Produsen Air Minum Cleo Optimistis Penjualan Tembus Rp 1 Triliun pada Kuartal III 2022

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) membangun tiga pabrik baru, masing-masing terletak di Balikpapan, Palangkaraya, dan Palembang pada 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Okt 2022, 17:39 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2022, 17:15 WIB
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) optimistis penjualan pada kuartal III 2022 akan melampaui Rp 1 triliun. Keyakinan itu sejalan dengan gencarnya pembangunan pabrik baru dan pengembangan jaringan distribusi yang dilakukan perusahaan setiap tahun.

Bersamaan dengan itu, kapabilitas SDM yang dimiliki perseroan juga turut mengumbang pada kinerja CLEO. Sebagai gambaran, Wakil Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk Melisa Patricia membeberkan, sejak 2017 hingga 2021 CAGR (Compound Annual Growth Rate) net profit CLEO tumbuh 29 persen. 

“Melihat tim manajemen di CLEO yang sudah solid, kami optimis tiap tahun bisa tumbuh double digit,” kata Wakil Direktur Utama CLEO, Melisa Patricia dalam keterangan resmi, Sabtu (15/10/2022).

Perseroan tahun ini membangun tiga pabrik baru, masing-masing terletak di Balikpapan, Palangkaraya, dan Palembang. Sementara untuk jaringan distribusi, dalam setahun simpul jaringan distribusi perseroan telah tumbuh 53 persen yoy, dari 173 simpul jaringan distribusi pada Agustus 2021 menjadi 264 simpul jaringan distribusi pada Agustus 2022.

“Pembangunan pabrik-pabrik baru yang tersebar di berbagai kota di Indonesia serta pengembangan jaringan distribusi yang kuat tersebut diperlukan untuk mengurangi biaya transportasi, karena karakter air minum yang berat dan memakan tempat,” ujar Melisa.

Pada kuartal III 2021 produsen air minum Cleo ini mencatatkan penjualan senilai Rp 802,94 miliar atau naik 11,55 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hingga akhir tahun lalu, perseroan berhasil membukukan kenaikan penjualan 13,46 persen menjadi Rp 1,1 triliun dari Rp 972,63 miliar pada 2020. Sementara untuk tahun ini, perseroan menargetkan penjualan tumbuh 30 persen

Wadirut Sariguna Primatirta Beli 269,65 Juta Saham CLEO

Ilustrasi pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)  (Dok: Sariguna Primatirta)
Ilustrasi pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (Dok: Sariguna Primatirta)

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama (Wadirut) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) Melisa Patricia melalui PT Mulia Prima Tunggal membeli saham CLEO pada 19 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (25/9/2022). Melisa membeli 269.650.000 saham dengan harga Rp 450 per saham. Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham CLEO tersebut sekitar Rp 121,34 miliar.

“Tujuan transaksi investasi, status kepemilikan tidak langsung,” tulis Melissa dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun kepemilikan dalam transaksi pembelian saham ini melalui PT Mulia Prima Tunggal. PT Mulia Prima Tunggal dimiliki oleh Melisa Patricia sebesar 99,96 persen.

Setelah transaksi pembelian saham CLEO tersebut, kepemilikan langsung 52.000.000 lembar saham atau setara 0,43 persen, kepemilikan tidak langsung sebesar 310.000.000 lembar saham atau setara 2,58 persen. Jumlah kepemilikan menjadi 362.000.000 lembar saham CLEO.

Sebelum transaksi, kepemilikan langsung 52.000.000 lembar saham atau 0,43 persen, kepemilikan tidak langsung sebesar 40.350.000 lembar saham atau 0,34 persen dan jumlah kepemilikan 92.350.000 lembar saham atau 0,77 persen.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 23 September 2022, saham CLEO naik 0,40 persen ke posisi Rp 500 per saham. Saham CLEO dibuka stagnan Rp 498 per saham. Saham Sariguna Primatirta berada di level tertinggi Rp 520 dan terendah Rp 500 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.809 kali dengan volume perdagangan 324.914 saham. Nilai transaksi Rp 16,4 miliar.

Sariguna Primatirta Mulai Pasang PLTS Atap di Pabrik Terbesar Pandaan

Pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)
Pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Sebelumnya, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK) berkomitmen mendukung program ketahanan energi pemerintah yaitu mempercepat pencapaian target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia sebesar 23 persen pada 2025 dan mencapai net zero carbon emission pada 2060. 

Selain menjadi strategi ramah lingkungan di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), hal ini juga sesuai dengan komitmen aktif Sariguna Primatirta dalam pemanfaatan energi bersih dan berkelanjutan yang dapat menjaga kelestarian lingkungan sejalan dengan nilai sustainability pada aspek environmental, social dan governance (ESG) di seluruh unit bisnis.

"Saat ini, Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) telah memasuki tahun kelima. Dengan turut serta dalam penandatanganan deklarasi GNSSA ini, Perseroan menunjukkan komitmennya secara sungguh-sungguh melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang terhubung dengan jaringan PLN melalui sistem on-grid di delapan pabrik Perseroan yang tersebar dari Jawa Barat hingga Jawa Timur,” ujar  Corporate Secretary,  Lukas Setio Wongso Wong, dikutip dari keterangan resmi, ditulis Jumat (16/9/2022).

Langkah perseroan dimulai dengan pemasangan PLTS Atap di pabrik terbesar di Pandaan, yang kemudian disusul oleh tujuh pabrik lainnya yaitu di Kediri, Mojokerto, Bojonegoro, Kudus, Cirebon, Gunung Sindur, dan Citeureup.

Selanjutnya

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

"Seluruh PLTS Atap tersebut diharapkan sudah dapat dioperasikan di akhir 2022. Tidak berhenti di situ saja, komitmen manajemen PT Sariguna Primatirta Tbk terhadap EBT masih berlanjut dengan rencana pembangunan PLTS Atap di tahun-tahun berikutnya,” tulis Perseroan.

Selain merupakan salah satu cara ideal dalam upaya untuk meningkatkan bauran EBT, mengingat karena letak geografis Indonesia yang sangat mendukung, bagi Perseroan pemanfaatan PLTS juga membantu peningkatan efisiensi energi yang bermuara pada penurunan biaya operasional. 

Sementara itu, potensi bauran energi terbarukan Perseroan dari penggunaan PLTS tersebut mencapai 10 persen dari total pemakaian energi listrik yang ada setiap tahun. 

Pemanfaatan PLTS tersebut juga berpotensi mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 4.022-ton CO2 per tahun.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya