Liputan6.com, Jakarta - Peluang kenaikan masih terbuka bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (1/11/2022). Hal ini bisa terjadi di tengah kondisi indikator bullish & di atas 5 day MA.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar menuturkan, IHSG berada dalam trend bullish selama di atas 6.995. Indikator MACD bullish, stochastic overbought di atas support 7.017, candle higher high.
Baca Juga
Jika bisa di tutup harian di atas 6.980, IHSG masih berpeluang rebound dengan target 7.091 , 7.135, 7.250. Jika gagal, IHSG rawan menuju 6.958, 6.902.
Advertisement
"Resistance pada perdagangan hari ini (1/11) berada di 7.113, 7.135, 7.167, 7.217 dengan support 7.062, 7.016, 6.958, 6.917. Perkiraan range pada perdagangan Se;asa (1/11) di rentang 7.030 - 7.140,” tulis Andri dalam riset, Selasa, 1 November 2022.
IHSG berhasil menguat 0,61 persen ke level 7.098,890 pada perdagangan Senin, 31 Oktober 2022. Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menyebutkan, bursa regional Asia Pasifikt mengalami penguatan mengikuti pergerakan bursa AS pada Jumat malam sebelumnya.
Indeks Nikkei menguat signifikan sebesar 1,78 persen, sementara Hang Seng dan SSE Composite Index melemah cukup signifikan. Hong Kong mencatat kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen year-on-year (YoY) pada kuartal ketiga 2022, jauh di bawah ekspektasi.
Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,39 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 0,75 persen. Bahkan indeks Nasdaq melemah lebih dalam sebesar 1,03 persen.
Investor bersiap terhadap pertemuan The Fed yang akan dilaksanakan minggu ini. Lembaga tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis points (bps) pada Rabu.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut merupakan rekomendasi saham dari BNI Sekuritas untuk Selasa (1/11/2022):
1.Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Resistance : Rp 10.650, Rp 10.775, Rp 10.975, Rp 11.225.
Support: Rp 10.500, Rp 10.250, Rp 10.050, Rp 9.925.
Rekomendasi: BUY Rp 10.475- Rp 10.550, target Rp 10.775 Rp 10.950. Stop loss di bawah Rp 10.050
2.PT United Tractors Tbk (UNTR)
Resistance : Rp 32.750, Rp 33.725, Rp 34.100, Rp 35.200.
Support: Rp 32.150, Rp 31.400 , Rp 30.500, Rp 29.675.
Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp 32.400 target Rp 33.700, Rp 34.100. Stop loss di bawah Rp 31.400.
3.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Resistance : Rp 4.010, Rp 4.060, Rp 4.120, Rp 4.200.
Support: Rp 3.940, Rp 3.890, Rp 3.820, Rp 3.740.
Rekomendasi: TRADING BUY target Rp 4.060, Rp 4.100. Stop loss di bawah Rp 3.890.
4.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
Resisance : Rp 2.850, Rp 2.890, Rp 2.960, Rp 3.050.
Support: Rp 2.790, Rp 2.750, Rp 2.680, Rp 2.540.
Rekomendasi: AKUMULASI BUY target Rp 2.850, Rp 2.900. Stop loss di bawah Rp 2.700.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 31 Oktober 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Senin, (31/10/2022). Mayoritas sektor saham menguat yang dipimpin sektor saham energi.
Mengutip data RTI, IHSG melambung 0,61 persen ke posisi 7.098,89. Indeks LQ45 bertambah 0,44 persen ke posisi 1.014,11. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.113,11 dan terendah 7.065,40. Sebanyak 302 saham menguat sehingga angkat IHSG. 220 saham melemah dan 185 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.245.089 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.542.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sementara itu, indeks sektor saham IDXindustry melemah 0,90 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,22 persen, indeks sektor saham IDXhealth merosot 0,61 persen dan indeks sektor saham IDXtechno tergelincir 0,68 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy menguat 2,17 persen, indeks sektor saham IDXbasic menanjak 1,66 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,48 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXfinance menanjak 0,85 persen, indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,38 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 0,71 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi melesat 1,94 persen.
Bursa Saham Asia pada 31 Oktober 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin, 31 Oktober 2022. Penguatan bursa saham Asia ini terjadi di tengah data aktivitas pabrik China meleset dari perkiraan. Selain itu, bursa saham Asia juga menanti data bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve pekan ini.
Indeks Hang Seng melemah 1,18 persen. Indeks Shanghai melemah 0,77 persen ke posisi 2.893,48. Indeks Shenzhen merosot ke posisi 10.397,04. Indeks Nikkei 225 menguat 1,78 persen ke posisi 27.587,46. Level tersebut tertinggi sejak 20 September 2022.
Di Australia, indeks ASX 200 menanjak 1,15 persen ke posisi 6.863,5. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,36 persen.
Biro Statisik Nasional China rilis data indeks manajer pembelian dengan data manufaktur berada di posisi 49,2. Pada akhir pekan ini, the Fed akan gelar pertemuan dan mengumumkan keputusan suku bunga. Sejumlah negara juga akan rilis data inflasi pekan ini.
Advertisement