnis MPPA, salah satunya fokus terhadap produk-produk segar menjadi prioritas utama pada ritel konsumen.

"Strategi pertama kita tentunya yang pertama fokus perseroan terhadap produk-produk fresh untuk ritel konsumen,” kata Danny.

Matahari Putra Prima memperkuat fokus tersebut sebagai dasar strategi bisnisnya. Kemudian, meningkatkan mekanisme rantai pasokan dengan bekerja secara langsung dengan para petani lokal, distributor perikanan, unggas dan daging untuk distribusi produk-produk segar yang lebih cepat ke semua gerai.

Tak hanya itu, perseroan juga melakukan kolaborasi eksklusif yang telah berjalan selama dua tahun dengan The Walt Disney Indonesia terus mendapatkan tanggapan positif. Lalu, strategi kedua, yaitu peran omni-channel dan pembayaran digital meningkat sebagai bagian penting ritel konsumen.

Kemudian, strategi ketiga adalah operasional dan perluasan jaringan melalui gerai berlokasi mandiri dan gerai berukuran lebih kecil yang hemat biaya. Strategi keempat, yakni membangun manajemen ritel yang berkelanjutan.

Selain itu, Matahari Putra Prima juga berkolaborasi marketplace yang tersedia di 964 gerai virtual. Salah satunya, kerjasama dengan GOTO melalui platform Tokopedia.

"Kerja sama dengan GOTO masih, kerja sama dengan platform Tokopedia dan kerjasama di luar itu melibatkan offline juga,” kata Herry.

 

Tambah 10 Gerai Baru

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Diberitakan sebelumnya, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan ekspansi dengan menambahkan gerai baru sekitar 10 toko Hypermart atau Hyfresh Supermarket.

Chief Financial Officer MPPA, Herry Senjaya mengatakan, MPPA menargetkan akan menambah gerai kurang lebih 10 toko Hypermart atau Hyfresh Supermarket.

“Untuk penambahan gerai, MPPA targetkan kurang lebih 10 toko Hypermart baik Hyfresh,” kata Herry dalam konferensi pers, Jumat (26/8/2022).

Dia menambahkan, pembukaan gerai tersebut akan menggunakan dana dari belanja modal (capital expenditure/capex).

“Capex kita sudah anggarkan untuk pembukaan toko, kurang lebih sudah terserap sekitar 20-30 persen,” ujar dia.

Director Corporate Secretary and Public Affairs MPPA, Danny Kojongian mengatakan, MPPA hingga saat ini total gerai yang beroperasi sebanyak 199 gerai, antara lain 102 gerai Hypermart, 12 gerai Foodmart Supermarket, 11 gerai Hyfresh Supermarket, 8 gerai Foodmart Primo, 54 gerai Boston, dan 12 gerai Fmx.

"Per Juni 2022 total gerai yang beroperasi 199, ada 102 gerai Hypermart,” kata Danny.

Danny menuturkan, walaupun pembatasan PPKM terus berlanjut pada kuartal I 2022, karena varian Omicron berdampak pada efektivitas jam operasional toko, pangsa pasar MPPA terus meningkat hingga 26,2 persen berdasarkan data NielsenIQ.

Selain itu, MPPA mencatatkan penjualan kuartal I 2022 mencapai Rp 1,69 triliun, meningkat 9,2 persen secara tahunan dengan pertumbuhan comparable sales sebesar 5,2 persen meskipun adanya pembatasan PPKM dan kelangkaan minyak goreng.

 

Pengurus Perseroan

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kemudian, bisnis e-groceries MPPA tumbuh 56,3 persen secara tahunan, saat ini mencapai 7,3 persen dari total penjualan reguler pada kuartal I 2022.

Ekspansi dan pengembangan mitra e-groceries yang berkelanjutan memperkuat strategi omni-channel Perseroan pada kuartal I 2022 dengan beberapa mitra baru sedang dalam proses untuk onboarding.

Sedangkan, secara month to date (MTD) pada April 2022 menunjukkan pemulihan yang kuat atas penjualan dikarenakan relaksasi pembatasan PPKM dan momentum lebaran dengan penjualan reguler meningkat sebesar 26,5 persen secara tahunan, sementara penjualan online terus melonjak 81,0 persen secara tahunan.

Seperti diketahui, sebelumnya John Bellis menjabat sebagai Presiden Komisaris Independen MPPA yang digantikan oleh Rudy Ramawy. Sedangkan, Navin Chandra Nathani selaku anggota baru diangkat sebagai Komisaris Independen MPPA.

Tak hanya itu, MPPA juga menyampaikan susunan manajemen terbaru sebagai berikut:

DEWAN KOMISARIS

• Presiden Komisaris : Rudy Ramawy

• Komisaris Independen : Roy Nicholas Mandey

• Komisaris Independen : Navin Chandra Nathani (Anggota Baru)

• Komisaris : John Riady

• Komisaris : Fendi Santoso

DIREKSI

• Presiden Direktur : Adrian Suherman

• Direktur : Herry Senjaya

• Direktur : Suwartono SE

• Direktur : Wirawan Winarto

 

Kinerja Kuartal I 2022

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) membukukan kinerja keuangan beragam sepanjang kuartal I 2022. Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan, tetapi rugi meningkat selama kuartal I 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (10/5/2022), PT Matahari Putra Prima Tbk meraup penjualan Rp 1,68 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi penjualan itu naik 9,18 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,54 triliun.

Beban pokok penjualan Rp 1,36 triliun atau naik 7,75 persen selama kuartal I 2022 dari periode kuartal I 2021 sebesar Rp 1,26 triliun.

Dengan demikian, PT Matahari Putra Prima Tbk membukukan laba bruto tumbuh 15,61 persen menjadi Rp 323,67 miliar selama tiga bulan pertama 2022. Perseroan mencatat laba bruto dari periode tahun sebelumnya Rp 279,95 miliar.

Perseroan mencatat beban penjualan naik menjadi Rp 80,35 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 47,79 miliar. Beban umum dan administrasi juga bertambah dari Rp 283,5 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 326,98 miliar pada kuartal I 2022.

Perseroan membukukan rugi usaha naik 136 persen menjadi Rp 64,27 miliar pada kuartal I 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 27,23 miliar.

Dengan melihat kondisi itu, PT Matahari Putra Prima Tbk membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 109,16 miliar pada kuartal I 2022 atau naik 30,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 83,70 miliar.

Rugi per saham dasar naik menjadi Rp 13 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11. Total ekuitas tercatat turun menjadi Rp 475,24 miliar pada kuartal I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 584,40 miliar.

Total liabilitas naik menjadi Rp 4,26 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,06 triliun. Total aset naik menjadi Rp 4,73 triliun pada kuartal I 2022 dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 4,65 triiun. Perseroan kantongi kas Rp 347,98 miliar pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 752,5 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya