Liputan6.com, Jakarta - PT Avia Avian Tbk (AVIA) sukses merajai industri produsen cat di dalam negeri. Tak puas sampai di situ, emiten cat milik keluarga Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko itu bahkan siap bersaing di kancah global.
"Ini merupakan perjuangan bagaimana Avian bisa ekspansi ke negara-negara tetangga. Sehingga mereka (produk luar negeri) tidak hanya menyaingi kami di Indonesia,” kata Hermanto dikutip Jumat (25/11/2022).
Baca Juga
Avian sejak 2013 direncanakan untuk menjadi perusahaan publik, dan baru terlaksana pada 2021. Hermanto sempat menemui kendala saat harus meyakinkan keluarga besar terkait rencananya untuk membawa Avian debut di pasar modal.
Advertisement
Hingga pada 2016 ia mendapat persetujuan keluarga besar untuk IPO. Bukannya langsung melantai, Hermanto sempat kebingungan lantaran ia mengaku tak cukup paham mengenai perusahaan publik.
Dengan berbagai pertimbangan, ia akhirnya menunda IPO Avian dan memilih melakukan ‘uji coba’ IPO pada perusahaannya yang lain. Kesabaran dan keuletan Hermanto berbuah manis. Pada 2021, PT Avia Avian Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham AVIA. Ia mengaku sangat gembira dan lega karena akhirnya bisa mengantarkan Avian IPO.
Menurut dia, IPO menjadi langkah awal perusahaan tumbuh semakin besar di masa mendatang bersama seluruh shareholder.
"Bagi kami, bisa menjadi perusahaan terbuka itu adalah impian, agar perusahaan terus tumbuh dan berkembang dan bersama shareholder yang jadi bagian dari kami. Sehingga Avian tidak hanya besar secara nasional, tapi juga bisa jadi perusahaan global,” imbuh dia.
Produsen Cat Avian Tebar Dividen Interim Rp 10 per Saham, Cek Jadwalnya
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) akan membagikan dividen interim tunai 2022 sebesar Rp 10 per saham. Total pembagian dividen interim itu setara Rp 619 miliar.
Keputusan pembagian dividen interim itu telah mendapatkan persetujuan dewan komisaris kepada pemegang saham yang tercatat Rabu, 30 November 2022. Keputusan pembagian dividen interim itu selaras dengan fundamental keuangan dan operasional Avia Avian yang solid berdasarkan laporan keuangan hingga September 2022.
Perseroan menyampaikan laba bersih sebesar Rp 1,08 triliun hingga kuartal III 2022. Selain itu, pada 30 September 2022, Avia Avian memiliki tingkat permodalan yang kuat dengan total ekuitas Rp 9,69 triliun serta dengan tingkat rasio likuiditas yang tercatat sangat kuat pada 869 persen. Demikian mengutip dari keterangan tertulis yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (18/11/2022).
Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, Avia Avian mencatat total pendapatan yang mencapai Rp 4,9 triliun hingga September 2022 dengan margin laba kotor dan EBITDA yang kuat masing-masing berada pada tingkat 40 persen dan 25,8 persen. Kinerja positif ini didukung oleh inovasi produk serta pengembangan saluran distribusi berkelanjutan yang dilakukan Avia Avian.
Selain itu, perseroan menyatakan pembagian dividen interim tunai tersebut juga selaras dengan kebijakan dividen Avia Avian untuk memberikan dividen payout rasio minimal 50 persen dari laba bersih Avia Avian, dengan tetap mempertimbangkan berbagai faktor di antaranya kebutuhan modal kerja dan pengembangan usaha, serta proyeksi pertumbuhan bisnis Avia Avian ke depan.
Berikut jadwal dividen interim tahun 2022:
-Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 28 November 2022
-Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 29 November 2022
-Cum dividen di pasar tunai pada 30 November 2022
-Ex dividen di pasar tunai pada 1 Desember 2022
-Recording date yang berhak atas dividen interim pada 30 November 2022
-Tanggal pembayaran dividen interim pada 6 Desember 2022
Advertisement
Dongkrak Harga Jual Imbas Kenaikan Harga Bahan Baku
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA), produsen cat Avian menaikkan harga jual produk seiring kenaikan harga bahan baku. Dengan demikian, perseroan pun menargetkan volume penjualan tumbuh 1-5 persen dan penjualan 10-15 persen pada 2022.
PT Avia Avian Tbk telah menaikkan harga jual produk 6-12 persen pada semester I 2022. Langkah ini dilakukan perseroan untuk mengimbangi kenaikan harga bahan baku dan lainnya.
"Adjustment harga memang dibutuhkan, kami tak bisa tolak meski kondisi lemah. Memang dari dinamika kompetisi banyak perusahaan cat adjustment. Namun, hampir perusahaan alami tekanan dengan kenaikan harga bahan baku di mana kita harus lakukan kenaikan harga jual," ujar Wakil Direktur Utama PT Avia Avian Tbk, Ruslan Tanoko saat paparan publik live 2022, Senin, 12 September 2022 ditulis Selasa (13/9/2022).
Selain kenaikan harga bahan baku, tingkat inflasi juga mempengaruhi sehingga pengaruhi penjualan cat. Perseroan pun menargetkan penjualan tumbuh 10-15 persen dan volume 1-5 persen pada 2022. Perseroan pun belum akan mengubah target tersebut dan berupaya optimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai target.
Ruslan mengatakan, strategi mempertahankan penjualan di tengah tekanan pasar dengan mengandalkan pusat distribusi perseroan.
"Dari total sales yang diberikan pusat distribusi 87-88 persen, sisa 12-13 persen andalkan pusat distribusi pihak ketiga. Hal ini yang berbeda dengan perusahaan lain dan menjadi keunggulan melalui pusat distribusi. Tim penjualan jadi kita lebih motivasi dan dorong memiliki semangat juang tak putus asa meski kondisi berat," kata dia.
Target Pusat Distribusi
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk memiliki 105 pusat distribusi yang dimiliki sendiri dan 34 pusat distribusi pihak ketiga. Pada 2022, perseroan berencana membuka delapan pusat distribusi baru, dan empat pusat distribusi sudah dibuka pada semester I 2022.
"Bakal buka empat distribusi pada semester II 2022. Oktober ada satu pembukaan, November dua, dan Desember satu sesuai target," kata Ruslan.
Ia mengatakan, perseroan memiliki target 140 pusat distribusi yang dimiliki sendiri pada 2026. Dengan ada tambahan pusat distribusi ini, perseroan mengharapkan meningkatkan penetrasi produk dan kualitas layanan, meningkatkan pengelolaan persediaan dan meminimalkan loss opportunity serta memaksimalkan 1- day delivery service kepada pelanggan.
Terkait investasi pembukaan cabang menurut Ruslan tak besar. Belanja modal dikucurkan untuk pembelian armada truk pengiriman. "Pusat distribusi kebutuhan 3-6 truk. Di luar itu, ada kebutuhan infrastruktur IT system, kinerja di sistem operasional IT yang real time kalau dirupiahkan sekitar Rp 2 miliar satu pusat distribusi," kata dia.
Selain menambah pusat distribusi untuk dongkrak penjualan, perseroan juga akan meluncurkan produk baru. Peluncuran produk ini untuk menambah penguasaan pangsa pasar.
Advertisement