Bayan Resources Mau Stock Split 1:10, Investor Dapat Jajal Strategi Ini

Bayan Resources akan meminta persetujuan pemegang saham untuk stock split dalam RUPSLB pada 17 November 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Okt 2022, 14:37 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 14:37 WIB
Pertambangan  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg
Pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg

Liputan6.com, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1 banding 10 (1:10). Artinya, setiap 1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 10 saham baru.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai, aksi ini dapat menjadi katalis positif bagi Bayan Resources.

"Ini menjadi sentimen positif untuk BYAN, karena akibat dari stock split ini saham BYAN menjadi liquid untuk diperdagangkan, karena terjangkau oleh investor ritel,” kata Andika kepada Liputan6.com, Rabu (12/10/2022).

Informasi saja, sebelum jumlah saham perseroan sebelum stock split yakni sebesar 3.333.333.500 lembar dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Setelah stock split, jumlah saham perseroan akan menjadi sebesar 33.333.335.000 saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Pada perdagangan sesi I, Rabu 12 Oktober 2022, saham BYAN ditutup menguat 2.700 poin atau 3,93 persen pada posisi 71.475. Saham BYAN dibuka pada posisi 68.800 dan bergerak pada rentang 68.800—80.000. Andika mencermati, harga saham BYAN berpeluang naik menjelang cumdate, akan tetapi biasanya setelah cumdate akan terjadi penurunan harga.

“Baiknya para pelaku pasar melakukan aksi trading jangka pendek di BYAN. Buy on weakness dengan area support 68.975 dengan target penguatan pada 75.000,” imbuh Andika.

Untuk melakukan aksi korporasi ini, Bayan Resources akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 November 2022. Adapun pelaksanaan stock split ini kemungkinan terealisasi pada Desember 2022.

Perseroan akan mengajukan permohonan pencatatan penambahan saham ke BEI pada November 2022, dan jadwal perdagangan saham baru dengan nilai nominal baru pada Desember 2022.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bayan Resources Bakal Stock Split

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 11 Oktober 2022, ditulis Rabu (12/10/2022), PT Bayan Resources Tbk melakukan stock split untuk meningkatkan likuiditas saham perseroan.

Perseroan akan melaksanakan stock split dengan rasio 1:10 atau satu saham lama akan menjadi 10 saham baru.Sebelum stock split, jumlah saham perseroan sebesar 3.333.333.500 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Setelah stock split, jumlah saham perseroan akan menjadi sebesar 33.333.335.000 saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

"Perseroan telah menerima persetujuan prinsip dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 September 2022, yang pada prinsipnya BEI mendukung rencana perseroan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham," tulis perseroan.

Perseroan melakukan stock split ini untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di bursa dengan harga saham lebih terjangkau oleh investor terutama investor ritel, sehingga diharapkan dapat dongkrak jumlah pemegang saham perseroan.

Selain itu, untuk memperbanyak jumlah saham yang beredar dan memberikan kesempatan lebih luas bagi investor untuk investasi saham perseroan.

Untuk melakukan aksi korporasi ini, Bayan Resources akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 November 2022.Adapun pelaksanaan stock split ini kemungkinan terealisasi pada Desember 2022.

Perseroan akan mengajukan permohonan pencatatan penambahan saham ke BEI pada November 2022, dan jadwal perdagangan saham baru dengan nilai nominal baru pada Desember 2022.


Pertimbangan Stock Split

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun perseroan mencatatkan saham di BEI pada 12 Agustus 2008 dengan harga penawaran saham perdana Rp 5.800 per saham. Saat ini, jumlah saham perseroan tercatat di BEI sebanyak 3.333.333.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Dengan pertimbangan transaksi perdagangan saham perseroan sejak awal tahun hingga 20 September 2022, volume perdagangan sebanyak 216.429.082 saham dan dengan nilai transaksi Rp 1,99 triliun. Harga saham perseroan pada Selasa, 20 September 2022 mencapai Rp 65.225 per saham.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan pertimbangkan gelar stock split.Pada penutupan perdagangan Selasa, 11 Oktober 2022, saham BYAN naik 0,73 persen ke posisi Rp 68.775 per saham. Saham BYAN dibuka melemah 75 poin ke posisi Rp 68.200 per saham. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 68.800 dan terendah Rp 67.925 per saham. Total frekuensi perdagangan 105 kali dengan volume perdagangan 368 saham. Nilai transaksi Rp 2,6 miliar.

 


Orang Terkaya RI Low Tuck Kwong Lepas Saham BYAN Rp 45,3 Miliar

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato’ Dr Low Tuck Kwong kembali melepas sejumlah saham BYAN.

Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/10/2022), Low Tuck Kwong menjual 1.513.200 saham BYAN dengan harga penjualan Rp 30.000 per saham pada 3-7 Oktober 2022. Dengan demikian, nilai transaksi penjualan saham itu Rp 45,3 miliar.

“Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis Low Tuck Kwong dalam keterbukaan informasi BEI.

Dengan transaksi penjualan saham itu, Low Tuck Kwong memiliki 2.031.643.787 saham atau setara 60,95 persen. Sebelumnya, ia memiliki 2.033.156.987 saham atau 60,99 persen saham BYAN.

Pada penutupan perdagangan Senin, 10 Oktober 2022, saham BYAN menguat 0,85 persen ke posisi Rp 68.275 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan di posisi Rp 67.700 per saham. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 68.400 dan terendah Rp 67.675 saham. Total frekuensi perdagangan 133 kali dengan volume perdagangan 273 saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Berdasarkan data RTI, pemegang saham Bayan Resources per 30 September 2022 antara lain Dato Dr Low Tuck Kwong sebesar 61 persen, PT Sumber Suryadana Prima sebesar 10 persen, dan masyarakat sebesar 29 persen.

Berdasarkan data Forbes, Low Tuck Kwong memiliki kekayaan senilai USD 8,9 miliar per 10 Oktober 2022. Ia berada di peringkat 18 dari 50 orang terkaya di Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya