Begini Perkembangan Papan New Economy di BEI

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan perkembangan persiapan papan new economy.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Sep 2022, 12:21 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2022, 12:21 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) masih proses pengembangan papan khusus new economy untuk akomodasi perusahaan yang termasuk dalam new economy. Rencananya papan new economy tersebut diluncurkan pada kuartal III 2022, lalu bagaimana perkembangannya?

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, saat ini Bursa dalam tahap pengembangan peraturan dan sistem untuk penerapan New Economy.

"Untuk rencana penerapannya, sesuai dengan hasil koordinasi dengan OJK dan SRO lain, maka project di jadwalkan selesai pada semester II tahun 2022 ini,” ujar dia kepada wartawan, ditulis Sabtu (24/9/2022).

Adapun penerapan papan new economy ini kemungkinan diluncurkan pada November 2022. “Terkait dengan daftar perusahaan yang akan masuk ke papan new economy, akan diassess kemudian, mengikuti jadwal pindah papan yaitu pada November 2022,” kata dia.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menambah papan khusus untuk akomodasi perusahaan yang termasuk dalam new economy. Rencananya, papan new economy tersebut diluncurkan pada Agustus 2022.

Kepala Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat BEI, Saptono Adi Junarso menerangkan, papan tersebut kemungkinan akan sepi. Hal itu mengingat belum banyak perusahaan new economy yang listing di bursa.

"Akan ada papan baru di sekitar Agustus terkait new economy," ujar Sapto dalam edukasi wartawan pasar modal, Kamis, 3 Februari 2022.

Sebagai pembeda dari perusahaan old economy atau sektor lain, Sapto menuturkan emiten yang masuk papan ini harus mengadopsi teknologi sebagai dasar bisnis dan memberikan manfaat yang luas.

 

Upaya Perlindungan Investor

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di sisi lain, pengembangan papan ini merupakan bagian dari upaya perlindungan investor, mengingat emiten dalam papan ini memiliki catatan khusus dari sisi keuangannya.

OJK telah Peraturan OJK No. 22/POJK.04/2021 tentang Saham Hak Suara Multipel (SHSM) atau Multiple Voting Share (MVS) beserta notasi khusus SHSM. Penerbitan baleid tersebut termasuk sebagai upaya untuk akomodasi startup melantai di bursa.

Sesuai namanya, startup dinilai sebagai perusahaan yang masih merintis. Sehingga meski mencatatkan pertumbuhan kinerja atau pendapatan, namun belum tentu catatkan laba. Startup umumnya kaan lebih dulu mengalokasikan pendapatan untuk menciptakan ekosistem.

Sehubungan dengan itu, Kepala Unit Pengembangan Startup dan SME BEI, Aditya Nugraha atau akrab disapa Anug menuturkan, emiten yang menerapkan SHSM akan mendapatkan notasi khusus. Saat ini, notasi khusus untuk perusahaan dengan saham MVS adalah ’N’.

Setelah papan new economy sudah diluncurkan, maka perusahaan dengan saham MVS yang berpindah pada papan tersebut akan disematkan notasi ‘K’.

Sementara untuk saham dalam papan new economy tetapi tidak memiliki saham MWS akan dikenakan notasi ‘I’.

"Kalau sebelum Agustu ada saham MVS, maka kami kenakan notasi N. Kemudian kalau sudah ada papan new ada notasi K dan I,” kata Anug.

 

Rampung Kuartal III 2022

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan penerapan papan ekonomi baru dapat selesai kuartal III 2022. BEI sedang siapkan aturan untuk akomodasi saham-saham yang masuk dalam papan ekonomi baru yang akan dihuni saham-saham dengan kriteria atau karakteristik tertentu.

“Saat ini bursa dalam tahap pengembangan peraturan dan sistem untuk penerapan papan ekonomi baru. Untuk rencana penerapannya, sesuai dengan hasil koordinasi SRO. Proyek dijadwalkan selesai kuartal III 2022,” ujar Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna, kepada wartawan, ditulis Jumat (19/8/2022).

Sebelumnya, Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, peraturan mengenai papan ekonomi saat ini masih dalam bentuk draft Peraturan Bursa Nomor I-Y tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham di Papan Ekonomi Baru yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

"Saat ini masih dalam tahapan Rule Making Rule dengan pelaku pasar,” kata Nyoman kepada awak media, ditulis Jumat, 3 Juni 2022.

Dalam rancangan peraturan tersebut, papan ekonomi baru berlaku bagi calon perusahaan tercatat yang memenuhi karakteristik tertentu dengan kriteria. Di antaranya yang pertama, memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi.

"Terkait penentuan besaran nilai atau persentase dari aspek pertumbuhan pendapatan yang tinggi, bursa berencana untuk  mengatur lebih lanjut dalam aturan turunan atau dalam bentuk kebijakan dari peraturan yang bersangkutan," ujar Nyoman.

Kriteria kedua, yakni menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi produk atau jasa yang meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi serta memiliki kemanfaatan sosial yang luas. Ketiga, perusahaan masuk ke dalam bidang usaha yang sedang berkembang yang ditetapkan lebih lanjut melalui Surat Edaran Bursa.

BEI Bikin Papan Baru untuk Sektor New Economy

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetujui agenda tunggal, yakni pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2022.

Dalam RKAT tersebut, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi membeberkan sejumlah inisiatif yang akan dieksekusi Bursa pada 2022.

"Jadi di dalam RKAT tahun depan, kami memang merencanakan tidak kurang 42 rencana kerja yang kita canangkan sebagai rencana kerja unggulan untuk Bursa Efek Indonesia selama 2022," ungkap Hasan dalam konferensi pers RUPSLB BEI, Rabu, 27 Oktober 2021.

Ia menguraikan, sembilan di antaranya merupakan rencana kerja yang dikelompokkan sebagai rencana kerja atau inisiatif strategis. Rinciannya antara lain, pertama, BEI akan kembali menyempurnakan terhadap SPPA (sistem penyelenggara pasar alternatif).

"Alhamdulillah sejak 2019 yang lalu kita luncurkan, 2020 itu ternyata terus baik. Bahkan per hari ini kita sudah mencatat rata-rata transaksi itu sudah di atas Rp 1- 2 triliun per harinya," ungkap Hasan.

Kedua, yaitu XBRL enhancement dan taksonomi maintenance. BEI kembali akan meningkatkan kemampuannya untuk mengadopsi standar XBRL yang sekarang sudah diimplementasikan.

"Yang ketiga, inisiatif baru,”  celetuk Hasan.

"Kita sudah mulai melakukan inisiatif untuk pengembangan carbon trading, perdagangan nilai emisi karbon,” ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya