Liputan6.com, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Senin, 29 Agustus 2022.
Salah satu mata acara rapat yang akan dibahas adalah pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Ramayana Lestari Sentosaberencana melakukan pembelian kembali atas sebanyak-banyaknya 360 juta saham atau 5 persen dari modal disetor perseroan.
Baca Juga
Dalam pengumuman sebelumnya, perseroan menyiapkan sekitar Rp 200 miliar sehubungan dengan aksi ini. Pembelian kembali saham ini mempertimbangkan adanya keuntungan yang dicatatkan perseroan untuk tahun buku 2021.
Advertisement
Pada saat bersamaan, Direksi perseroan telah berhasil memelihara kecukupan likuiditas, sehingga perseroan bermaksud untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan mengembalikan kelebihan arus kas kepada para pemegang sahamnya melalui pelaksanaan rencana ini.
"Persetujuan atas rencana akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada Perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien,” ungkap manajemen Ramayana, dikutip Senin (29/8/2022).
Direksi perseroan berkeyakinan, pelaksanaan buyback oleh tidak akan mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha perseroan. Hal itu mengingat perseroan mempunyai modal kerja dan arus kas yang cukup dan memadai untuk melaksanakan buyback, termasuk pembiayaan kegiatan usaha perseroan.
Selain meminta restu untuk buyback, dalam rapat kali ini perseroan juga akan meminta persetujuan perubahan susunan Dewan Komisaris.
Ramayana Kejar Penjualan Seperti Sebelum Pandemi COVID-19
Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membidik penjualan setidaknya sama seperti periode sebelum pandemi.
Memang, kinerja perseroan kian membaik seiring dengan pemulihan ekonomi, tetapi capaian itu dinilai belum sesuai dengan harapan perseroan. Ramayana Lestari Sentosa ingin kembali mencatatkan kinerja setidaknya sama seperti 2019, dan melampauinya.
"Untuk 2020 dan 2021 itu enggak kita jadikan acuan. Kita pengen kembali ke acuan kita sebelum pandemi atau 2019,” kata Head of Loyalty Program & Merchant Acquisition Division Ramayana, Alexander A. Tumbel dalam konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana, Kamis (25/8/2022).
Perseroan menargetkan kenaikan penjualan sebesar 20 persen untuk tahun ini. Namun, Alex mengatakan perseroan masih berupaya untuk mencapai setidaknya minus 20 persen hingga 10 persen dari penjualan 2019 lalu. “Dari 2021 ke 2022 kita ada growth 20 persen, tapi balik lagi ini bukan hasil yang kita inginkan. Kita minimal equal dengan 2019. Minimal minus 20–10 persen dari 2019. lebih bagus equal, bahkan lebih,” kata dia.
Pada 2019, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,6 triliun. Sementara total pendapatan pada 2020 dan 2021 masing-masing tercatat sebesar Rp 2,53 triliun dan 2,6 triliun atau tumbuh tipis secara tahunan.
Dari sisi laba bersih pada 2019 tercatat sebesar 647,9 miliar. Sementara pada 2020 tercatat rugi Rp 138,87 miliar, sebelum membaik pada tahun selanjutnya dengan laba yang berhasil dicatatkan sebesar Rp 170,6 miliar.
Advertisement
Gandeng Kredivo
Diberitakan sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) atau Ramayana sediakan mode pembayaran teranyar berbentuk paylater atau bayar nanti. Layanan ini dihadirkan melalui kerja sama dengan platform kredit digital, Kredivo.
Dengan adanya kerjasama ini, seluruh pengguna Kredivo dapat menggunakan pembayaran Paylater di 101 gerai Ramayana yang tersebar di seluruh Indonesia.
Head of Loyalty Program & Merchant Acquisition Division Ramayana, Alexander A. Tumbel mengatakan, ini merupakan salah satu inovasi perseroan untuk meningkatkan minat belanja offline.
Sebab menurut dia, meski saat ini tren belanja online tinggi, banyak fitur atau layanan yang tidak bisa digantikan dengan online.
"Kami sebagai pemain terdepan di industri ritel Indonesia siap meningkatkan kenyamanan berbelanja pelanggan dengan menyediakan lebih banyak pilihan pembayaran yang inovatif, seperti Paylater. Kami optimis dengan kerja sama kami dengan Kredivo dapat menjadi pendorong tumbuhnya industri ritel di Indonesia,” kata Alex dalam konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana, Kamis (25/8/2022).
VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari memaparkan optimisme Kredivo terhadap kolaborasi tersebut dalam mengoptimalkan momentum pertumbuhan sektor ritel di kota non-metropolitan melalui penggunaan Paylater. Keyakinan itu berkaca dari pengalaman Kredivo melayani kebutuhan lebih dari 6 juta pengguna yang berada di berbagai belahan wilayah di Indonesia.
"Kami percaya akan dampak besar yang bisa kita ciptakan melalui kolaborasi bersama Ramayana. Melalui jaringan kuat Ramayana di seluruh pulau di Indonesia, kami berharap upaya perluasan layanan kredit digital ini dapat mengakselerasi ekonomi daerah, khususnya geliat industri ritel fesyen di kota tier 2 dan 3,” kata dia.
Ramayana Bakal Buyback 360 Juta Saham
Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal lima persen dari modal disetor perseroan. Buyback saham itu maksimal sebanyak-banyaknya 360 juta saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (22/7/2022), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk akan siapkan dana Rp 200 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek, dan biaya lainnya untuk buyback saham.
Buyback saham akan dilakukan melalui BEI setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Agustus 2022. Pelaksanaan buyback saham ini paling lama 18 bulan terhitung sejak tanggal persetujuan RUPSLB.
Adapun perseroan melaksanakan buyback dengan ketentuan POJK Nomor 30 antara lain rencana dilakukan melalui satu anggota bursa. Selain itu, harga penawaran untuk pelaksanaan rencana harus lebih rendah dan sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mempertimbangkan buyback saham seiring perseroan mengalami keuntungan untuk tahun buku 2021 dan direksi perseroan telah berhasil memelihara kecukupan likuiditas sehingga perseroan bermaksud untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan mengembalikan kelebihan arus kas kepada pemegang saham melalui buyback.
“Persetujuan atas rencana akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien,” tulis perseroan.
Perseroan yakin pelaksanaan buyback saham tidak akan mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha perseroan mengingat mempunyai modal kerja dan arus kas yang cukup dan memadai untuk melaksanakan buyback saham.
Advertisement