Adi Sarana Armada Lirik Bisnis Cold Chain, Suntik Dana Rp 9,9 Miliar

Ekspansi ke bidang cold chain ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk terus mengembangkan model bisnis end to end logistic dari ASSA Group.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Nov 2022, 19:07 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 19:07 WIB
Ilustrasi PT Adi Sarana Armada Tbk/ASSA (Dok: PT Adi Sarana Armada Tbk)
Ilustrasi PT Adi Sarana Armada Tbk/ASSA (Dok: PT Adi Sarana Armada Tbk)

Liputan6.com, Jakarta PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyuntikkan dana Rp 9,99 miliar ke anak perusahaan PT Adi Sarana Investindo (ASI). Suntikan ini bertujuan memperkuat lini logistik dengan memberikan layanan integrated cold chain solutions kepada pelanggan.

Peningkatan modal yang merupakan transaksi afiliasi tersebut tidak memiliki benturan kepentingan, sehingga tidak memerlukan persetujuan pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur di dalam POJK 42 Tahun 2020.

Direktur Utama PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto menjelaskan, ekspansi ke bidang cold chain ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk terus mengembangkan model bisnis end to end logistic dari ASSA Group.

Melalui tambahan layanan cold chain ini, ASSA Group berharap dapat semakin memenuhi berbagai bentuk kebutuhan jasa pengiriman dari pelanggan.

”Kita berharap, ke depannya ASSA akan semakin dapat memenuhi segala bentuk kebutuhan masyarakat akan berbagai bentuk jasa pengiriman, dimana kita meyakini ke depannya kebutuhan cold chain solution akan semakin bertumbuh,” kata Prodjo dalam keterangan resmi, Senin (7/11/2022).

Informasi saja, cold chain atau rantai dingin adalah sebutan untuk rantai pasok (supply chain) yang menjaga suhu barang agar tetap rendah. Mulai dari produksi, penyimpanan, distribusi, dan logistik terkait untuk menjaga kualitas produk tertentu. Seperti produk pertanian segar, makanan laut, makanan beku, film fotografi, bahan-bahan kimia, dan produk farmasi.

 

Kinerja ASSA

Sistem Robotic Anteraja Tingkatkan Kinerja Penyortiran Logistik
PT Tri Adi Bersama (Anteraja), perusahaan rintisan (startup) logistik yang merupakan anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), memperkenalkan sistem penyortiran otomatis pertama di Industri Logistik Indonesia yang menggunakan robot. (Liputan6.com/HO/Eko)

Pada Januari-September, perseroan membukukan laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 123,57 miliar. Laba itu naik 41 persen dari Rp 87,74 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Melalui tiga pilar bisnis utama miliknya, yaitu bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, Jasa Logistik car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan Online-to-Offline used car dealers-Caroline), serta end-to-end logistic (logistik dan kurir ekspress Antareja), perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,63 triliun. Naik 33 persen dari Rp 3,48 triliun pada periode yang sama pada 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya