Black Diamond Recources Bidik Produksi hingga 900 Ribu Ton

PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) juga bidik laba Rp 83 miliar pada 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 07 Sep 2022, 12:50 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2022, 12:50 WIB
Pencatatan saham perdana PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), Rabu, (7/9/2022) (Liputan6.com/Elga N)
Pencatatan saham perdana PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), Rabu, (7/9/2022) (Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) menargetkan produksi dan penjualan tahun ini sekitar 800-900 ribu ton.

"Rencananya antara 800-900 ribu ton. Harapannya itu semua dapat dijual," kata Direktur Utama Black Diamond Resources, Donny Janson Manua kepada media, Rabu (7/8/2022).

Dia menambahkan, target produksi dan penjualan tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya sekitar 300 persen.

"Lebih tinggi dari tahun lalu 3 kali, 260 ribu ton tahun lalu," kata dia.

Selain itu, Black Diamond Resources juga ekspor sebanyak 75 persen ke beberapa negara seperti Vietnam, China dan Bangladesh."Paling besar ke China 40-50 persen," ujar dia.

Perseroan menambahkan, keuntungan tahun lalu mencapai sekitar Rp 27 miliar. Untuk tahun ini laba diperkirakan mencapai Rp 83 miliar.

Sebelumnya, PT Black Diamond Resources Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham COAL pada Rabu, 7 September 2022.

Dalam perdagangan perdana, saham COAL dibuka Rp 135 saham dari harga perdana Rp 100 per saham. Harga saham COAL naik Rp 35 atau 35 persen ke level Rp 135. Pada pukul 09.00 WIB, saham COAL ke posisi Rp 135 per saham.

Saham COAL berada di level tertinggi Rp 135 dan terendah Rp 135 per saham. Total frekuensi perdagangan 21 kali dengan volume perdagangan 2,61 juta lot saham dengan nilai transaksi Rp 352,88 miliar.

PT Black Diamond Resources Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara melalui entitas anak. Pada Rabu, 7 September 2022 Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham COAL.

 

 

 

IPO

Pencatatan saham perdana PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), Rabu, (7/9/2022) (Foto: BEI)
Pencatatan saham perdana PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), Rabu, (7/9/2022) (Foto: BEI)

Perseroan melepas saham ke publik melalui skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 1.250.000.000 saham atas nama atau 20 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

Harga saham perdana yang ditawarkan adalah sebesar Rp100 per saham sehingga Perseroan memperoleh dana hasil penawaran umum sebesar Rp125 miliar.

Seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar Rp 40 miliar untuk disalurkan kepada entitas anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama (DMP) yang akan digunakan untuk keperluan belanja modal DMP dan sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja oleh DMP.

Setelah pelaksanaan penawaran umum, komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi sebesar 42 persen dimiliki oleh Sujaka Lays, 24 persen dimiliki PT Esa Gemilang, Arie Rinaldi 6 persen, PT Alam Tulus Abadi 4 persen, Herry Sen 4 persen dan 20 persen dimiliki masyarakat.

Sementara itu, Perseroan menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek untuk membantu pelaksanaan penawaran umum perdana saham Perseroan.

 

Alami Kelebihan Permintaan

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama masa Penawaran Umum yang berlangsung dari tanggal 1, 2 dan 5 September 2022, Perseroan mencatatkan telah mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sekitar 23,58 kali atas saham yang ditawarkan, yang mana penyebaran pembeli saham tersebar pada 35 provinsi di seluruh Indonesia dan 16 negara di dunia.

Adanya kelebihan permintaan ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor ritel dan non ritel terhadap kondisi Perseroan serta keyakinan atas potensi pertumbuhan Perseroan dimasa mendatang.

Sebagai informasi, PT Black Diamond Resources Tbk yang didirikan pada 27 Maret 2017, saat ini memiliki kegiatan usaha pertambangan batubara melalui entitas anak yang berproduksi di Kalimantan Tengah dengan luas wilayah IUP sebesar 4.883 ha.

Batubara yang dihasilkan oleh Black Diamond adalah batubara dengan kualitas tinggi GAR 5.500, yang memiliki pangsa yang sangat luas untuk ekspor dan domestik. Kegiatan

Black Diamond ini didukung oleh proses yang terintegrasi dari tambang sampai ke stockpile pelabuhan transhipment.

Jadi Pendatang Baru di BEI

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, pasar modal Indonesia kedatangan emiten baru pada perdagangan Rabu, 7 September 2022. PT Black Diamond Resources Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan BEI.

PT Black Diamond Resources Tbk merupakan perusahaan tercatat ke-44 di BEI pada 2022 dengan memakai kode saham COAL. Perseroan mencatatkan saham 6,25 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri sebesar 5 miliar saham dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 1,25 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Harga penawaran saham perdana Rp 100 per saham sehingga perseroan meraup dana Rp 125 miliar dari IPO.

Pemakaian dana hasil IPO antara lain sekitar Rp 40 miliar untuk entitas anak yaitu DMP dan digunakan untuk keperluan belanja modal DMP. Sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain Sujaka Lays sebesar 42 persen, PT Esa Gemilang sebesar 24 persen, Arie Rinaldi sebesar 6 persen, PT Alam Tulus Abadi dan Herry Sen sebesar 4 persen. Sedangkan masyarakat sebesar 20 persen.

Untuk jumlah saham free float perseroan per 6 September 2022 sebesar 1,5 miliar saham atau 24 persen yang terdiri dari jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 1,25 miliar saham atau 20 persen dan jumlah saham yang di lock-up selama 8 bulan sebesar 250 juta saham atau setara 4 persen.

Adapun pemegang saham perseroan antara lain PT Esa Gemilang sebesar 1,5 miliar saham, Arie Rinaldi sebesar 375 juta saham dan Herry Sen sebesar 250 juta saham dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya hingga delapan bulan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya