Wika Rampungkan Proyek Revitalisasi Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai

Wijaya Karya bekerja sama dengan para arsitek dan Seniman Bali untuk Proyek Revitalisasi Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Nov 2022, 18:09 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2022, 18:08 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dok AP I
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dok AP I

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Proyek Revitalisasi Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) pada Rabu, 9 November 2022.

Presiden Jokowi meresmikan sejumlah proyek pada Rabu sore, 9 November 2022 antara lain gedung VVIP Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Kemudian Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan, dan Pelabuhan Bias Munjul Nusa Ceningan, Bali.

Pada proyek revitalisasi terminal bandara, Wijaya Karya revitalisasi pada bangunan VVIP, bangunan pos jaga, bangunan ground water tank dan ruang pompa, pagar keliling dan gerbang, penataan lanskap, area drop off, area drop on, serta relokasi instalasi Mekanikal Elektrikal Plumbing (MEP).

Pengerjaan revitalisasi ini pun mengusung konsep kolonial dengan campuran desain modern Bali yang di dominasi warna putih.

Wijaya Karya bekerja sama dengan para arsitek dan Seniman Bali untuk memadukan desain kerajinan khas Bali pada bagian interior bangunan, seperti adanya lukisan kamasan dan ukiran astalla padma bhuana pada bagian plafon utama, ukiran Bali utara dan juga Singa Ambara Raja pada pintu masuk utara (Gumendung) serta Patung Garuda Airlangga yang ditempatkan di sebelah Utara Bangunan Gedung VVIP.

Mengutip keterangan tertulis perseroan, dikutip Sabtu, (12/11/2022), keberhasilan Wijaya Karya dalam mengerjakan proyek revitalisasi ini kemudian mendapatkan apresiasi dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Proyek ini menurut dia membuktikan karya insan Wijaya Karya yang berkualitas, rapih, dan artistik.

"Oleh sebab itu, WIKA harus mempertahankan dan meningkatkan yang lebih lagi kinerja serta kualitasnya," tutur Basuki Hadimuljono.

Apresiasi juga disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, karena wajah baru Terminal VVIP saat ini sudah mencerminkan kearifan lokal.

"Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengerjaan revitalisasi Gedung Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, sehingga secara bersama-sama kita bisa menyaksikan langsung keindahan Gedung Terminal yang didesain khusus khas Bali dengan aksen serba putih yang memberikan kesan bersih dan elegan," kata Budi Karya Sumadi.

 

 

Proyek Wijaya Karya

Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Sementara itu, Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menuturkan, keberhasilan Wijaya Karya merupakan jawaban terhadap kepercayaan yang diberikan kepada Perseroan untuk mengerjakan proyek-proyek pendukung G20. Terlebih lagi, WIKA juga telah menyelesaikan proyek revitalisasi Terminal VVIP Ngurah Rai.

"Kualitas yang terlihat dari revitalisasi Terminal VVIP I Gusti Ngurah Rai juga membuktikan bahwa WIKA punya kapasitas yang unggul dalam membangun proyek-proyek sektor bangunan gedung yang dipakai untuk event bertaraf internasional," tutur Agung.

Wijaya Karya saat ini mengerjakan proyek infrastruktur pendukung G20 lainnya yaitu Preservasi Jalan di Bali dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Labuan Bajo, NTT

Adapun peresmian revitalisasi bandara disaksikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Andika Perkasa, Gubernur Bali I Wayan Koster, serta Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito.

Garap Proyek Pengembangan Bandara Internasional Batam Rp 2,18 Triliun

Bandara Hang Nadim
Bandara Hang Nadim Batam. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan menggarap proyek pengembangan Bandara Internasional Batam (BIB) dengan nilai kontrak Rp 2,18 triliun. 

Proyek tersebut resmi dimulai dengan diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh PT Bandara Internasional Batam (BIB) dengan menunjuk Wijaya Karya sebagai kontraktor pelaksana. 

Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito menjelaskan, keterlibatan perusahaan sebagai investor dan kontraktor pelaksana pada pengembangan Bandar Udara Internasional Batam menjadi sebuah langkah maju dalam penguatan bisnis WIKA pada sektor konstruksi kebandarudaraan.

Dia juga menyampaikan apresiasinya sejalan dengan dipercayanya perseroan sebagai kontraktor pelaksana proyek pengembangan Bandara Hang Nadim. 

"Berbekal pengalaman panjang, juga portofolio di bidang konstruksi bandar udara, baik di dalam negeri maupun luar negeri, WIKA siap untuk menjawab kepercayaan untuk menyelesaikan Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Batam sesuai dengan target mutu dan waktu yang telah kita sepakati bersama," kata Agung Budi dalam keterangan resminya, Kamis (3/11/2022).

 

Pengembangan Bandara

Bandara Hang Nadim Batam. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)
Bandara Hang Nadim Batam. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Sementara itu, pengembangan Bandar Udara Internasional meliputi lingkup Pemugaran Terminal 1, Pembangunan Terminal 2, Perluasan Apron, serta pengembangan beberapa fasilitas air side dan land side. Pekerjaan ini akan berlangsung selama 36 bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,18 triliun.

Direktur Utama BIB, Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, pihaknya  berharap hasil pekerjaan rancang bangun dapat mewujudkan harapan para stakeholder atas rancangan yang merepresentasikan ciri khas Batam.

"Sejalan dengan SPMK yang diterbitkan, PT Bandara Internasional Batam sebagai perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation dan PT Wijaya Karya (Persero) berharap hasil pekerjaan rancang bangun dapat mewujudkan harapan para stakeholder atas design yang merepresentasikan ciri khas Batam,” kata Pikri Ilham.

Hal tersebut dirancang dengan ciri khas Batam karena Bandara Internasional Hang Nadim dipersiapkan untuk melayani penerbangan langsung ke Asia serta ke wilayah lain di Indonesia yang belum terhubung dengan Batam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya