Bursa AS Melemah, Indeks S&P 500 dan Dow Kompak Tergelincir

Indeks S&P 500 sekarang berada 24,3 persen di bawah rekor yang ditetapkan pada Januari.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Sep 2022, 07:24 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2022, 07:19 WIB
Wallstreet 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Wallstreet 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Amerika Serikat (AS) merosot. Terpantau indeks S&P 500 jatuh setelah menetapkan level terendah baru di 2022.

Indeks pasar turun ke level 3.623,29 selama sesi yang menembus di bawah terendah intraday dari sebelumnya di level 3,636 yang ditetapkan pada pertengahan Juni. Kemudian ditutup turun 0,21 persen menjadi 3.647,29.

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 125,82 poin, atau 0,43 persen menjadi 29.134,99 — menyerahkan kenaikan hampir 400 poin pada hari sebelumnya. Nasdaq Composite naik 0,25 persen menjadi 10.829,50.

Indeks S&P 500 sekarang berada 24,3 persen di bawah rekor yang ditetapkan pada Januari. Sedangkan Dow 21,2 persen di bawah posisi tertinggi sepanjang masa. Nasdaq telah jatuh lebih dari 33 persen sejak mencapai rekor pada November.

Sementara imbal hasil Treasury 10-tahun terus naik ke level yang tidak terlihat dalam setidaknya satu dekade. Imbal hasil Treasury 10-tahun melampaui 3,9 persen karena terus naik menuju 4 persen.

"Fakta bahwa kami kehilangan dukungan di level 3.900, 3.800 dan tentu saja langsung menuju ke posisi terendah Juni memberi tahu jika risk-off tidak banyak berubah selama enam minggu terakhir," kata Kepala Pasar dan ahli strategi di B. Riley Financial, Art Hogan, melansir CNN.

"Kami masih khawatir The Fed akan berlebihan dan mendorong ekonomi ke dalam resesi," tambah Hogan.

 

Awalnya Dapat Dorongan

Wallstreet 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Wallstreet 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Pasar saham awalnya mendapat dorongan setelah Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans mengisyaratkan beberapa kekhawatiran tentang bank sentral menaikkan suku terlalu cepat untuk melawan inflasi.

Komentarnya kontras dengan beberapa pejabat Fed yang baru-baru ini menyatakan tidak ragu-ragu untuk mendukung sikap keras bank sentral terhadap kenaikan harga.

Pergerakan itu terjadi setelah kerugian lima hari berturut-turut untuk saham, dengan S&P 500 ditutup pada level terendah sejak 2020.

Dow turun lebih dari 300 poin pada hari Senin, menempatkannya di pasar bearish setelah jatuh lebih dari 20 persen di bawah rekor tertinggi. Rata-rata 30 saham lain juga membukukan level penutupan terendah sejak akhir 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya